Bismillahirrohmanirrohim,
Sebenarnya sangat menarik kalau kita menganalisa tentang Injil dan Taurat, mengacu kepada isyarat-isyarat yang ada dalam Al-Qur’an.
Al-Qur’an menyebut Injil dan Taurat dengan nama ‘Al-kitab’ suatu gambaran Allah bahwa Injil dan Taurat diturunkan Allah kepada Nabi Isa AS dan Nabi Musa AS dalam bentuk buku. Ayat Al-Qur’an yang mengindikasikannya antara lain:
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri . Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS.Al-Baqarah 146)
“(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah ni'mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".(QS.Al-Maidah:110)
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,” (QS.Al A’raaf:157)
“Berkata ’Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (QS.Maryam:30)
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu’jizat) kepada ’Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus”.(QS.Al Baqarah:87)
“Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab”(Al Baqarah:113)
Bahkan untuk Taurat, Al-Qur’an malah menyatakannya secara lebih terang-terangan, bahwa Taurat tersebut diturunkan Allah benar-benar berbentuk ‘lembaran-lembaran kepingan dari batu atau kayu’ disebut dengan ‘luh’
“Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): “Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.” (QS.Al-A’raf:145)
Tidak ada yang salah dengan ayat-ayat itu, karena kitab Taurat dan Injil yang dimaksud belum tentu sama dg Alkitab yang anda pegang sekarang.
Al-Qur’an mewajibkan pemeluk Islam mengimani Taurat, Injil dan Al-Qur’an sendiri, dalam beberapa ayat, Allah mensejajarkan ketiganya secara setara. Al-Qur’an ternyata membenarkan apa yang ada dalam Injil dan Taurat, bahkan janji-janji Allah tercantum dalam ketiganya.
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia,” (QS.Ali Imran:3)
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an” (QS.At Taubah:111)
Dalam Al-Qur’an jelas disebut bahwa Taurat dan Injil adalah ajaran yang diturunkan berbentuk buku kepada Nabi Musa dan Isa, jadi bukan sebuah buku yang berisikan ‘kesaksian-kesaksian’ manusia. Taurat (Perjanjian Lama) dan Injil (Perjanjian Baru) tersebut adalah buku yang lain, yang diberi nama oleh orang-orang sebagai Taurat dan Injil. Tidak jelas siapa orang yang menamakan kesaksian-kesaksian tersebut dengan Taurat dan Injil, kapan hal itu dilakukan dan dalam peristiwa apa? Sebaiknya anda umat Kristen meneliti ini dengan kritis. Kalaulah pada waktu itu novelis besar Ernest Hemingway hidup dan menulis novel, tidak seorangpun yang bisa melarang kalau dia kemudian memberi julukan ‘Injil’ buat novel yang dia tulis. Namun tentu bukan Injil itu yang dimaksud dalam Al-Qur’an.
Kristener mengatakan bahwa pada waktu turunnya Al-Qur’an, sudah ada Alkitab (Perjanjian Lama = Taurat dan Perjanjian Baru = Injil), bahkan sejak tahun 200 M, jauh sebelum kenabian Muhammad SAW, dan tidak ada satu kalimatpun tertulis dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa Injil Alkitab tersebut bukan Taurat dan Injil yang disebut dalam Al-Qur’an.
UNTUK MENGKLARIFIKASI HAL INI, SUDAH SAYA POSTINGKAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN YANG BERISI AJARAN BERBEDA DENGAN AJARAN ALKITAB.
“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS.Ali Imran:79)
“Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka.” (QS.An-Nisa’:157)
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, ’Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” (QS.An-Nisa’:171)
“. Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai ’Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" ’Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.Al-Maidah:116-118)
“Berkata ’Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali".. Itulah ’Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus”. (QS.Maryam:30-36)
’Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni’mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil. Dan tatkala ’Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah (kepada)ku. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. (QS.Az-zuhruf:63-64)
Apakah ajaran seperti ayat-ayat ini ada dalam Alkitab?
