Ad Code

Ticker

10/recent/ticker-posts

Menjawab fitnah kontradiksi ayat-ayat Al-Quran

Baru-baru ini saya di confirm seorang teman Nasrani (Singa Yehuda). Dia mengatakan kalau Al-Quran juga mempunyai kontradiksi. Saat membaca komen tersebut saya tersenyum, karena sebenarnya masalah ini sudah saya bahas tuntas dibantu oleh teman-teman muslim. tampaknya saya langsung ke masalah intinya saja.
KONTRADIKSI/ PERTENTANGAN/ KETIDAKKONSISTENAN ALQURAN

1. Siapakah yg pertama kali menjadi Muslim? Muhammad (Qs.6:14,163) .
Hal ini bertentangan dengan:
a. Yang menjadi Muslim pertama kali adalah Musa (Qs.7:143).
b. Yang menjadi Muslim pertama kali adalah Beberapa orang Mesir (Qs.26:51).
c. Yang menjadi Muslim pertama kali adalah Ibrahim (Qs.2:127-133, Qs.3:67).
d. Yang menjadi Muslim pertama kali adalah Adam, yaitu manusia ciptaan pertama, yang menerima wahyu dari Allah Muslim (Qs.42:51).
Sampai disini sudah ada 10 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 10 pertentangan.
Jawab:
Ayat-ayat tersebut hanya menunjukkan istilah MUSLIM, bukan syariat Islam. Syariat Islam itu jelas hanya diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Nabi-nabi terdahulu, disebut Muslim (secara bahasa saja, yang artinya SELAMAT). Para Nabi terdahulu membawa syariatnya masing-masing yang tentunya berasal dari Allah Swt. Tapi syariat mereka tidak digunakan lagi begitu nabi berikutnya diutus hingga terakhir nabi Muhammad saw. yang diberikan al-Quran. Umat terdahulu, yang beragama selain Islam, harus tunduk pada Islam yang dibawa nabi terakhir, yakni Muhammad saw. (Qs 5:3) (“Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”) Syariat Islam hanya diturunkan kepada Nabi Muhamamd saw. dan pemeluknya disebut MUSLIM. Jelas, sampai di sini tidak ada pertentangan sedikitpun pada al-Quran, jika benar-benar manusia mengetahuinya.
2. Bisakah Allah dilihat oleh manusia dan apakah Muhammad (Mhd) melihat Allahnya? 
Ya, Mhd dapat melihat Allahnya ( Qs.53:1-18, Qs.81:15-29) .
Hal ini bertentangan dengan:
Qs.6:102-103 dan Qs.42:51) mengatakan bahwa Mhd tidak dapat melihat Allahnya.
Sampai disini sudah ada 4 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 14 pertentangan.

Jawab:
Dalam surat an-Najm (QS 53: 1-18): dan juga dalam surat at-Takwir (QS 81: 15-29) di atas, yang dilihat adalah Malaikat JIBRIL, bukan ALLAH SWT. Jibril saat itu ditugaskan untuk mewahyukan ajaran Islam kepada Muhammad saw. Sementara yang ditunjukkan oleh orang2 ini dalam surat al-an’am (QS 6: 102-103) dan surat asy suura (QS 42: 51) adalah benar-benar Allah Swt. Jelas saja Allah Swt. tidak bisa dicapai dengan penglihatan mata makhluknya. Jadi , di sini orang-orang yang mempertanyakan adanya pertentangan di antara al-Quran adalah orang2 yg tidak mengetahui al-Quran. Karena itu jelas beda obyek. Dengan demikian, yang tulalit alias tidak nyambung adalah yang mencoba mempertentangkan kedua ayat tsb.

3. Apakah pemberi peringatan (Rasul) dikirim kepada semua manusia sebelum kedatangan Mhd? 

Ya, Allah Muslim telah mengirim pemberi peringatan (Rasul) kepada setiap orang (Qs.10:47, 16:35-36, 35:24).
Hal ini bertentangan dengan:
a. Ibrahim dan Ismael secara spesial telah dikirim oleh Allah Muslim untuk mengunjungi Mekah dan membangun Ka’bah serta memberi peringatan kepada orang2 di sana (Qs.2:125-129) .
b. Anehnya, Mhd ternyata dikirim sebagai pemberi peringatan (Rasul) kepada orang2 yg belum memiliki rasul/pemberi peringatan tsb sebelumnya (Qs.28:46, 32:44, 36:2-6).
Hal ini menimbulkan pertanyaan: “Bagaimana dengan Hud dan Sahih yg nyata2 juga telah dikirim sebagai pemberi peringatan ke Arab? Bagaimana juga dengan Kitab yg telah diberikan kepada Ismael? Dll (Qs.11:50, 11:61).
Sampai disini sudah ada 18 pertentangan ayat. Jadi total sudah ada 32 pertentangan.
Jawab:
Lagi-lagi yang bersangkutan tidak mengetahui al-Quran. Padahal, dalam surat al-Baqarah (QS 2: 125-129) itu, khususnya di surat 129 Nabi Ibrahim berdoa: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (keterangan: yang dipahami adalah tentu di sekitar baitullah ini tempat lahirnya Muhammad saw.)
Apanya yang bertentangan? Allah Swt mengutus para nabi dan rasul sangat banyak. Tugas mereka adalah untuk menjadi pemberi peringatan kepada kaumnya masing2. Untuk nabi ada 124.000 dan di 313 ribu di antaranya adalah rasul (termasuk Muhammad saw.) yang merupakan nabi dan rasul terakhir.

4. Apakah yg menjadi makanan orang2 di Neraka? 
Makanan orang2 yg ada di Neraka adalah Dhari atau pohon berduri (Qs.88 :6).
Hal ini bertentangan dengan:
a. Makanan orang2 di Neraka adalah darah dan nanah (Qs.69:36).
b. Makanan orang2 di Neraka adalah buah dari pohon Zaqqum (Qs.37:66).
Sampai disini sudah ada 2 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 34 pertentangan.
Jawab:
Non muslim sering salah memahami bahasa al Qur’an tentang makanan di neraka dan menganggapnya sebagai kontradiksi ayat dalam al Qur’an. Namun jika kita perhatikan, ternyata bahwa sebenarnya adalah keterbatasan mereka dalam memahami saja dan menyamakannya dengan bahasa/persepsi mereka.

