Para Misionaris dan juga Penghujat Islam seringkali menuduh bahwa kedua ayat tersebut dianggap bertentangan. Setidaknya tuduhannya terhadap masalah ini, salahsatunya akan saya kutip dari sebuah note Penghujat Islam:

Quote:
Isa tidak disalib dan tidak wafat, ia diangkat Allah ke surga (QS 4:157-158)
Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Hal ini bertentangan dengan: (QS. 19:33)
Kesejahteraan atas dirinya (Isa) pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.

Jawab
Untuk menjawab tuduhan tersebut maka pertama-tama kita harus lebih dulu melihat kedua ayat tersebut secara utuh.  

QS. An-Nisa: 157

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا
Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.

QS. Maryam: 33
وَالسَّلامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.

Tuduhan tersebut sesungguhnya menjadi sangat menggelikan bagi orang orang yang mau menggunakan kebersihan hati dan dan akalnya sebagaimana mestinya. Pada hakekatnya setiap manusia pasti mengalama 3 fase kehidupan, yaitu: KELAHIRAN, KEMATIAN, dan KEBANGKITAN.

Firman Allah:
قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ
“Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (QS. Al-A'raf:25) 

Jadi, tuduhan tersebut - mengkontraskan QS. An-Nisa: 157 dengan QS. Maryam: 33 - sesungguhnya sangat dipaksakan, demi upaya mendapatkan "pembenaran" bahwa Al-Quran membuktikan bahwa Isa AS mati di tiang salib!

Anggapan QS. Maryam: 33 adalah bukti bahwa Isa As mati di tiang salib sering diusung oleh para netter Kristen untuk mebela iman ketika topik penyaliban Isa as/Yesus dikupas. 

Ayat QS. An-Nisa: 157 memang sangat tegas menyatakan bahwa Isa AS tidak mati di tiang salib, tetapi diselamatkan oleh Allah. Jadi sasaran utama dari tuduhan tersebut sebenarnya adalah upaya pembenaran bahwa QS. Maryam: 33 merupakan bukti bahwa Isa AS mati di tiang Salib. 

Padahal kalau saja mereka mau menggunakan kejernihan hati dan akal mereka sebagaimana mestinya dengan memperhatikan Konteks ayat QS. Maryam: 33 dengan membaca sebelum dan sesudahnya maka tak ada satupun logika yang benar kalau ayat tersebut merupakan Bukti kalau Isa As mati ditiang Salib.

MARI KITA PERHATIKAN SECARA SEKSAMA QS 19:30-36


قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيّاً
[30] Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,

وَجَعَلَنِي مُبَارَكاً أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيّاً
[31] dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;

وَبَرّاً بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّاراً شَقِيّاً
[32] dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.

وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيّاً
[33] Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.

ذَلِكَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيهِ يَمْتَرُونَ
[34] Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.

مَا كَانَ لِلَّهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٍ سُبْحَانَهُ إِذَا قَضَى أَمْراً فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
[35] Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.

وَإِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ
[36] Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.

Memperhatikan konteks ayat tersebut maka sangat jelas bahwa ayat 33 merupakan kutipan apa yang disampaikannya kepada bani Israel. Dan ia punya harapan dan keinginan bahwa ia senantiasa mendapatkan kesejahteraan pada waktu dilahirkan, saat meninggal dan saat dibangkitkan kembali. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan peristiwa penyaliban yang dikait-kaitkan dengan ayat QS. An-Nisa: 157, dan karenanya sama sekali tidak dapat dijadikan pembenar bahwa ayat tersebut merupakan petunjuk bahwa Isa As mati di tiang Salib. Dalam hal ini, saya coba menanggapi dengan sebuah illustrasi sederhana dan agar mudah dimengerti.

illusrasi pertama:
Dalam sebuah kesempatan Seto (seorang Tokoh) menyatakan: “semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.

illustrasi kedua:
Sebagian orang menduga Seto (seorang Tokoh) dibunuh oleh perampok, walau sesungguhnya dugaan tersebut hanya berdasarkan asumsi dan prasangka saja, karena sesungguhnya ia sama sekali tidak mati di tangan perampok. Tetapi nyawanya selamat saat perampokan tersebut terjadi.

