JALAN (THE WAY) YANG SEBENARNYA MENURUT YESUS.
Istilah ini melekat di bibir para penginjil untuk memperlihatkan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan. Yesus sebagai satu-satunya jalan, diklaim oleh para penginjil berdasarkan Yoh 14:6: Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, Kalau tidak melalui Aku. Ayat ini sering menjadi bahan perdebatan antara Muslim dan Kristen. Pancingan biasanya datang dari pihak Kristen yang mempertanyakan, mengapa umat islam tidak menerima Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat, padahal dalam ayat diatas, Yesus telah menegaskan bahwa dia adalah satu-satunya Jalan untuk selamat. Walaupun ayatnya tidak mengatakan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan, tapi mereka menafsirkan bahwa karena hanya Yesus yang mengklaim dirinya sebagai jalan kebenaran, sehingga semua orang harus menerima Yesus.
Sebenarnya seorang Muslim menerima Yesus sebagai jalan dalam pengertian bahwa dia adalah Nabi yang menunjukkan jalan kebenaran melalui wahyu Allah yang difirmankan kepadanya. Jadi seorang Muslim menganggap ajaranyalah yang menyelamatkan umat Yahudi, bukan tubuh dan darahnya. Sementara umat kristen menganggap bahwa Tubuh Yesus, atau darahnyanyalah yang menyelamatkan manusia melalui pengorbanan di kayu Salib. Hal ini dapat kita lihat dalam posting-posting kaum Kristen Jika kita mau sedikit terbuka terhadap sejarah agama dan nabi-nabi samawi, terlebih setelah diketemukannya Naskah Laut Mati, kita akan menyadari, betapa jalan (The way) merupakan istilah yang lazim digunakan oleh para pengikut Bani Israel. Jalan (The Way) yang dalam Islam kemudian dikenal sebagai "Jalan Lurus" adalah kelompok Nabi dan pengikut-pengikutnya. Nabi Zakaria as seorang Nabi adalah pemimpin kelompok jalan. Nabi Yahya as sebagai seorang Nabi adalah kelompok Jalan. Demikian pula dengan Nabi Isa as (Yesus) dan Nabi Muhammad saw.
“Jalan” sebagai identitas kelompok dijelaskan oleh Prof. Dr. Robert Eisenmen, Guru besar Agama Samawi dan Direktur Lembaga Studi Asal-usul Yahudi-Kristen di California state University, dalam bukunya The Dead Sea Scrolls and First Chrstians, hal 8 : )”Jalan” adalah sebagai nama lain dari kelompok Kristen (Nasrani) abad pertama Palestina).
Istilah ini populer digunakan dalam Naskah Laut Mati yang menunjukkan kelompok Nasrani Atau Essenes di Qumran yang mempertahankan hukum Taurat. Dr. Barbara Theiring, dari University of Sydney Australi, istilah ini ditemukan dalam manual of Discripline, Community Rule 5:24; 8:10,13; 9:8 dan 21. Nama ini masih pula digunakan oleh cabang dari golongan ini di Damaskus, Namun kemudian dibelokkan pengertiannya, setelah istilah ini digunakan oleh para penulis injil. Ketika gereja mengklaim bahwa Yesus mengatakan Akulah “jalan”, sedungguhnya Yesus mengatakan Aku dari kelompok jalan. Jadi, Jalan adalah identitas kelompok, bukan identitas diri.
Demikian pula ketika Nabi Muhammad saw mengatakan siratal mustaqim (jalan Lurus), sesungguhnnya beliau adalah pemimpin umat manusia yang memperjuangkan jalan lurus, yakni islam. Jadi secara generik, kata “jalan” artinya jalan lurus, jalannya semua Nabi Allah, yakni islam, bukan jalan yang sesat. Dengan demikian ketika Yesus mengatakan Aku adalah jalan artinya Aku adalah seorang Muslim, pengertian ayat diatas adalah: Aku seorang Muslim yang membawa kebenaran dan keselamatan di hari kemudian. Tidak seorang pun yang akan diterima di sisi Allah, Kalau tidak mengikuti ajranku (islam), inilah pengertian sesungguhnya Yoh 14:6.