Ayat yang menurut anggapan mereka kontradiksi ialah:
1. “Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,” (QS 88 : 6)
2. “Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.” (QS 69 : 36)
3. “Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.” (QS 37 : 66)

Padahal:
Sekarang marilah kita bahas mengenai aneka makanan neraka itu satu persatu. Saya berkata, ya semua itu benar makanan untuk mereka yang di neraka, karena al qur’an itu pasti benar dan seperti kita ketahui pula bahwa neraka itu bukanlah satu tapi beberapa dan bahwa mereka yang masuk neraka tidak hanya satu tipe tapi banyak. Jadi tiap ayat ini berbicara makanan bagi tiap – tiap penghuni neraka.
QS. 88: 6 berkata bahwa makanan di neraka ialah pohon yang berduri. Pada ayat 1-5 dijelaskan kapan dan siapa yang mendapatkannya:
“Sudah datangkah kepadamu berita (Tentang) hari pembalasan? Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, Bekerja keras lagi kepayahan, Memasuki api yang sangat panas (neraka), Diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.”
Jadi jelaslah, ketika mereka masuk neraka makanan dan miniman yang pertama kali mereka dapati hanyalah Minum dari sumber yang sangat panas dan pohon berduri. Astaghfirullah al adzim. Lalu apakah anda sanggup memakan ini, maka bagi anda yang tidak sanggup, berbuat baiklah.
Selanjutnya QS 69: 36 dinyatakan makanan bagi penghuni neraka ialah darah dan nanah. Makanan ini diberikan bagi mereka di neraka yang tidak beriman kepada Allah swt dan tidak menyuruh memberi makan orang miskin [ayat 33-34]. Maka, apabila anda tidak sanggup untuk memakan kedua makanan tersebut, Berimanlah kepada Allah swt dan beri makanlah serta perintahlah orang membei makan orang miskin.
“Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah yang Maha besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.”
Untuk memahami QS 37: 66 kita harus membaca ayat 63 dari surat tersebut
“Sesungguhnya kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim.”

Lalu, bagi anda yang tidak sanggup memakan pohon tersebut, janganlah berbuat zalim.
5. Bisakah malaikat2 menyebabkan kematian/penderitaan terhadap manusia? Alquran menyerang mereka yg menyembah selain Allah Muslim, seperti malaikat, nabi. Mengapa? Karena malaikat dan dan nabi tidak bisa menciptakan, memberi kehidupan atau bahkan menyebabkan kematian atau penderitaan.
Hal ini bertentangan dengan:
a. “Sesungguhnya orang2 yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri…(Qs.4:97).
b. “(Yaitu) orang2 yg dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri” (Qs.16:28).
c. “(Yaitu) orang2 yg diwafatkan dlm keadaan baik oleh para malaikat..” (Qs.16:32).
d. “Katakanlah, “malaikat maut yg diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu..” (Qs.32:11).
Sampai disini sudah ada 4 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 38 pertentangan.

