(Cairo, 1 Rajab 849/3 Oktober 1445-18 Jumadilawal 911/17 Oktober 1505). 
Seorang ulama besar dan penulis kitab yang produktif dalam berbagai disiplin ilmu. Nama lengkapnya Abu al-Fadl Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Mu hammad Jalaluddin as-Suyuti.

As-Suyuti hidup pada masa Dinasti Mamluk pada abad ke-15. la berasal dari keluarga keturunan Persia yang semula bermukim di Baghdad, kemudian pindah ke Asyut. Keluarga ini termasuk orang terhormat pada masanya dan ditempatkan pada posisi-posisi penting pemerintahan pada waktu itu. Bapaknya menjadi salah seorang guru fikih di salah satu madrasah di Cairo. Ketika as-Suyuti berumur 6 tahun (855 H/1451 M), ayahnya meninggal dunia, dan dia kemudian diasuh oleh seorang sufi, teman dekat ayahnya.

Sebagaimana biasanya anak-anak pada zaman itu, as-Suyuti memulai pendidikannya dengan pelajaran membaca Al-Qur'an dan pendidikan agama lainnya pada tahun 864 H/1460 M. Dari satu kota ia pindah ke kota lain untuk menuntut ilmu agama dengan berbagai cabangnya kepada guru-guru yang terkenal saat itu.

Sesudah menunaikan ibadah haji ke Mekah pada tahun 869 H/1463 M, ia kembali ke Cairo untuk mengabdikan ilmu yang ia terima sebelumnya. Semula ia mengkhususkan diri untuk mengajar masalah-masalah fikih. Atas kecemerlangannya dalam mengajar, ia diangkat menjadi ustad di Sekolah asy-Syaikhuniyyah pada tahun 872 H/1467 M, berdasarkan rekomendasi dari gurunya Syekh al-Bulqaini. Jabatan ini sebelumnya dipegang oleh ayahnya sampai ia meninggal dunia. Selama 12 tahun ia mengabdikan dirinya di sekolah tersebut, lalu pindah mengajar ke al-Baybarsiyyah pada tahun 891 H/1486 M.

Sekolah yang baru ini menurut pendapatnya dan juga pendapat umum waktu itu lebih baik dari asy-Syaikhuniyyah. Di sekolah ini ia juga diangkat menjadi ustad. Akan tetapi karena suatu tindakannya yang tidak disenangi penguasa,ia dibebaskan dari jabatan tersebut pada tahun 906 H/1501 M. la kemudian menetap di Pulau Raudah di Sungai Nil, sampai ia meninggal dunia.

Di samping aktif mengajar ilmu agama Islam, as-Suyuti juga menulis buku dalam berbagai ilmu. Aktivitas mengarang ini telah ia mulai sejak ia berumur 17 tahun. Penguasaannya yang baik atas ber bagai cabang ilmu Islam sangat memperlancar penulisan karangan-karangan tersebut. Menurut catatan para sejarawan, buku-bukunya berjumlah 571 buah, baik berupa karya besar dengan jumlah halaman yang banyak, maupun buku-buku kecil dan karangan-karangan singkat. Bahkan dikatakan bahwa as-Suyuti sangat berjasa dalam menampilkan kembali manuskrip-manuskrip lama yang pada waktu itu telah dianggap hilang.