Sengaja saya postingkan lebih lengkap. Kalau Al-Qur’an mewajibkan setiap Muslim mengimani kitab-kitab sebelumnya, maka isi dari kitab sebelumnya haruslah seperti yang tercantum dalam ayat-ayat tersebut, apakah mungkin Allah mewajibkan kaum Muslim untuk mengimani ajaran yang saling berbeda dan bertentangan? Kemudian apakah mungkin Allah memerintahkan untuk mengimani kitab yang lain, yang berisi ‘kesaksian-kesaksian manusia’ dan mensejajarkannya dengan wahyu/firman-Nya? Maka bisa dipastikan bahwa Taurat dan Injil yang dimaksud dalam Al-Qur’an bukanlah Taurat dan Injil (Alkitab) yang anda sodorkan.
Dimanakah Taurat dan Injil, buku ajaran yang diturunkan Allah tersebut? Pertanyaan anda juga merupakan pertanyaan kami umat Islam. Orang Kristen menyatakan bahwa bagi umat Kristen tidak ada suatu pikiranpun yang menyatakan Injil merupakan sebuah buku, apalagi tidak ada indikasi sejarahnya yang mengisyaratkan dulunya memang ada yang namanya ‘buku Injil’.
Ada fakta menarik yang tercantum dalam Alkitab, bahwa dikhabarkan ‘Yesus pergi ke suatu tempat dan mengajarkan Injil’
Perhatikan Markus 1:35-39
35. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
36. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia;
37. waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau."
38. Jawab-Nya:"Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil karena untuk itu Aku telah datang."
39. Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Kemudian di ayat ini Yesus menyuruh umatnya untuk memberitakan Injil:
"Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, BERITAKANLAH INJIL KEPADA SEGALA MAKHLUK. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum." (Markus 16:15-16)
Ada perintah dari Yesus untuk menyebarkan Injil, saya rasa ayat itu mulai berlaku ketika baru saja disampaikan dari mulut Yesus dan seterusnya. Berarti perintah memberitakan injil itu sudah ada ketika Yesus hidup, sedangkan injil yang kalian pegang sekarang (yang anda bilang penulisnya itu Matius, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) baru di bukukan 300 tahun setelah Yesus disalip. Berarti jelas injil yang dimaksud oleh Yesus waktu itu bukanlah injil yang dibukukan 3 abad kemudian. Injil yang mana lagi yang dikabarkan tsb?!
Artinya bahwa Injil memang sudah ada pada waktu itu, walaupun tidak jelas apakah berbentuk buku atau ajaran. Yang pasti tidak mungkin semasa hidupnya, Yesus memerintahkan Mathius, Markus, Lukas, dll untuk menuliskan kesaksiannya tentang Yesus dalam sebuah buku, lalu buku itulah yang dibawa-bawa Yesus kemana-mana dan diajarkan kepada umatnya. Apalagi sudah ada cerita tentang Yesus disalib untuk menebus dosa, bangkit, menemui murid2nya lalu makan ikan goreng stlah mati dsb, padahal ketika itu Yesus masih hidup, jadi ga mungkin ada dunk cerita itu dalam injil yang dikabarkan Yesus. Ingat kesaksian2 orang itu tidak sama dengan wahyu/firman Tuhan!
Pikiran ini lebih cocok untuk cerita lucu dalam Opera van Java di TV.
Ayat-ayat Al-Qur’an berikut layak kita cermati, menerangkan tentang Ahli Kitab dan kelakuan-kelakuannya pada waktu Al-Qur’an diturunkan.