Jawab:
Dalam Islam ada rukun IMAN, yakni percaya kepada Allah SWT; Malaikat2Nya; kitab2Nya; para rasulNya; Hari Kiamat dan takdir (qadha dan qadar). Jadi, malaikat adalah bagian yang harus diimani keberadaannya.
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaikan, akan tetapi sesungguhnya kebaikan itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, nabi-nabi”(QS. Al-Baqarah: 177)
“Barangsiapa kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan Hari Kemudian, maka orang itu telah sesat sejauh-jauhnya” (QS. An-Nisaa: 136)
Rasulullah saw. bersabda ketika Jibril bertanya kepada beliau tentang iman, “Hendaklah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, Hari Akhir dan beriman kepada takdir baik dan buruk-Nya” (HR. Muslim no. 8, dari Umar bin Khaththab ra)
Malaikat ada yang ditugaskan untuk mencabut nyawa. Tentu atas perintah dari Allah Swt. Jadi tidak ada pertentangan dalam masalah ini.
6. Bisakah umat Muslim menikah dengan orang Non-Muslim? Alquran melarang umat Muslim menikahi wanita penyembah berhala dan kafir juga musyrik serta menganggap orang di luar Islam adalah binatang yang paling jahat dan buas (Qs.2:221, 8:55, 9:28-33).
Hal ini bertentangan dengan:
Qs.5:5 yang ternyata memperbolehkan Umat Muslim untuk mengawini/menikahi wanita Kristen.
Sampai disini sudah ada 1 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 39 pertentangan.
Jawab:
Di sini pun tidak ada pertentangan (kontradiksi). Hanya orang yang belum paham al-Quran saja yang mengatakan demikian. QS 2: 221 larangan menikah dengan orang MUSYRIK (bukan KAFIR). Berbeda antara Musyrik dengan Kafir. Musyrik yang menyekutukan Allah Swt. seperti orang2 Hindu, Budha, Majusi (penyembah api), dan sejenisnya. Sementara Ahli Kitab (seperti Nasrani dan Yahudi) adalah orang2 kafir, karena pernah beriman. Dalam QS 8: 55 itu adalah penjelasan ttg orang2 yang tidak mau taat kepada Allah Swt. (secara umum) dan dan 9: 28-33 ttg orang musyrik.
Adapun, ttg pernikahan dengan orang ahli kitab (Nasrani dan Yahudi), silakan cek LINK berikut ini: http://swaramuslim.net/islam/more.php?id=5159_0_4_0_M
Untuk menjelaskan tentang kelakuan ahli kitab dan kitab-kitab yang ada pada mereka, silakan cek LINK berikut ini: http://www.almanhaj.or.id/content/2154/slash/0
7. Apakah Allah Muslim akan menganugerahi imbalan yg baik atas perbuatan2 baik orang Non-Muslim? Tidak ( Qs.9:17, 9:69).
Hal ini bertentangan dengan:
Qs.2:62 menjanjikan bhw Umat Kristen (Non-Muslim) akan diberi penghargaan atas perbuatan baik mereka.
Sampai disini sudah ada 2 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 41 pertentangan.
Jawab:
Di sini pun tidak ada pertentangan sama sekali. Jika di QS 9: 17 dan 9: 69 jelas-jelas disebutkan akan sia-sianya amalan orang kafir, maka di QS 2: 62 orang2 mukmin, orang Nasrani, Yahudi, juga Shabiin yang beriman kepada Allah Swt. termasuk kepada Nabi Muhammad saw. insya Allah akan menerima pahala. Masalahnya, bagi yang tidak mengakui Allah Swt dan Nabi Muhammad saw. ya tetap akan sia-sia. Jelas tidak ada kontradiksi di sini. Hanya yang tidak tahu tentang Islam saja yang menyatakan ada kontradiksi di al-Quran. Penjelasan lebih detil ttg QS 2: 62 bisa dibuka di LINK berikut ini:
8. Berapa banyak Ibu yg dimiliki seorang Muslim? Hanya satu, yaitu wanita yg melahirkan mereka dan tiada yg lain (Qs.58:2).
Hal ini bertentangan dengan:a. Ibu yg dimiliki seorang Muslim adalah dua (2) (Qs.4:23, termasuk seorang ibu yg merawat mereka).b. Ibu yg dimiliki seorang Muslim adalah sedikitnya sepuluh (10) (Qs.33:6).Sampai disini sudah ada 2 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 43 pertentangan.
Jawab:
QS. 58: 2 isinya adalah: “Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”
QS. 4: 23 isinya adalah: “Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan[281]; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [281: Maksud ibu di sini ialah ibu, nenek dan seterusnya ke atas. Dan yang dimaksud dengan anak perempuan ialah anak perempuan, cucu perempuan dan seterusnya ke bawah, demikian juga yang lain-lainnya. Sedang yang dimaksud dengan anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu, menurut jumhur ulama termasuk juga anak tiri yang tidak dalam pemeliharaannya.]
QS. 33: 6 itu isinya adalah: “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah).”
Jelas tidak ada kontradiksi, karena menjelaskan hal yang berbeda-beda. Hanya orang yang tidak mengerti al-Quran saja yang akan mengatakan al-Quran kontradiktif.
9. Mengenai pembagian harta warisan dalam Hukum Kewarisan Islam. Qs.4:11-12 dan Qs.4:176 menyatakan bahwa jika seorang lelaki Muslim meninggal dan ia meninggalkan 3 puteri, 2 orangtua, dan isteri …… maka pembagian harta warisannya adalah 2/3 dari harta warisan yg diberikan kepada 3 puterinya secara bersamaan, 1/3 dari harta warisan diberikan untuk orangtuanya (Qs.4:11) dan 1/8 untuk isterinya (Qs.4:12).
Hal ini bertentangan dengan:
Jika lelaki Muslim meninggal, maka pembagian harta warisannya adalah ibunya menerima 1/3 dari harta warisan (Qs.4:11), isterinya menerima ¼ dari harta warisan (Qs.4:12), dan 2 saudara perempuannya menerima 2/3 dari harta warisan (Qs.4:176), dan ditambah lagi hingga 5/12 dari harta warisan yang tersedia/ada.
Sampai disini sudah ada 6 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 49 pertentangan.
Jawab:
QS 4: 11-12 isinya adalah: “Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari’at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.”
QS. 4: 176 isinya adalah: “Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [387: Kalalah ialah: seseorang mati yang tidak meninggalkan ayah dan anak.]
Jadi, di sini tidak ada pertentangan sama sekali karena memang kasusnya berbeda-beda. Tampak jelas bahwa orang kafir memang tidak akan paham al-Quran. Kalau paham dan mau mengakui harusnya beriman.
10. Berapa banyak malaikat yg berbicara kepada Maryam? Beberapa malaikat (several angels) (Qs.3:42, 3:45).
Hal ini bertentangan dengan:
Malaikat yg berbicara kepada Maryam adalah hanya satu malaikat (Qs.19:17-21) .
Sampai disini sudah ada 3 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 52 pertentangan.
Jawab:
QS 3: 42 dan 45 hanya satu malaikat, bukan beberapa, yakni hanya malaikat Jibril, isi ayat tersebut: “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).[42] “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),” [45]
Mana penjelasan dalam 2 ayat ini yang menyebutkan malaikatnya banyak??
QS 19: 17-21 isinya adalah: “maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (yakni, Jibril as) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.” Ia (jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” Jibril berkata: “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”
Jadi, jelas di sini tidak ada kontradiksi sama sekali. Hanya orang yang tidak mengerti Islam dan al-Quran saja yang akan mengatakan demikian.
11. Proses penciptaan langit bersama-sama atau terpisah?
Bersama-sama atau saling terpisah? Dalam proses penciptaan, langit dan bumi pertama-tama terpisah lalu kemudian dipanggil bersama-sama (41:11), sedangkan di 21:30 keduanya berasal dari satu bagian lalu terpisah.
Jawab:
Baik QS. 41:11 maupun QS. 21:30, keduanya berbicara tentang langit dan bumi yang dahulunya merupakan suatu yang padu (asap). Bagaimana si pembual bisa mengkontradiksikannya?