Orang yang berfikir jernih dan berakal normal dalam memahami 2 cerita tersebut  akan  menyimpulkan bahwa: 

1. Tidak ada yang bertentangan/kontradiksi di dalamnya
2. Pernyataan tokoh dalam cerita pertama sama sekali tidak bisa dijadikan bukti bahwa ia MATI dibunuh perampok.

Hanya orang orang yang berfikir KOTOR DAN PENUH KELICIKAN dan TIDAK BISA BERFIKIR JERNIH yang menyimpulkan kalau 2 cerita tersebut bertentangan, apalagi memastikan TOKOH dalam cerita pertama mati dirampok.

Yang unik pernah penulis alami ketika menanggapi note seorang kafir harby tentang topik ini, ilustrasi penulis yang secara subtansi sama dengan Ilustrasi ini, oleh pemilik tidak ditanggapi secara proposional tetapi justru dihapus sebagian besar dan disisakan sedikit.

Tindakan pemilik note tersebut sesungguhnya membuktikan kalau ia tidak sanggup membantah ataupun menyangkal tetapi ia lebih mengedepankan kebencian dan hawa nafsunya.

Selain Ilustrasi ini kita juga memperhatikan secara seksama,bahwa yang dinyatakan dan diharapkan Isa As yang kemudian dikutip QS. Maryam: 33, di Surat yang sama yaitu Surat Maryam, Al-Qur’an juga menceritakan tentang Yahya AS, yang ia tidak dikutip pernyataannya tetapi Yahya AS ditetapkan oleh Allah Kesejahateraan atas dirinya saat dilahirkan,Meninggal dan dibangkitkan.

QS. Maryam 12-15
يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيّاً
[12] Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,

وَحَنَاناً مِّن لَّدُنَّا وَزَكَاةً وَكَانَ تَقِيّاً
[13] dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,

وَبَرّاً بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُن جَبَّاراً عَصِيّاً
[14] dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.

وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيّاً
[15] Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.


Jadi, sekali lagi QS. Maryam: 33 itu semisal dengan QS. 19:35. Sama sekali tidak bertentangan dengan QS.  An-Nisa: 157

Sebagai Tambahan pembahasan ini ,kenyataan peristiwa penyaliban sejak awal para penganut Kristen Awal/pengikut Isa AS. Di kalangan mereka sendiri soal ini ada pertentangan. Ada sebagian dari pengikut Yesus yang tidak percaya kalau Isa AS/Yesus Mati ditiang Salib.

Dan tentang masalah ini sebagian orang Kristen tidak mengetahuinya, sementara yang mereka ketahui adalah bahwa yang tidak percaya Yesus mati di tiang salib hanyalah orang ISLAM (baca: pengikut nabi Muhammad saw), maka ketika Penulis sodorkan bukti bukti adanya penolakan dari sebagian dari pengikut Yesus mereka tidak percaya akan kenyataan ini.

Bukti bukti adanya kelompok Kristen (baca: pengikut Yesus/Isa AS) berasal dari berbagai sumber:
Semoga hasil Penelitian Jerald F Dirk, Master Perbandingan AGama Havard Universty, yang juga mantan diaken di Gereja Methodis Bersatu, yang sudah bererdar luas bisa bermanfaat untuk anda.

Bukti pertama: tulisan-tulisan Bapa Rasuli
Bapa-bapa Rasuli acap kali mencatat bahwa ada banyak kelompoik yang tidak sepakat dengan dogma tertentu yang didukung oleh Bapa Rasuli,yang mengajarkan bahwa “kasih” atau penderitaan Yesus di tiang salib adalah tidak benar dan atau hanya ilusi belaka ,dalam hal ini rujukan-rujukan semacam ini bisa ditemukan dalam tulisan-tulisan Ignatius, Polycarpus,Justinus,irenaues,Tertulian,dan Hippolytus secara bersama-sama Bapa-Bapa rasuli ini membentuk "Who’s who" yang sebenarnya dari Gereja awal.

Contoh berikut mungkin menarik untuk diperhatikan.

Dalam Traliians-nya Ignatius, Uskup Antiokia (yang meninggal sekitar 110M), secara fasih menyerang Kaum Kristen awal yang menyangkal bahwa penyaliban Yesus tidak lebih dari sekedar Ilusi.