Di antara karangannya yang terkenal, buku-buku yang dianggap sangat penting dalam bidang tafsir dan ilmu tafsir adalah: Tarjuman al-Qur'an fi Tafsir al-Musnad, kumpulan hadis yang berhubungan dengan penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an; ad-Durr al-Mansur fi Tafsir bi al-Ma'sur (Mutiara yang Bertebaran dalam Penafsiran berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis; 6 jilid); Mufhamat al-Aqran fi Mubhamat al-Qur'an(Upaya Mencari Pemahaman Hal-hal yang Sama mengenai Ayat-ayat yang Tidak Tegas dalam Al-Qur'an); Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul (Hal-hal Pokok dalam Persoalan Sebab-sebab Turunnya Ayat Al-Qur'an), yang disusun berdasarkan metode al-Wahidi, namun memuat pula tambahan materi berdasarkan temuan-temuannya dari tafsir dan hadis; Tafsir al-Jalalain (telah diterjemahkan ke bahasa Indone sia), penyempurnaan sebuah kitab tafsir yang ditulis gurunya Jalaluddin al-Mahalli; Majma' al-Bahrain wa Matla' al-Badrain, yang memaparkan segala permasalahan furuk dalam Al-Qur'an, tetapi menurut para sejarawan mungkin telah hilang atau tak sempat disempurnakan; dan at-Takhyir fl 'Ulum at-Tafsir, yang kemudian diperluas dengan judul al-Itqan fi 'Ulum Al-Qur'an.

Adapun buku-bukunya dalam bidang hadis dan ilmu hadis antara lain adalah: Jami' al-Masanid, yang dikenal juga dengan sebutan Jami al--Jawami' dan al-Jami' al-Kabir; al-Jami' as-Sagir fi al-Hadis al-Basyir an-Nazir, ikhtisar dari kitab hadis tersebut pertama; Minhaj al-'Ummal fi Sunan al-Aqwal wa al-Af’al; Kanz al-'Ummal fi Subut Sunan al-Aqwal wa al-Af’al (8 jilid); al-Khasa'is an-Nabawiyyah, se buah buku tentang sifat-sifat Nabi SAW; at-Ta'qi-bat 'ala al-Mawjudat, yang memuat masalahmasalah kritik hadis, kemudian disempurnakan dengan judul al-La 'i al-Masnu 'ah fi al-Ahadis al-Maudu 'ah.

Di bidang bahasa dan sastra Arab, as-Suyuti juga menulis beberapa buku, di antaranya al-Mazhar fi'Ulum al-Lugah (ikhtisarnya ditulis dengan judul Samar al-Mazhar) dan al-Iqtirah fi 'Ilm Usul an-Nahaw wa Jidalih. la juga menulis tentang ilmu nahu dengan metode fikih dalam buku al-Asybah wa an-Naza'ir fi an-Nahw. Pada kesempatan lain ia mengumpulkan hadis-hadis khusus tentang permulaan ilmu nahu dalam al-Akhbar al-Marwiyyah fi Sabab wad' al-'Arabiyyah. Kemudian ia juga mensyarah kitab Alfiyah Ibn Malik di bawah judul al-Bahjah al-Murdiyyah. Kitab lainnya adalah al-Faridah fi an-Nahw wa at-Tasrif wa al-Khatt.

Dalam bidang-bidang lain as-Suyuti juga me nulis banyak buku. Dalam bidang sejarah, ia me nulis Bada'i' al-Zuhur fi Waqa'i' ad-Duhur, Tarikh al-Khulafa', dan Husn al-Muhddarah fi Akhbar Misr wa al-Qahirah. Kemudian dalam bidang sastra terdapat Maqamat, Anis al-Jalis, dan sebagainya. Selanjutnya ia juga diketahui menulis buku-buku yang berhubungan dengan hari akhirat, kubur dan alam barzakh, di antaranya at-Tazkirah bi Ahwal al-Mauta wa Ahwal al-Akhirah, kemudian disyarah dengan judulSyarh Sudur bi Syarh Hal al-Mauta wa al-Qubur, at-Tasbit 'ind at-Tanbit, dan Kitab ad-Durar al-Hisan, al-Hissan fi al-Ba'si wa Na'im al-Jinan. Bukunya yang terkenal dalam bidang kaidah fikih adalah al-Asybah wa an-Naza'ir fi Qawa'id wa Furu'Fiqh asy-Syafi'i. Dalam kitab ini, secara gamblang dengan contoh-contoh penerapan, ia sebagai penganut Mazhab Syafi'i berusaha menjelaskan kandungan al-Qawa'id al-Khamsah (lima kaidah) yang berlaku dalam Mazhab Syafi'i.