12. Manusia tercipta dari apa?
Segumpal darah (96:1-2), air (21.30, 24:45, 25:54), tanah liat kering (15:26), tanah (3:59, 30:20, 35:11), bumi (11:61), setetes mani (16:4, 75:37), atau dari ketiadaan (19:67) yang kemudian disangkal di 52:35?
Jawab:
Allah menjelaskan kepada kita bahwa manusia secara umum diciptakan dari air/H2O, setitik sperma, segumpal darah, segumpal daging, dan seterusnya (al. QS. 23:14). Secara khusus manusia pertama Adam diciptakan dari persenyawaan: tanah keras seperti tembikar/oksigenium dan zat arang/carbonium (QS. 55:14), tanah kering dan lumpur hitam/nitrogenium (QS. 15:28 ), “thin”/tanah/hidrogenium (QS. 32:7), tanah liat/ferum (QS. 37:11), “turab”/tanah/zat anorganik (QS. 3:59), dan setelah sempurna bentuknya diberikan roh (QS. 15:29). Hawa diciptakan dari bagian tubuh Adam (QS. 4:1). Isa/Yesus diciptakan hanya dengan kalimat “Kun” di dalam rahim Maryam (QS. 3:45,59). Sedangkan QS. 19:67 berbicara tentang penciptaan roh manusia yang mendahului penciptaan fisik manusia (sebagai perbandingan, baca kembali nubuat-nubuat Perjanjian Lama, khususnya mengenai ramalan kedatangan seorang nabi yang seperti Musa [Ulangan 18:18], tentu saja, roh nabi ini sudah ada sebelum fisiknya).
13. Di mana Allah dan ‘Arsy-Nya?
Allah lebih dekat dari urat leher (50:16), tetapi Dia juga di atas ‘Arsy / Singgasana (57:4) yang berada di atas air (11:7), dan pada saat yang sama Dia pun sangat jauh sampai-sampai perlu 1.000 dan 50.000 tahun untuk mencapai-Nya (32:5, 70:4).
Jawab:
Allah adalah Raja Yang Mahakuasa, Mahadekat, dan Maha Mengetahui atas segala sesuatu sekecil apapun. Dan Allah berada dimana saja yang Dia kehendaki (baca QS. 57:4 sampai tuntas). Sedangkan manusia adalah makhluk ciptaan-Nya. 50.000 tahun adalah waktu tempuh manusia dalam mencapai Allah, yang menunjukkan kemustahilan manusia dapat mencapai Allah tanpa seizin-Nya.

14. Apakah asal muasal bencana?
Apakah bencana dalam hidup kita berasal dari Setan (38:41), diri sendiri (4:79), atau Allah (4:78 )
Jawab:
Jelas sekali, semuanya datang dari sisi Allah (QS. 4:78 ), baik bencana itu disebabkan oleh jin/setan (misal: santet/teluh), kesalahan diri sendiri (misal: kecelakaan/banjir/wabah penyakit), atau dibunuh orang lain (misal: pembunuhan dalam peperangan), pada hakikatnya semuanya atas kehendak Allah karena semua manusia pasti dikembalikan kepada-Nya untuk dimintai pertanggungjawabannya (Rukun Iman ke-6: Qadha & Qadar). Adapun QS. 4:79 adalah kata-kata Allah kepada Nabi Muhammad SAW secara khusus sebagai pribadi, bukan ditujukan kepada semua manusia, meski hakikatnya mungkin untuk semua manusia.
15. Seberapa Pengasihnyakah Allah? 
Dia menetapkan kasih sayang atas diri-Nya (6:12), tetapi Dia tidak memberi petunjuk orang-orang tertentu meski Dia bisa (6:35, 14:4).
Jawab:
Allah adalah Mahakuasa dan Maha Berkehendak. Kita semua adalah makhluk-Nya, mau diapain kita, terserah Allah, yang terpenting adalah bahwa kita diwajibkan untuk hanya beribadah kepada-Nya.
16. Apakah ada pertanyaan di Surga?
“..tidak ada pula mereka saling bertanya” (23:101) tetapi mereka akan “menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya menanya” (52:25), “.. sebahagian yang lain berbantah-bantahan” (37:27).
Jawab:
QS. 23:101 berbicara tentang situasi ketika manusia semuanya dibangkitkan kembali dari kematian di dunia untuk dimintai pertanggungjawaban (setelah kiamat) dengan ditandai ditiupnya sangkakala, sedangkan QS. 52:25 berbicara tentang keadaan manusia ketika di surga, dan QS. 37:27 berbicara tentang keadaan manusia ketika di neraka.
17. Apakah malaikat itu pelindung?
“Tiada bagimu selain Allah seorang pelindung..” (2:107, 29:22). Tapi di 41:31 malaikat berkata “Kamilah Pelindung-Pelindungmu..”. Dan juga dalam surat lain malaikat menjaga (13:11, 50:17-18 ) dan mengawasi (82:10 ) .
Jawab:
Secara konteks tekstual, yang berkata dalam QS. 41:31 adalah Allah, bukan malaikat. Sedangkan QS. 13:11; 50:17-18; dan 82:10 berbicara tentang malaikat-malaikat yang bertugas mencatat amal baik-buruk manusia ketika di dunia. Belajarlah memahami tata bahasa dengan baik.
18. Semua mahuk tunduk kepada Allah, kenapa Setan bangga dengan pembangkanganya?
Apakah semuanya tunduk dan taat pada Allah? Hal ini disebut di 30:26, tetapi banyak ayat berbicara mengenai kebanggaan Setan yang tidak patuh pada Allah (7:11, 15:28-31, 17:61, 20:116, 38:71-74, 18:50), juga banyaknya manusia yang menolak perintah-Nya dan firman-Nya.
Jawab:
QS. 30:26 berbicara tentang ajaran Tauhid, bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali hanya Allah semata. Semua yang ada di dunia ini adalah makhluk ciptaan-Nya. Karenanya, kita wajib hanya tunduk patuh kepada-Nya. Dalam surat Annas setan berasal dari dua gologan Jin dan Manusia.