“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya). Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?”(QS.Ali Imran:70-71)
“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. (QS.Al Maaidah:15)
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.” (Al Baqarah:79)
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.”(QS.Al Baqarah:146)
Ayat-ayat tersebut mengindikasikan adanya ‘kebenaran yang disembunyikan’, atau juga ‘isi Alkitab yang disembunyikan’, dan adanya perbuatan yang telah merobah (menulis Alkitab) dengan ‘tangan mereka sendiri’. Menurut penafsiran saya, itulah sebabnya TIDAK DITEMUKAN SATU AYATPUN DALAM AL-QUR’AN YANG MENYATAKAN BAHWA TAURAT DAN INJIL PADA WAKTU ITU ADALAH PALSU. Karena Taurat dan Injil (buku yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa dan Isa) memang masih ada dan disembunyikan oleh ‘oknum’ Ahli Kitab, dan kemudian dimunculkan tulisan-tulisan yang lain ‘yang ditulis oleh tangan mereka sendiri’ sebagai Taurat dan Injil. Kitab Taurat dan Injil ‘versi baru’ ini, mempunyai ajaran, ada yang sejalan dengan Al-Qur’an dan ada yang telah dirusak, makanya ada ayat ‘telah datang kepadamu Rasul kami, menjelaskan banyak dari isi Alkitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkan’.
Jadi pertanyaan tentang kitab Injil yang asli bisa kita robah, dimanakah Kitab itu sekarang?, siapa yang telah menyembunyikannya?. Ada baiknya pertanyaan itu kita perjelas lagi dengan, SIAPAKAH YANG DIUNTUNGKAN DENGAN DISEMBUNYIKANNYA TAURAT DAN INJIL YANG ASLI? DAN PIHAK MANAKAH YANG PALING DIRUGIKAN KALAU KITAB TERSEBUT TERUNGKAP? Anda semua tentu mengetahui saat-saat paling kritis dalam sejarah penyebaran ajaran Kristen mulai sejak kematian Yesus, sejarah pada waktu umat Kristus awal dikejar-kejar dan dibunuh, sejarah munculnya gereja, sejarah konsili, dll. Saya anjurkan agar anda menelitinya dengan kritis.
Perlu juga kita cermati hadist Rasulullah dibawah ini tentang ‘turunnya Nabi Isa AS kembali kebumi’
Dari Buku Hadist Muslim: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, katanya Rasulullah bersabda : “Demi Allah yang jiwaku ditangannya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil, akan dihancurkannya salib, dibunuhnya babi, dihapuskannya pajak dan kekayaan akan melimpah ruah, sehingga tidak seorangpun yang bersedia menerima pemberian “
Jabir bin Abdullah mendengar Rasulullah bersabda: “Nabi Isa akan turun ketengah-tengah umat, lalu pemimpin-pemimpin mereka berkata : “Sudilah anda shalat dan menjadi pemimpin kami, jawab nabi Isa AS: “Tidak! Masing-masing kamu boleh menjadi pemimpin bagi yang lain, selaku suatu kehormatan yang dilimpahkan Allah kepada umat ini”.
Bagaimana kalau kita tafsirkan bahwa ‘turunnya nabi Isa AS kembali kebumi’ dengan ‘akan terungkapnya atau ditemukannya kembali kitab Injil yang diturunkan Allah kepada nabi Isa’ yang selama ini disembunyikan, yang berisi ajaran ‘menghancurkan salib = mengkoreksi ajaran Yesus menebus dosa’, ajaran ‘membunuh babi = mengharamkan babi’, ‘masing-masing kamu boleh menjadi pemimpin = dihapuskannya otoritas gereja dalam hubungan dengan Tuhan’, dst..
Lalu bagaimanakah pertolongan Allah untuk umat Kristen pada saat ini, yang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya telah tersesat atau disesatkan? Apakah ada petunjuk Allah yang bisa menolong? Apakah umat Kristen harus menunggu sampai ‘Nabi Isa AS turun kebumi?’. Begitu mengagumkannya, dalam Al-Qur’an kita diinformasikan bahwa AL-QUR’AN MENGANJURKAN AGAR UMAT KRISTEN KEMBALI MELURUSKAN AJARANNYA, DAN BUKAN MEMINTA AGAR MEREKA BERPINDAH DARI AGAMA MEREKA MENJADI ISLAM.