Oleh sebab itu, karena semua nabi membawa ajaran yang benar, yakni ajarn islam, maka semua Nabi adalah Jalan yakni Muslim. sekarang mari kita menjernihkan alam pikiran kita dari pencemaran Indoktrinal. Dan mari kita lihat sejenak tes kenabian yang dilakukan oleh seorang Ahli Taurat kepada Yesus untuk menguji apakah beliau seorang Nabi Allah,atau seorang pendusta. kita baca MArkus 12:28-32: Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?”
(29) Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
(30) Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu
(31) Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”
(32) Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
Kalau kita menyaksikan hasil tes yang dilakukan oleh ahli taurat diatas terhadap Yesus, kira-kira kesimpulan apa yang dia tarik. Oooo, ternyata Yesus adalah seorang Kristen ! ataukah dia berkata : Aha ternyata Yesus adalah seorang Muslim, Nabi Allah seperti Musa as yang mengajarkan Tauhid Lalu kenapa ahli taurat mengatakan kepada Yesus.”Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia (La ilaha illallah) Mengapa ahli taurat berkomentar seperti layaknya Muslim?
karena Yesus adalah seorang Muslim ! Bukankah Kalau Yesus membawa ajaran Krsten seharusnya ahli taurat itu akan berkata : Keliru sekali Tuhan, salah katamu, sesungguhnya Engkau adalah Tuhan dan bahwa Kalian adalah trinias! Jadi, sangatlah keliru kalau orang menafsirkan “jalan”yang dimaksud Yesus adalah Kristen. Mana ada bukti sejarah yang memperlihatkan Yesus mengajak orang menjadi kritiani.
Malah ironisnya, murid-murid Yesus yang berpangkal di Yerusalem hancur berantakan digilas oelh tentara Romawi ketika mereka menyerbu Yerusalem dan menghancurkan Bait Allah untuk kemudian membangun agama baru yang menuhankan pemimpin mereka yakni Yesus. Oleh karena itu, semua Nabi Allah yang diutus ke Dunia untuk mengumumkan Tauhid untuk hanya menyembah kepada Allah, kok tiba-tiba gereja mengatakan Yesus mengumumkan dirinya dalam berbagai versi kesemuanya mengarah kepada keilahian dirinya. Ini kan suatu yang aneh.
Namun klaim Gereja dan Penginjil bahwa Yesus membuat pernyataan tentang ketuhanan dirinya dibantah oleh Hugh J. Schonfield, pakar Alkitab Nominator Pemenang Nobel Th 1959, dalam bukunya The Passover plot, halaman 24: (Yesus sebagaimana orang-orang Yahudi Lainnya, akan mengkafirkan orang-orang yang menganggapnya sebagai (Tuhan), seperti, (yang mereka tafsirkan) dalam injil Yohanes.
karena Yesus sendiri bilang Yang menganggap Yesus sebagai Tuhan akan masuk neraka silahkan baca Matius 7:21-23:
“Bukan setiap orang yang berseru-seru kepadaku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk surga, tetapi dia yang melakukan kehendak Bapaku yang disurga. Pada saat terakhir, banyak orang yang berseru kepadaku Tuhan, Tuhan bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan banyak mengadakan Mukjizat demi namaMu juga. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu , Enyahlah dari padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan.”
Kita bahas Ayat ini: Pada saat terakhir, banyak orang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, (siapa yang melakukan ini? Kristen!), kami bernubuat demi namaMu (siapa yang melakukan ini? Kristen!), dan mengusir setan demi namamu (Siapa yang melakukan ini? Kristen!) dan banyak mengadakan Mukjizat demi namaMu (Siapa yang melakukan ini? Kristen!)
Maka Yesus akan mengusir kalian (umat Kristen) dan masuk neraka karena melakukan kejahatan. Sekali lagi anda keliru mengambil ayat yohanes menjadi pijakan anda mengatakan jesus=jalan lalu diartikan Tuhan padahal ayatnya sebenarnya Jelas sekali dlm ayat ini antara Aku (yesus) dan Bapa adlah dua oknum yg berbeda. Sbb Yesus adlh jalan perantara untuk menuju bertemu kpd Bapa. semoga saja kristen tidak keliru lagi untuk memahami alkitab nya dengan mengartikan SEMBARANGAN.
Wallahu’alam bisyawwab
0 Komentar