19. Apakah Allah mengampuni syirik? 
Syirik termasuk sebagai dosa yang paling buruk, namun penulis Qur’an nampaknya tidak mampu memutuskan apakah Allah akan mengampuni dosa tersebut (4:153, 25:68-71) atau tidak (4:48, 116). Ibrahim melakukan dosa syirik saat dia menyembah bulan, matahari, dan bintang sebagai tuhannya (6:76-78 ) tetapi orang Muslim percaya bahwa nabi-nabi tidak berdosa.
Jawab:
Orang-orang musyrik seperti Hindu, Budha, Kristen, dan lain-lain, tidak akan diampuni dosanya, kecuali mereka bertaubat secara total dan kembali ke agama yang lurus (Islam). Demikian juga dengan orang-orang yang mengaku muslim yang melakukan perbuatan syrik, mereka wajib melakukan taubatan nasuha. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
20. Apakah Yunus di lempar ke daerah tandus.
Apakah Yunus dilempar ke daerah tandus atau tidak? “Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit” (37:145), atau “Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat ni’mat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadan tercela” (68:49)
Jawab:
Yunus dilemparkan oleh Allah ke daerah yang tandus (QS. 37:45). Pertanyaan ini juga tidak jelas. Pastinya si pembual tidak mampu berbahasa dengan baik.
21 Musa dan Isa  -  tidak jelas
Musa dan Injil? Isa lahir 1.000 tahun setelah Musa, tetapi dalam 7:157 Allah berfirman pada Musa mengenai apa yang tertulis dalam Injil, yaitu Kitab yang diturunkan pada Isa.
Jawab:
Pastinya si pembual sedang mengada-adakan bualannya. QS. 7:157 berbicara tentang Nabi yang ummi (Muhammad SAW), bukan Musa.
22. Menuduh wanita baik-baik berzina
Dapatkah seseorang yang menuduh wanita baik-baik berzina dapat diampuni (24:5) atau tidak (24:23)?
Jawab:
QS. 24:5 berbicara tentang orang-orang yang menuduh wanita baik-baik (berbuat zinah) yang memohon ampun kepada Allah. Sedangkan QS. 24:23 berbicara tentang siksaan Allah kepada orang-orang yang menuduh wanita baik-baik (berbuat zinah) yang tidak memohon ampun kepada Allah.
23. Arah penerimaan catatan amal
Bagaimana kita menerima kitab catatan amal kita pada hari Pembalasan? Pada hari Pembalasan, orang yang celaka akan diberikan Kitab catatan amal: dari belakang (84:10), atau pada tangan kiri mereka (69:25)?
Jawab:
Orang-orang celaka pada hari kiamat nanti akan menerima catatan amalnya dari arah belakang dan mereka terima pada tangan kiri mereka, sedangkan orang-oang beruntung akan menerima catatan amalnya dari arah depan dan pada tangan kanan mereka.
24. Dapatkah malaikat menjadi tidak patuh?
Tidak ada malaikat yang tidak patuh, semuanya mematuhi Allah (16:49-50), tetapi “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah MEREKA, KECUALI Iblis: ia enggan dan takabur…” (2:34) (artikel asli – English)
Jawab:
Pertanyaannya tidak jelas. Semua malaikat tunduk kepada perintah Allah. Iblis bukan malaikat.

25. Siapa sebenarnya yang membawa wahyu Allah kepada Muhammad?
Tiga kontradiksi dalam 2:97 dan 16:101-103. Siapa yang membawa wahyu Allah pada Muhammad? Malaikat Jibril (2:97), atau Ruhul Qudus (16:102)? Membenarkan kitab-kitab sebelumnya (2:97) atau menggantikannya (16:101)? Qur’an dalam bahasa Arab yang terang (16:103), tetapi di dalamnya banyak kata-kata asing, non Arab, di dalamnya.
Jawab:
Malaikat Jibril/Gabriel mendapat gelar Roh Kudus (QS. 16:102) atau Roh al-Amin/Roh Kebenaran (QS. 26:192-193). Al-Quran membenarkan adanya kitab-kitab wahyu sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, dan Injil, dan Al-Quran merupakan wahyu progressif puncak yang me-nasakh aturan-aturan hukum Islam yang diterapkan oleh para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Dengan diturunkannya Al-Quran, maka kitab-kitab wahyu terdahulu menjadi tidak berlaku lagi (untuk perhatian, Alkitab/Bible bukanlah Taurat dan Injil, meski di dalamnya memuat serpihan-serpihan dari kedua kitab wahyu tersebut). Kata-kata asing kalau sudah diadopsi, bukanlah asing lagi.
26. Benarkah Al Quran Penyempurna kitab-kitab terdahulu?
Pernyataan :”…Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam…dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Qur’an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu.” Nah, “Kitab-kitab orang yang dahulu” adalah Taurat dan Injil, contohnya, dituliskan dalam bahasa Ibrani dan Latin. Bagaimana mungkin Al Qur’an yang berbahasa Arab tersebut di dalam buku dengan bahasa yang lain? Lebih jauh lagi, di dalam Taurat dan Injil harus ada pernyataan ini secara persis karena Qur’an tersebut dalam Kitab-kitab orang yang dahulu. Karenanya, tidak masuk akal.
Jawab:
Sayangnya, Allah tidak pernah menjamin kelanggengan Taurat dan Injil, hingga kita sulit membuktikannya. Sekali lagi, Alkitab/Bible bukanlah Taurat dan Injil, meski di dalamnya memuat serpihan-serpihan dari kedua kitab wahyu tersebut. Namun demikian, serpihan-serpihan tersebut masih dapat diidentifikasi dalam Kitab Ulangan 33:2 dan Habakuk 3:3, yaitu tentang sinar/cahaya (Al-Quran) dari pegunungan Paran (Mekah).
27. Kisah Luth dan perempuan tua
“Seorang perempuan tua” dan karakter Tuhan dalam kisah Luth: “Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua, yang termasuk dalam golongan yang tinggal” (Sura 26:170-171). Dan lagi, “Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya, kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal” (Sura 7:83). Entah ini sebuah kontradiksi, atau istri Luth disindir dengan perkataan “perempuan tua”, dan karenanya tidak menunjukkan hormat kepadanya sebagai istri seorang Nabi.