Kita tidak bisa menyerang sebuah kepercayaan atau ajaran yang belum benar-benar eksis.Teologi Ignatius tidak bisa bertahan,serangan melawan orang-orang Kristen awal yang percaya bahwa penyaliban Yesus hanyalah Ilusi, menunjukan adanya kepercayaan tersebut di kalangan orang-orang Kristen awal,lebih jauh fakta bahwa Ignatius bahkan mati-matian menyerang ajaran ini mengisyaratkan bahwa kepercayaan terhadap penyaliban sebagai Ilusi diterima oleh Ignatius sebagai ancaman terhadap apa yang jauh di kemudian hari menjadi pandangan  gereja Kristen Ortodoks tentang Penyaliban. Sebagaimana diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menyebar luaskan kepercayaan ini disebagian besar kekaisaran Roma, dapat disimpulkan bahwa asal muasal ajaran mengenai penyaliban sebagai Ilusi ini harus mungkin benar-benar dirunut pada masa penyaliban itu sendiri.

Ketika mempertimbangkan hal di atas, harus diingat bahwa Ignatius menyerang orang Kristen bukan orang non Kristen.

Bukti kedua: dari kitab kitab Apokripa
Ada mitos yang lazim dikalangan Kristiaani bahwa Gereja Kristen awal bersifat monolitik,Mitos ini jauh dari kenyataan sejarah,nyatanya masing-masing Gereja yaitu di Aleksandria, Antiokia, Damaskus, Yerusalem, Roma, Lyons, dlsb. Hampir dapt dipastikan independendari gereja-gereja lainnya, masing-masing dan setiap gereja memiliki Uskup atau pemimpinya sendiri, prefensi-prefensi doktrinal dan Theologisnya sendiri, dan serangkaian kitab suci yang diakui sendiri, dalam pengertian tersebut tidak ada serangkaian kepercayaan Kristen “ortodoks” pada beberapa Abad pertama perkembangan agama Kristen. Selanjutnya, masing-masing gereja menetukan dogmanya sendiri dan mengakui dogmanya sendiri, tidak tergantung pada keputusan dari Gereja lainnya.

1. Wahyu Petrus
Wahyu Petrus merupakan salah satu kitab yang menarik dalam agama Kristen Awal. Kitab ini ditemukan pada tahun 1945 melalui penggalian-penggalian arkeologis yang sangat penting di Nag Hammadi.

“Ketika dia mengatakan hal itu, aku melihatnya seolah-olah di tangkap oleh mereka. Dan aku berkata, ”apakah aku lihat Tuanku, benarkah engkau yang mereka tangkap, padahal engkau menggapaiku? Atau siapakah orang ini,yang bergembira dan tertawa diatas pohon itu? Dan adakah orang lain yang kaki dan tangannya mereka ikat ?” Sang juruselamat bersabda kepadaku: Dia yang engkau lihat diatas pohon, yang bergembira dan tertawa adalah Yesus yang masih hidup, namun, orang yang tangannya mereka paku adalah bagian dari dagingnya, yang merupakan wujud pengganti yang dibuat sama, sungguh-sungguh orang yang mirip dengannya. Tetapi lihatlah ia dan aku.” Namun aku, ketika melihat,berkata: Tuan, tidak seorangpun yang melihatmu. biarkanlah kami lari dari tempat ini.” Namun ia berkata kepadaku: sudah aku katakan tinggalkanlah si buta itu sendiri! Dan kamu, lihatlah betapa mereka tidak mengetahui apa yang mereka katakan. Karena sebenarnya bukan pelayanku yang mereka permalukan dan ia berkata kepadaku. ”Kuatkanlah, karena engkau adalah salah seorang di antara mereka yang di beri misteri-misteri ini, agar mengetahui melalui wahyu bahwa dia yang disalib adalah anak pertama, dan rumah para Iblis  namun ia berdiri di dekatnya adalah juru selamat yang masih hidup, yang pertama dalam dirinya, yang telah mereka tangkap kemudian mereka lepaskan, yang berdiri penuh kegembiraan sambil melihat mereka yang melakukan kekerasa terhadapnya, sementara mereka terpecah-belah di antara mereka sendiri” [Wahyu Petrus 81:4; 82:1-3,17-23,37-33 dalam Robinson JM (the Nag Hammadi Library), San Fransisco, Harper]

