Beginilah cara Duladi “mengkreasikan” Sirah Nabawiyah dan fitnah-fitnah (khas Kristen) kaumnya yang ironisnya, mudah sekali dipatahkan! Maksud hati hendak mengekspose kesalahan, tapi yang justru terkuak adalah fakta kebenaran!
Dasar tuduhan dari para pembenci sekaligus penghujat Islam seperti Duladi Samarinda yang sukses mengubah wajah Kristen semakin kelihatan busuknya ini adalah Nabi SAW dan para sahabatnya pernah membegal (merampok) rombongan kafilah Abu Sufyan dengan mengacu pada sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 575-578 dan 582.Padahal apa yang ia tulis dengan susah payah memeras otak mencari kelemahan dalam literatur tersebut, oleh kepicikannya, hanya bisa ia tampilkan dengan sepotong-potong kemudian mengadakan asumsi di dalamnya agar tuduhan yang dilontarkannya terasa pas atau cocok dengan apa yang ingin ia sampaikan.1. Duladi menuduh bahwa kaum muslimin-lah yang pertama-tama membunuh kaum musryikin dalam rombongan kafilah Abu Sufyan. (Sebagai pendukung, dia melampirkan screenshot dari Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1: 575, 1: 576-577, 1: 577-578)Namu dia tidak memperhatikan bahwa jawaban atas tuduhan “asal ngoceh” tersebut sebenarnya sudah dijelaskan pada halaman 576-577 dalam kitab yang sama.2. Duladi juga menuduh bahwa Muhammad SAW dan pengikutnya telah membegal rombongan kafilah Abu Sufyan. (Sebagai pendukung, dia melampirkan screenshot dari Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 582-583)
Berikut adalah jawabannya
Bisa dimaklumi tuduhan atas dasar asumsi tersebut, sebab Duladi hanya mencernanya mentah-mentah tanpa mengadakan crosscheck ke belakang, jauh sebelum peristiwa di atas terjadi.
Apa yang dilakukan Nabi dan para sahabatnya bukanlah sebuah perampokan atau pembegalan–meski kelihatannya mungkin seperti itu. Sejenak kita sorot balik sedikit ke belakang, yaitu ketika Nabi dan para sahabat terpaksa meninggalkan rumah dan harta mereka, agar mereka tidak lagi menjadi sasaran penyiksaan oleh kaum musyrikin. (sirah Ibnu Hisyam Jilid 1 hal 425-432, 452: Abu Sufyan bin Harb Merampas Rumah Bani Jahsy dan Menjualnya)
Namun hijrah itu dianggap tidak cukup bagi kaum kafir Quraisy, mereka juga mengambil alih semua harta benda dan rumah-rumah mereka, lalu menjualnya. Sampai-sampai kediaman Nabi pun tidak lepas dari sasaran kebuasan mereka.
Untuk lebih jelasnya, tentu kisah Shuhaib Ar-Rumi dapat menjelaskannya.Ketika itu ia dilarang berhijrah, kecuali jika ia menyerahkan seluruh hartanya kepada orang-orang kafir itu (Shuhaib adalah salah satu sahabat Nabi yang memiliki banyak harta).
Lalu Shuhaib memutuskan untuk tetap berhijrah, meskipun ia harus melepaskan seluruh harta bendanya. Maka tatkala Nabi melihat Shuhaib sampai di kota Madinah, beliau berkata: “Jual beli yang menguntungkan wahai Abu Yahya, jual beli yang menguntungkan,” (jual beli adalah akad serah-terima, maka dengan berhijrah berarti Shuhaib telah menyerahkan hartanya kepada kaum musryikin dan menerima keridhaan dari Allah, dan akad itu lebih menguntungkan baginya karena keridhaan Allah pasti lebih besar nilainya daripada harta yang ditinggalkan).
Perhatikan Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1: 431!
Jika anda diserang oleh orang lain dan seluruh harta benda yang anda miliki diambilnya, apakah ketika ada kesempatan bagi anda untuk merebutnya kembali dapat disebut sebagai tindakan membegal (merampok)? Apakah otak Kristen anda masih berfungsi dengan baik untuk menalarnya?
Supaya jelas, saya akan bantu kalian memahami apa arti dan definisi kata “rampok” yang sebenarnya sebagaimana diterangkan berikut ini:
Nahum 2:9
Jarahlah perak, jarahlah emas! Sebab tidak berkesudahan persediaan harta benda, kelimpahan segala barang yang indah-indah!
2Samuel 12:28
Oleh sebab itu, kumpulkanlah sisa tentara, kepunglah kota itu dan rebutlah, supaya jangan aku yang merebut kota itu dan jangan namaku menjadi juga nama kota itu.”
1Timotius 6:12
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
Ulangan 2:35
hanya hewan kita rampas bagi kita sendiri, seperti juga jarahan dari kota-kota yang telah kita rebut.
Ulangan 3:4
Pada waktu itu kita merebut segala kotanya; tidak ada kota yang tidak kita rampas dari pada mereka: enam puluh kota, seluruh wilayah Argob, kerajaan Og di Basan.
Ulangan 3:7
Tetapi segala hewan dan jarahan dari kota-kota itu kita rampas bagi kita sendiri.
2Tawarikh 20:25
Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya.
Bahkan ayat yang ini pun juga seharusnya membukakan mata anda untuk dipahamitentang pembunuhan terhadap anak-anak kecil dan orang-orang tua, pembakaran kota-kota, penculikan dan pemerkosaan terhadap kaum wanita. Konyolnya bibel sinting yang anda banggakan itu menuding Nabi Daud sebagai perampas istri orang lain.
Yesaya 13: 15-16
Setiap orang yang didapati akan ditikam, dan setiap orang yang tertangkap akan rebah mati oleh pedang. Bayi-bayi mereka akan diremukkan di depan mata mereka, rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan isteri-isteri mereka akan ditiduri.
Hakim-Hakim 21: 20-21
Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: “Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur. Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.
Yosua 10: 40
Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka. Tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos, tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel.
Yosua 8: 8 Segera setelah kamu merebut kota itu, haruslah kamu membakarnya; sesuai dengan firman TUHAN kamu harus melakukan semuanya itu; ingatlah, itulah perintahku kepadamu.”
2 Samuel 3: 12-16
Lalu Abner mengirim utusan kepada Daud dengan pesan: “Milik siapakah negeri ini? Adakanlah perjanjian dengan aku, maka sesungguhnya aku akan membantu engkau untuk membawa seluruh orang Israel memihak kepadamu.” Jawab Daud: “Baik, aku akan mengadakan perjanjian dengan engkau, hanya satu hal kuminta dari padamu, yakni engkau tidak akan menghadap aku, kecuali jika engkau membawa lebih dahulu Mikhal, anak perempuan Saul, apabila engkau datang menghadap aku.” Daud mengirim utusan juga kepada Isyboset, anak Saul, dengan pesan: “Berikanlah isteriku Mikhal, yang telah kuperoleh dengan seratus kulit khatan orang Filistin.” Lalu Isyboset menyuruh mengambil perempuan itu dari pada suaminya, yakni Paltiel bin Lais. Dan suaminya berjalan bersama-sama dengan dia, sambil mengikuti dia dengan menangis sampai ke Bahurim. Lalu berkatalah Abner kepadanya: “Ayo, pulanglah.” Maka pulanglah ia.
0 Komentar