Jawab:
Perempuan tua tersebut adalah isteri dari Nabi Luth AS. Di sinilah letak keindahan gaya bahasa Al-Quran, yang tentu saja hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang berakal sehat.
28. Kisah Luth 
Masalah lagi dengan kisah Luth: “Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Usirlah mereka (Luth dan pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri” (7:82 & 27:56). Tetapi; “Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar” (29:29). Jelas bahwa kedua jawaban ini berbeda.
Jawab:
Kedua jawaban tersebut berbeda karena diucapkan pada saat yang berbeda dengan pertanyaan yang berbeda pula.
29. Apakah Allah bertindak plin-plan?
“Kesukaan” Allah? Apakah tindakan Tuhan yang menghukum dan mengampuni, lalu menuntun dan menyesatkan, adalah tindakan yang plin-plan?
Jawab:
Jika Allah menghendaki, niscaya manusia dan jin beriman semuanya kepada Allah (QS. 5:48 dan QS. 10:99-100). Itulah kehendak Allah, dan Allah Maha Berkehendak.
30. Tindakan Ibrahim menghancurkan berhala
Apakah Ibrahim menghancurkan berhala? Tindakan Ibrahim dalam 19:41-49, 6:74-83 berbeda sedikit dari 21:51-59. Dalam Surat 21 Ibrahim menentang sukunya secara kuat bahkan menghancurkan berhala. Dalam Surat 19 Ibrahim menjauhkan diri setelah ayahnya mengancam akan merajamnya karena berbicara menentang berhala.

Jawab:
Kedua tindakan Ibrahim tersebut berbeda karena dilakukan pada saat yang berbeda dengan pertanyaan yang berbeda, dan di hadapan orang yang berbeda pula (QS. 19:41-49 di hadapan bapaknya, sedangkan QS. 21:51-59 di hadapan bapak dan kaumnya).
31. Anak Nuh mati atau selamat?
Bagaimana dengan anak Nuh? Menurut 21:76, Nuh dan keluarganya selamat dari air bah, begitupula disebutkan juga oleh 37:77. Tetapi dalam 11:42-43 disebutkan bahwa anak Nuh tenggelam.
Jawab:
Nama anak Nuh yang kafir dan ditenggelamkan oleh Allah adalah Qanaan, sedangkan nama anak-anak Nuh yang beriman dan diselamatkan oleh Allah adalah Sam, Ham, dan Jaffits. Ketiga anak inilah yang meneruskan keturunan Nuh (QS. 37:77). Hanya dengan pemahaman yang sempit, kedua ayat tersebut terlihat seolah-olah saling kontradiktif.
32. Apakah Nuh di usir?
Apakah Nuh diusir? “Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: Dia seorang gila dan dia sudah pernah diusir” (54:9). Apabila ia diusir (dari negerinya), bagaimana mungkin mereka menghina Nuh saat ia membangun bahtera seperti tertulis “Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya.” (11:38 ). Tidak mungkin Nuh diusir tetapi orang-orang dari negerinya bisa melewati bahteranya.
Jawab:
Pertanyaannya tidak jelas. Nuh bukan diusir, tetapi diberi ancaman. Kalaupun Nuh pernah diusir, apakah ini berarti Nuh tidak bisa kembali? Nyatanya Nuh membuat bahtera dan mendapat ejekan, berarti Nuh mampu kembali ke kaumnya meski ia pernah diusir.
33. Firaun bertobat atau tenggelam di laut?
Fir’aun bertobat saat hampir tenggelam? Menurut 10:90-92, Fir’aun bertobat saat hampir tenggelam lalu terselamatkan. Tetapi di 4:18 tertulis bahwa hal itu tidak mungkin terjadi. (artikel asli – English)
Jawab:
Yang diselamatkan Allah adalah badan fisik (jasad) Fir’aun yang sudah mati (QS. 10:92) sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berfikir yang datang sesudah masa Fir’aun. Kini jasadnya dapat dilihat langsung di museum Mesir kapan saja anda sempat ke sana.
34. Al Quran kalimat sempuran Allah, kenapa Muhammad merubahnya?
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur’an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya” (6:115). Lihat juga 6:34 dan 10:65. Tetapi Allah (Muhammad?) melihat bahwa perlu untuk mengubah beberapa ayat dengan “yang lebih baik” (2:106,16:101).
Jawab:
Al-Qur’an adalah kitab wahyu progressif puncak yang me-nasakh/mengganti/memodifikasi kitab-kitab wahyu sebelumnya seperti Taurat, Zabur, dan Injil. Setelah diturunkannya Al-Qur’an, maka kitab-kitab wahyu sebelumnya menjadi tidak berlaku lagi. Di samping itu, Allah SWT hanya menjamin kesucian terhadap kitab wahyu Al-Quran saja. Secara khusus QS. 5:90-91 me-nasakh QS. 4:43 (tentang haramnya meminum khamar), dan QS. 24:2 me-nasakh QS. 4:15 (tentang hukuman bagi pezina perempuan). Kedua nasakh di dalam Al-Qur’an ini tetap dibiarkan apa adanya sesuai wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril/Roh Kudus/Roh Kebenaran.