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. Ali Imran:64)
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.”(QS.An Nisaa:71)
“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.” (Al Maaidah:15)
“Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". (QS.Al Maaidah:68)
“Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." (Al Maaidah:77)
Apakah anda, Non Muslim disuruh pindah agama oleh Al-Qur’an? Sama sekali tidak. Anda-anda disuruh untuk ‘meluruskan’ ajaran yang selama ini anda yakini. Kalau anda sudah meluruskan aqidah anda, menyatakan bahwa Allah itu Tuhan yang Satu, tidak punya partnership baik dalam angan apalagi secara fisik, tidak ada penebusan dosa, dosa anda hanya bisa dihapus kalau anda meminta dan bertobat kepada Allah, hanya Allah-lah yang bisa menghapus dosa, maka tidak peduli apakah anda itu Kristen, anda akan disebut sebagai seorang Ahli Kitab yang beriman. Anda mungkin bertanya, apakah ada Ahli Kitab yang seperti itu, dan bagaimana ‘imbalannya’ menurut Al-Qur’an?
“Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).”(QS.Ali Imran:113)
“Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya”. (QS.Ali Imran:199)
“Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam surga yang penuh keni’matan. “(QS.Al Maaidah:65)
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad s.a.w.) (QS.Al Maaidah:82-83)
KRISTENER SAID: “SEBAB YESUS MENGUCAPKAN FIRMAN TUHAN ITULAH YANG DISEBUT INJIL”
Injil Tulis adalah semua Ucapan YESUS yang di tuliskan ulang oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes sehingga.
TANGGAPAN SAYA:
Apa anda yakin Injil yang anda pegang sekarang itu semuanya berisi firman Tuhan (yah kita anggap saja isinya semua ucapan Yesus, untuk sementara ini saya ikuti jalan pikiran anda)?
Ke-4 Injil kanonik tersebut adalah Injil yang “dikarang” oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, dikatakan “dikarang” karena mereka tidak menulis Injil berdasarkan kata-kata Yesus kata-demi-kata atau sebagai saksi langsung, melainkan terinspirasi oleh kisah-kisah Yesus yang beredar di masyarakat pada saat itu baik berupa tulisan maupun lisan.
Seperti yang ditulis oleh seorang pengarang Injil yang bernama Lukas dalam Injil karangannya:
Teofilus yang mulia, banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan firman. karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu. (INJIL LUKAS 1:1-3).
Menurut Lukas sendiri, bahwa Injil karangannya adalah berdasarkan berita-berita yang beredar di masyarakat yang sampai kepada dirinya dan diselidikinya dengan seksama lalu diklaimnya sebagai suatu kebenaran.
Dari pernyataan Lukas sendiri dalam Injilnya 1:1-3 yang menyatakan “seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan firman”, menunjukkan bahwa dia bukanlah murid Yesus dan bukan saksi langsung atas ajaran Yesus, dia hanya menerima berita dari orang-orang yang menerima berita dari saksi mata dan murid-murid Yesus.
Namun, orang-orang Kristen awam mengklaim, bahwa ke-4 pengarang Injil adalah saksi mata kisah-kisah Yesus sekaligus sebagai murid-murid Yesus. Orang Kristen awam menyatakan bahwa penulisan Injil adalah atas dasar bimbingan Roh Kudus sehingga akan terjamin kebenarannya, padahal para pengarang Injil sendiri tidak pernah menyatakan bahwa Injilnya dikarang atas bimbingan Roh Kudus.
Hanya Yohanes dan Matius yang merupakan bagian dari 12 orang murid Yesus. Sedangkan Lukas dan Markus itu siapa coba? Kok bisa jadi pengarang injil? Injil karangan orang ga jelas dipercaya sementara injil yang ditulis murid-murid Yesus malah dibuang? Bisa jadi kan injil-injil yang tidak diakui itu justru itulah injil yang asli?
Penulisnya sendiri saja mengakui kalau dia cuma dengar-dengar cerita orang. Pantesan ceritanya banyak yang kontradiktif antar ke 4 injil kanonik itu, Namanya juga cuma cerita, kesaksian, bukan murni firman Tuhan. Kalau memang mereka menulis injil dibimbing roh kudus, kok bisa beda-beda ya isinya? Apa roh kudusnya lagi mabok?!
Wallahu’alam bishshawwab.
[Rizky Muhammad | Menjawab Fitnah Misionaris]
0 Komentar