2. Risalah kedua Set Agung
Seperti halnya Wahyu Petrus, kitab ini ditemukan pada tahun 1945 di Nag Hammadi, Mesir.

"Dan rencana yang mereka susun untukku,untuk melepaskan kesalahan mereka dan ketakberperasaan mereka — aku tidak mengalah pada mereka seperti yang mereka rencanakan .bahkan aku tidak menderita sama sekali, mereka yang disana menghukumku. Dan aku sesungguhnya tidak mati, hanya seolah-olah mati, agar aku tidak dipermalukanoleh mereka karena semua ini merupakan keluargaku. Karena kematianku yang menurut mereka sudah terjadi, (terjadi) karena kesalahan dan kebutaan mereka, karena mereka memaku orang mereka sendiri hingga mati. Karena mereka tuli dan buta. Ya, mereka melihatku, mereka menghukumku, adalah orang lain, ayah mereka yang meminum empedu dan cuka; bukan aku. Mereka menyerangku dengan bambu-bambu; adalah orang lain. Simon yang mengemban Salib. Adalah orang lain yang mereka pakaikan Mahkota berduri. Dan aku mentertawakan kejahilan mereka karena aku mengubah bentuk fisikku berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya." [Risalah Kedua Set Agung 55:10-20,30-35,56:1-13,18-19,23-25]

Jadi bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa persoalan siapa yang disalib menjadi perselisihan di antara para pengikut Yesus. 

BAGAIMANA JIKA UMAT KRISTEN MENGACU PADA APA YANG TERTULIS DALAM INJIL-INJIL KANONIK?

Jika mereka lebih berpegang pada apa yang tercatat didalam injil-injil kanonik, maka sebaiknya anda baca artikel dari Santa Clara Magazine, terbitan Santa Clara University: 

Reconstructing Jesus’ Death: A Historical Context By Cynthia Baker, assistant professor, Department of Religious Studies, Santa Clara University 

Inilah sebagian terjemahannya:
1. Sifat dasar dari narasumber untuk merekonstruksi kematian Jesus.
Kita tidak mempunyai bukti sejarah dari masa Jesus yang mendokumentasikan penyalibannya atau satupun dari ratusan penyaliban lainya yang dilakukan oleh Pontius disaat ia menjadi penguasa Judea. Tidak ada notulensi pengadilan, perintah eksekusi, keterangan saksi mata, arsip atau sketsa/ gambar, semuanya tidak ada kecuali kisah-kisah gospel. Jadi adalah penting untuk mengerti sifat dasar nara sumber-sumber ini serta jarak antara Jesus dan cerita paling awal mengenai dirinya yang terselamatkan dengan pertimbangan kepada waktu, kebudayaan, bahasa, theology, dan politik.

Sebaliknya, para penulis gospel adalah para pengkhotbah tak dikenal yang tidak menandatangani karya mereka [nama-nama (pengarang) dicantumkan pada keempat gospel kanonik jauh setelah itu]. Mereka hidup diantara orang non Jahudi dalam keadaan diaspora, ratusan miles dari Galilea dan Judea, mereka berbicara dan menulis dalam Greek serta membaca kitab mereka, Septuagint, dalam Greek. Tak seorangpun dari mereka pernah bertemu Yeshu dan tidak ada seorangpun yang mengclaim menjadi saksi mata terhadap setiap peristiwa yang mereka sampaikan ceritanya. Mereka menulis dalam satu sampai dua generasi setelah kematian Kristus (70-120 CE), dan mereka menjadi bagian dari suatu gerakan yang secara eksplisit mengajak, dalam dakwah pekabaran gospel kepada orang non Jahudi. Gospel berlabel Mark adalah yang terdahulu diantara empat dan dipakai oleh para penulis Matthew dan Luke dalam pembuatan narasi mereka (yang mana dipertimbangkan pada banyaknya persesuaian yang terlihat diantara ketiganya). Dari pandangan studi sejarah modern, ini tidak berkembang. Lebih to the point lagi, para penulis kuno tersebut bukanlah ahli sejarah atau pencatat biography, tetapi mereka adalah para penginjil, dan sumber mereka bukanlah “historical” atau catatan biography tetapi cukup dengan kumpulan ucapan, anekdot, cerita-cerita kemu’jizatan, dan fakta akan suatu kehidupan yang berakhir dengan eksekusi negara atas tuduhan akan hasutan.

BAGAIMANA KALAU ORANG KRISTEN MENGACU PADA TULISAN SEJARAWAN YAHUDI?
Di berbagai Forum Diskusi, topik tentang penyaliban Yesus, netter Kristen akan berargumen berdasarkan catatan Sejarawan Yahudi karena menurutnya:

seorang ahli sejarah Yahudi yang bernama Josephus di dalam bukunya yang bertajuk “Jewish Antiquities” yang telah ditulis di antara 90-95 T.M., mencatatkan tentang penyaliban Kristus dan kebangkitan Kristus.