35. Allah yang memberi petunjuk tetapi Allah juga menyesatkan hambanya
“Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran” (10:35). Tetapi “Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki” (14:4). Bagaimana kita tahu apa yang Allah suka? Bagaiman kita yakin bahwa seorang Muslim termasuk yang diberi petunjuk dan bukan yang disesatkan?
Jawab:
Tidak ada manusia yang mengetahui secara persis keinginan Allah sang Pencipta. Manusia adalah makhluk yang diberi ilmu hanya sedikit (QS. 17:85). Seorang muslim pastilah seorang yang diberi petunjuk oleh Allah, namun demikian, ia diberi cobaan-cobaan oleh Allah dalam hidupnya, apakah ia mampu melaluinya ataukah ia malah tersesat olehnya.[/green]
36. Hukuman bagi pezina didera 100x atau di kurung?
Apakah hukuman zinah? Dera 100 kali untuk pria dan wanita (24:2), kurungan dalam rumah hingga wafat untuk wanita (4:15)? Untuk pria “jika mereka bertobat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka: (4:16). 24:2 kontradiktif dengan prosedur mengenai pria dan wanita di surat 4. Dan mengapa hukuman untuk wanita dan pria sama pada surat 24 tapi berbeda pada surat 4?
Jawab:
Baca kembali Bualan Kristen 31 di atas tentang nasakh di dalam Al-Qur’an, bahwa QS. 24:2 me-nasakh QS. 4:15 (tentang hukuman bagi pezina perempuan). Nasakh di dalam Al-Qur’an ini tetap dibiarkan apa adanya sesuai wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril/Roh Kudus/Roh Kebenaran.
37. Apakah orang Kristen masuk surga?
Orang-orang Kristen masuk surga (2:62 dan 5:69) atau neraka (3:85)
Jawab:
Orang-orang Kristen PASTI masuk neraka (QS. 98:6), dan siapa saja yang tidak beragama Islam PASTI masuk neraka (QS. 3:85). Sedangkan QS. 2:62 dan QS. 5:69 harus dipahami bahwa siapa saja yang benar-benar menjalankan agama Islam PASTI masuk surga (catatan: beriman kepada Allah berarti juga beriman kepada Nabi Muhammad SAW, dan beramal saleh berarti juga menjalankan sholat, puasa, dan lain-lain).
38. Al Quran Hanya untuk orang berakal.
Tuhan sendiri atau manusia juga? Jelas atau sulit dimengerti? Quran adalah “bahasa Arab yang jelas” (16:103). Tapi “tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah” (3:7). Tetapi, “Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang berakal”(3:7).
Jawab:
Sudah barang tentu kalau Al-Qur’an itu diturunkan dalam bahasa Arab yang jelas, namun di dalamnya terdapat ayat-ayat “muhkamaat” (mudah dimengerti oleh siapapun) dan ayat-ayat “mu-tasyabihaat” (sukar dimengerti oleh orang-orang yang tidak berakal). Ta’wil yang dimaksud dalam QS. 3:7 adalah terhadap ayat-ayat mutasyabihaat (termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam, termasuk penemuan modern terkini yang sudah di beritakan Al Quran; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain). Mohon dibaca ayatnya secara lengkap. Tentu saja hanya orang-orang berakal yang bisa memahami kandungan Al-Qur’an.
39. Kapan Firaun memerintahkan pembunuhan anak laki-laki?
Kapankan Fir’aun memerintahakan pembunuhan anak-anak laki-laki? Saat Musa sudah menjadi Nabi dan mengatakan kebenaran pada Fir’aun (40:23-25) atau saat Musa bayi (20:38-39)? (artikel asli – English)
Jawab:
Terlalu jelas, pembunuhan anak-anak bayi laki-laki di masa Fir'aun dilakukan pada saat sebelum/menjelang dan sesudah Musa dilahirkan. Sedangkan QS. 40:25 berisi ancaman kosong orang-orang kafir. Berikut kutipan lengkap ayatnya: "Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata: 'Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka'. Dan tipu daya orang-orang kafir itu tak lain hanyalah sia-sia belaka" (QS. 40:25).
40. Kapan Taqdir ditentukan dan siapa yang menentukan, Allah atau manusia?
Kapan dan bagaimana takdir ditentukan? "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan" (97:3,4). "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah" (44:3). Untuk Muslim, "Lailatul Qadr" adalah malam yang diberkati, di mana takdir ditetapkan dan seluruh yang berhubungan dengan hidup, mati, dsb, yang muncul sepanjang tahun dititahkan. Dikatakan pada malam itu titah Allah untuk tahun tersebut dibawa turun ke bumi. Dengan kata lain, urusan penciptaan dititahkan setahun sekali. Berlawanan dengan ini, 57:22 mengatakan "Tidak ada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab sebelum Kami menciptakannya". Artinya, hal ini tertulis dalam Kitab yang terjaga, baku dengan sepengetahuan Allah sebelum siapapun tercipta. Kedua hal di atas bertentangan dengan "Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya pada lehernya" (17:13) yang berarti manusia sendirilah yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi padanya.

Jawab:
Allah SWT adalah Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Sebelum dunia ini ada, Allah sudah tahu kapan si Fulan lahir, tinggal, dan mati. Di mana ia harus ditempatkan di akhirat nanti, di surga atau neraka, Allah sudah tahu. Inilah hakikat dari rukun iman ke-6: Qadha & Qadar. "Lailatul Qadar" atau "Malam Kemuliaan" adalah hadiah istimewa dari Allah bagi orang-orang muslim/mukmin umat Nabi Muhammad SAW yang umurnya relatif pendek-pendek. "Lailatul Qadar" lebih baik dari 1.000 bulan, yang berarti sekitar 83 tahun. Jika seorang muslim mendapatkan "Lailatul Qadar" sebanyak 20 kali selama hidupnya, ditambah usianya 60 tahun, maka ia telah mendapat amal ibadah sama dengan beribadah kepada Allah selama kira-kira 1.700 tahun. Jelas, angka ini jauh melebihi angka umur umat-umat sebelum Nabi Muhammad SAW yang relatif panjang-panjang. Bible mencatat, umur Adam 930 tahun (Kejadian 5:5) dan umur Nuh 950 tahun (Kejadian 9:29). Di sinilah keistimewaan umat Muhammad dibandingkan dengan umat-umat Islam sebelumnya.

41. Anggur memabukkan dan minuman setan kenapa di surga ada Anggur?
Baik atau buruk? Minuman keras yang merupakan perbuatan setan (5:90, 2:219). Tetapi di Surga terdapat sungai anggur (47:15, 83:22,25). Bagaimana mungkin perbuatan setan masuk ke Surga?
Jawab:
Hahaha, pertanyaan konyol, Meminum khamar, berzinah, dan meninggalkan sholat jelas diharamkan di dunia, tetapi semuanya itu dihalalkan di surga, oleh karena kehidupan di surga tidak mengenal halal, haram, makruh, wajib, dan sunah. Atau mungkin si pembual sudah mulai kehabisan bahan?,satu lagi minuman di surga beda dengan id dunia,anggur di surga tidak memabukan.

42. Apakah semua muslim masuk surga?
Apakah semua Muslim masuk neraka? Menurut 19:71 setiap Muslim akan masuk neraka untuk sementara waktu, sedangkan dalam ayat lain dinyatakan barangsiapa yang meninggal dalam Jihad akan langsung masuk Surga.

Jawab:
Ayat lain yang mana? Gak bosan membual? Pernyataan yang mengatakan bahwa para syuhada akan langsung masuk surga adalah pendapat manusia, bukan ayat/firman Allah!

43. Apakah Isa masuk neraka?
Akankah Isa masuk neraka? Isa diangkat kepada Allah (Sura 4:158), didekatkan kepada Allah (3:45). Tetapi Isa disembah jutaan orang Kristen. Allah berkata dalam 21:98, siapapun yang menyembah kepada selain Allah akan masuk neraka bersama apa yang disembahnya.
Jawab:
Seluruh Rasul Allah PASTI masuk surga, termasuk Nabi Isa AS. Apakah umat Kristen menyembah Isa? Umat Kristen tidak pernah menyembah siapapun! Menyanyi dan berdoa di gereja sama sekali bukan kegiatan menyembah! QS. 21:98 berbicara tentang sesembahan yang nyata seperti: patung, pohon, dan benda-benda yang dituhankan lainnya. Mohon dibaca ayat selanjutnya: “Andaikata berhala-berhala itu Tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya.” (QS. 21:99).
44. Jin dan Manusia untuk melayani Tuhan?
Jin dan manusia diciptakan untuk melayani Tuhan (51:56) atau untuk masuk neraka (7:179).
Jawab:
Jin dan manusia dalam QS. 51:56 bukan untuk melayani Allah, tetapi untuk menyembah (beribadah) kepada Allah. Adapun QS. 7:179 dapat diterjemahkan sebagai berikut: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka (misal: Kristen) mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

45. Siapa ayah Isa?
Siapakah ayah Isa? Sebuah argumen yang sulit untuk disimpulkan dalam satu kalimat.
Jawab:
Adam, Hawa, dan Isa (Yesus) adalah tiga manusia yang diciptakan oleh Allah tanpa ayah!

46. Allah dapat memiliki anak atau tidak? 
Allah dapat memiliki anak (39:4) atau tidak (6:101)
Jawab:
Perumpamaan oleh Allah dalam QS. 39:4 bukanlah Allah memiliki anak, tetapi mengambil anak, karena Allah tidak punya istri (QS. 6:101),semakin kacau saja pertanyaan si pembual.apa dia tidak bisa memahami kalimat dengan baik.

47. Apakah Isa telah wafat?
Apakah Isa sudah wafat? Semua nabi dan rasul sebelum Muhammad telah wafat (3:144). Tetapi Isa diangkat kepada Tuhan hidup-hidup (4:158)

Jawab:
QS. 3:144 sama sekali tidak menyatakan bahwa semua nabi dan rasul sebelum Muhammad telah wafat. Mungkin si pembual salah baca. Perlu diketahui, QS. 4:158 termasuk golongan ayat “mu-tasyaabihaat”. Sebagian ulama berpendapat bahwa Isa telah diwafatkan sebelum diangkat ke langit, dasarnya adalah tafsir dari QS. 19:33. Sedangkan sebagian lainnya berpendapat bahwa Isa masih hidup, dasarnya adalah tafsir dari QS. 4:158 dan Hadits Riwayat Bukhari yang menyatakan bahwa Almasih putra Maryam akan turun mendekati hari kiamat. Golongan ulama pertama berpendapat bahwa Hadits tersebut adalah dhaif karena diduga kuat dibuat oleh golongan ahli kitab dan dilatarbelakangi oleh pernyataan dalam kitab-kitab injil sinoptik, yaitu: Markus 13:26, Matius 24:30, dan Lukas 21:27.
48. Allah adalah pencipta yang terbaik berarti ada pencipta selain Allah
Satu pencipta atau banyak? Qur’an menggunakan frase bahwa Allah adalah “Pencipta yang paling baik” (23:14, 37:125), berarti ada pencipta lain yang kurang baik. Siapakah pencipta yang lain itu? Bertentangan dengan itu, banyak ayat menyatakan bahwa Allah sendirilah “pencipta segala” (contoh 39:62) di mana tertutup kemungkinan adanya pencipta lain.
Jawab:
Allah adalah Maha Pencipta atas segala sesuatu. Yang dimaksud dengan “Allah adalah Pencipta yang paling baik” tentu saja jika dibandingkan dengan jin dan manusia. Berikut kutipan lengkap ayatnya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. 23:14).

49 Apakah tiap umat mempunyai Rasul?
Dari tiap-tiap umat, atau turunan Ibrahim? 29:27 menyatakan bahwa nabi-nabi lahir dari turunan Ibrahilm. Tetapi 16:36 menyatakan bahwa Allah mengutus rasul pada tiap-tiap umat.
Jawab:
QS. 29:27 sama sekali tidak menyatakan bahwa seluruh nabi-nabi lahir dari turunan Ibrahim. Lima nabi/rasul berikut justru lahir sebelum Ibrahim, yaitu: Adam, Idris, Nuh, Hud, dan Salih. Nabi Luth juga bukan keturunan Ibrahim, meski waktu pengutusannya hampir bersamaan dengan Ibrahim. Dan banyak nabi/rasul yang namanya/kisahnya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. 4:164-165).

50. Menikahi mantan istri anak laki-laki
Menikahi istri-istri dari anak angkat lelaki? Muslim boleh menikahi istri-istri dari anak angkat lelaki (33:37), tetapi mengangkat anak lelaki terlarang (33:4-5).

Jawab:
Menikahi para mantan istri dari anak-anak angkat adalah halal (QS. 33:37). Tampaknya si pembual salah baca ayat lagi. Yang dilarang dalam QS. 33:4-5 adalah menjadikan anak angkat sebagai anak kandung sendiri. Tidak ada larangan mengangkat anak!

“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan merupakan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (QS. 5:48 )
“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (QS. 10:99-100)
ini adalah jawaban dari saya dan dari saudara Noviansyah yang saya gabung menjadi 1. untuk memuaskan orang yang telah memfitnah islam.

[Sumber: n.a | Islam Menjawab Fitnah]
Bagikan artikel ini

Posting Komentar

0 Komentar