Kita jawab:
Ketika peristiwa yang menurut anda adalah penyaliban Jesus terjadi, Josephus tidak menyaksikannya karena ia belum ada (dilahirkan tahun 37).

Josephus (b. 37 C.E.) is our best literary source for the practice of crucifixion in Palestine during the Greco-Roman period.

Josephus mentions the crucifixion of Jesus in passing. The passage is judged authentic by most scholars once the obvious Christian additions (marked here in brackets and italics) are removed: Now there was about this time Jesus, a wise man, [if it be lawful to call him a man;] for he was a doer of wonderful works, a teacher [of such men as receive the truth with pleasure,] He drew over to him both many of the Jews and many of the Gentiles. [He was the Christ.] And when Pilate, at the suggestion of the principal men amongst us, had condemned him to the cross, (9) those that loved him at the first did not forsake him; [for he appeared to them alive again the third day; (10) as the divine prophets had foretold these and ten thousand other wonderful things concerning him.] And the tribe of Christians, so named from him, are not extinct at this day.

Kalau tanda kurung dihilangkan:
Now there was about this time Jesus, a wise man, for he was a doer of wonderful works, a teacher, he drew over to him both many of the Jews and many of the Gentiles. And when Pilate, at the suggestion of the principal men amongst us, had condemned him to the cross, those that loved him at the first did not forsake him; And the tribe of Christians, so named from him, are not extinct at this day. [Sumber]
Sorry tidak saya terjemahkan untuk menghidari fitnah
Jesus yang mana?

Nama Jesus adalah nama yang umum bagi kaum Jahudi pada masa itu .
KARENA FAKTA NAMA YESUS PADA SAAT ITU NAMA YANG BANYAK DIPAKAI ORANG LAIN ALIAS NAMA PASARAN

Seperti halnya orang Jawa yang memberi nama anaknya dengan nama “Slamet’. Senyum manis, dan sebagai bukti kongkrit, Amor akan sampaikan nama-nama Yesus selain Yesus putra Maria:

1. Joshua, anak Nun, anak Nun (Versi King James mengatakan “Yesus” dalam Kisah 7:45 dan Ibrani 4:8; semua terjemahan baru mencegah kebingungan dengan menggunakan kata “Yosua”) Nama Keluarga seorang Yahudi Kristian Justus (Kolose 4:11)
TR, ην και εισηγαγον διαδεξαμενοι οι πατερες ημων μετα ιησου εν τη κατασχεσει των εθνων ων εξωσεν ο θεος απο προσωπου των πατερων ημων εως των ημερων δαβιδ
Translit, ên kai eisêgagon diadexamenoi hoi pateres hêmôn meta iêsou en tê kataschesei tôn ethnôn hôn exôsen ho theos apo prosôpou tôn paterôn hêmôn heôs tôn hêmerôn dabid
  • Kisah 7:45LAI TB, Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan pimpinan Yosua dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita; demikianlah sampai kepada zaman Daud.
  • KJV, Which also our fathers that came after brought in with Jesus into the possession of the Gentiles, whom God drave out before the face of our fathers, unto the days of David;
  • Ibrani 4:8LAI TB, Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lainKJV, For if Jesus had given them rest, then would he not afterward have spoken of another day.
  • TR, ει γαρ αυτους ιησους κατεπαυσεν ουκ αν περι αλλης ελαλει μετα ταυτα ημεραςTranslit, ei gar autous iêsous katepausen ouk an peri allês elalei meta tauta hêmeras
  • Kolose 4:11LAI TB, dan dari Yesus, yang dinamai Yustus. Hanya ketiga orang ini dari antara mereka yang bersunat yang menjadi temanku sekerja untuk Kerajaan Allah; mereka itu telah menjadi penghibur bagiku.KJV, And Jesus, which is called Justus, who are of the circumcision. These only are my fellowworkers unto the kingdom of God, which have been a comfort unto me.TR, και ιησους ο λεγομενος ιουστος οι οντες εκ περιτομης ουτοι μονοι συνεργοι εις την βασιλειαν του θεου οιτινες εγενηθησαν μοι παρηγοριαTranslit, kai iêsous ho legomenos ioustos hoi ontes ek peritomês outoi monoi sunergoi eis tên basileian tou theou oitines egenêthêsan moi parêgoria
2. Jesus Barabbas (kadang hanya disebut Barabbas) – penjahat yang dibebaskan Ponti us Pilatus (Matius 27:16-17)
  • Matius 27:16-17LAI TB, 27:16 Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
  • KJV, And they had then a notable prisoner, called Barabbas.
  • WH, ειχον δε τοτε δεσμιον επισημον λεγομενον {VAR2: [ιησουν]} βαραββανTranslit, eichon de tote desmion episêmon legomenon iêsoun barabban
  • LAI TB, 27:17 Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: “Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?”KJV, Therefore when they were gathered together, Pilate said unto them, Whom will ye that I release unto you? Barabbas, or Jesus which is called Christ?
  • WH, συνηγμενων ουν αυτων ειπεν αυτοις ο πιλατος τινα θελετε απολυσω υμιν {VAR1: [τον] } {VAR2: [ιησουν τον] } βαραββαν η ιησουν τον λεγομενον χριστον
  • Translit, sunêgmenôn oun autôn eipen autois ho pilatos tina thelete apolusô humin iêsoun ton barabban ê iêsoun ton legomenon christon
3. Seorang nenek moyang Kristus (Lukas 3:29). Diterjemahkan sebagai Jose Versi King James dan NJKV, Joshua di NIV dan NASB.
  • Lukas 3:29LAI TB, anak Yesua, anak Eliezer, anak Yorim, anak Matat, anak LewiKJV, Which was the son of Jose, which was the son of Eliezer, which was the son of Jorim, which was the son of Matthat, which was the son of Levi,NIV, the son of Joshua, the son of Eliezer, the son of Jorim, the son of Matthat,WH, του ιησου του ελιεζερ του ιωριμ του μαθθατ του λευιTranslit, tou iêsou tou eliezer tou iôrim tou maththat tou leui
  • Sumber :Matthew G. Easton & Paul S. Taylor. Jesus
Apalagi menurut Markus akan datang orang-orang yang memakai namanya.

13:5 Maka mulailah Yesus berkata kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
13:6 Akan datang banyak orang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

"those that loved him at the first did not forsake him", bertentangan dengan:
Markus 14:50 Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.

Pengikut Jesus tidak disebut christian dalam gospel, nama itu baru disebutkan pada Act, The first known usage of this term can be found in the New Testament of the Bible, in Acts 11:26: “The disciples were called Christians first at Antioch.” [Papyrus Acts tertua tahun 250 CE

BAGAIMANA JIKA MEREKA BERARGUMENTASI DENGAN TULISAN SEJARAWAN ROMA?

Tacitus, seorang ahli sejarah Roma yang menulis pada tahun 115 TM mengatakan nama Kristen ini berasal daripada Kristus yang telah disalibkan semasa pemerintahan Tiberius, oleh wakil kekuasaannya, Pilatus.

Cornelius Tacitus (55 A.D) a heathen historian, who is considered to be one of the greatest historians of ancient Rome, recorded Christ’s crucifixion in detail as seen in his annals contained in 18 volumes. Estimated Range of Dating: 115 C.E. 

Kita Jawab
Setali tiga uang dengan Josephus, sama-sama tidak menyaksikan penyaliban dan jangan lupa Tacitus juga menulis adanya APOLLONIUS of TYANA — APOLLONIUS, THE NAZARENE, tokoh sejarah semasa dengan Jesus yang kadang diceritakan menjadi dongeng:

http://www.interfarfacing.com/apollonius.htm
http://www.truthbeknown.com/apollonius.html
http://www.mountainman.com.au/atyana38.html
http://www.apollonius.net/turinshroud.html

Kalau seorang yang belum pernah melihat keduanya hanya diberitahu identitasnya, kira-kira yang manakah Yesus di antara keduanya?

Penutup
Demikianlah jawaban yang bisa kita sampaikan kepada para Kufar yang menuduh Qs 4:157 dan Qs 19:33 bertentangan. Dan tulisan ini juga merupakan ringkasan diskusi yang terkait kasus ini, dan ada sebagian tulisan ini saya ambil dari Postingan sdr Jones di forum-swaramuslim.net., sebagai upaya pengarsipan.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk menjawab tuduhan dari para Kuffar

Wasssalam