Topik:  "pembunuhan atas nama agama, perbedaan perlakuan terhadap umat beragama lain"

1. Definisikan dulu "perbudakan" yang kamu maksud. Apa syarat seseorang disebut budak?
2. apakah perbudakan tersebut benar2 telah dilenyapkan oleh ajaran islam?
3. Mengapa acuannya harus menghapus perbudakan, mengapa bukan acuan lain seperti:
  • penghapusan kebencian (misalnya terhadap umat beragama lain)
  • penghapusan polygami/ pengumbaran seksual wanita
  • penghapusan ketidakadilan bagi wanita
  • penghapusan pembodohan manusa
  • penghapusan pembunuhan atas nama agama
  • penghapusan perbedaan perlakuan terhadap umat beragama lain
  • dll
yang notabene tidak dilakukan oleh Muhammad, tetapi dilakukan oleh Yesus dan pengikut yang setia padaNya?
Untuk menjawab pertanyaan ini harus dipahami dulu bagaimana konsep ajaran "Tuhan Semesta Alam" dan "Tuhan Segala Mahkluk" yang berlaku di sini. Baik! Mari kita tampilkan beberapa pandangan dalam Islam:

1. Setiap agama termasuk segala konsep ajaran sebelum diturunkannnya Al Islam sebagai ajaran terakhir untuk semua mahkluk di bumi dan di langit (pengecualian bagi Allah SWT yang sudah berislam sejak jaman antah berantah) adalah untuk kaumnya masing-masing, sehingga implementasi ajaran agama-agama tsb adalah untuk kaumnya masing-masing.

2. Semua agama samawi mengajarkan Tauhid (monotheisme).

Sahih Bukhari, Volume 4, Book 55, Number 652:
Narrated Abu Huraira: Allah's Apostle said, "Both in this world and in the Hereafter, I am the nearest of all the people to Jesus, the son of Mary. The prophets are paternal brothers; their mothers are different, but their religion is one."

3. Syariat injil hanya berlaku bagi bani Israel pada jamannya, sebelum kedatangan Islam yang akan menghapus segala perbedaan dan membatalkan semua syariat agama-agama sebelum Islam (contoh ayat dalam injil: efesus 2:14-20 bahwa Yesus membatalkan syariat Injil di saat-saat kematiannya setidaknya sampai ajaran Islam diturunkan).

Coba lihat juga topik atau indeks "Agama-agama dan para utusan sebelum Islam adalah untuk kaumnya masing-masing pada jamannya masing-masing (termasuk analisisnya)" dan "Tafsir tentang kitab Yohanes" dan "Tentang nabi-nabi" di indeks yang dimaksud di web site ini .

Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda: 
"Demi zat yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, tidaklah mendengarkan (risalah) ku seseorang pun dari umat ini, baik dia Yahudi maupun Nasrani (sesudah diutusnya nabi SAW, pen. muslim), kemudian dia mati dan tidak beriman dengan risalah yang kubawa, melainkan dia termasuk golongan ahli neraka. [HR. Muslim]

4. Yesus pada saat diturunkan ke dunia lagi di masa depan bukanlah Yesus seperti masanya dulu. Yesus bukan lagi pemimpin spiritual atau pemimpin kelompok bani Israel seperti di masa lalu, akan tetapi Yesus akan memeluk Islam dan akan menjadi panglima perang yang memimpin bangsa-bangsa Islam dan umat Kristen (yang sudah menjadi muallaf) membunuh para Dajjal, memusnahkan babi-babi dan bertempur melawan kekuatan bangsa Gog dan Magog. Bersama Imam Mahdi Yesus akan memimpin dunia (menjadi pemimpin dunia) selama 7 atau 40 tahun dan menyatukan semua agama di bawah bendera Islam.

"Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti, Isa itu akan menjadi saksi atas diri mereka." (QS. An-Nisaa': 159)

Sahih Muslim Book 37, Number 4310: 
Narrated AbuHurayrah: The Prophet (peace_be_upon_him) said: There is no prophet between me and him, that is, Jesus (pbuh). He will descent (to the earth). When you see him, recognise him: a man of medium height, reddish fair, wearing two light yellow garments, looking as if drops were falling down from his head though it will not be wet. He will fight the people for the cause of Islam. He will break the cross, kill swine, and abolish jizyah. Allah will perish all religions except Islam. He will destroy the Antichrist and will live on the earth for forty years and then he will die. The Muslims will pray over him.

Posisi umat islam jelas. Seorang muslim tidak menyatakan mempunyai sebuah agama khusus untuk dirinya sendiri. Islam bukanlah agama suatu golongan atau etnis. Dalam pandangan seorang muslim semua agama adalah satu, karena kebenaran adalah satu: Islam adalah agama yang sama dengan agama yang telah disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu. Semua kitab-kitab tersebut mengajarkan kebenaran. 

Intinya adalah kesadaran akan kehendak dan rencana Allah serta ikhlas dalam ketaatan atas rencana itu. Jika seseorang menginginkan sebuah agama selain itu, dia menyalahi kodratnya, dan menyalahi keinginan dan rencana Allah. Seperti tidak seorang pun dapat mengharap petunjuk, padahal ia dengan pertimbangan mendalam telah meninggalkan petunjuk.

Karena itu sebelum sewaktu-waktu kematian seseorang datang menjemput, memeluk Islam adalah jalan terbaik dan teraman yang tidak perlu menunggu kedatangan Yesus kembal ke bumi untuk memeluk Islam yang tidak diketahui kapan akan terjadi.

Yang lain-lain, tentang kebencian, pembunuhan dan bagaimana Islam memandang hal ini dapat dilihat melalui indeks "Rasisme di Bible dan bagaimana Islam memandang perbedaan-perbedaan ini;  Mengasihi musuh dalam islam , Kasih sayang dalam Islam. Sedangkan untuk kesetaraan wanita, bisa dipelajari sendiri dalam artikel Equality Between Men and Women in Islam dan PEREMPUAN bukanlah LAKI-LAKI

Apakah perbudakan benar-benar dihapus dalam Islam?
Secara kultural budak telah terhapus secara alamiah dalam islam, karena dalam ayat-ayat yang disebut di topik/indeks "Menggugat kapasitas Yesus sebagai juru selamat umat manusia dan pembatalan syariat Injil saat kematiannya?" , seorang muslim didorong agar menikahi budaknya, sehingga ketika budak berceraipun maka statusnya adalah wanita merdeka. Karena itu jika ada orang Islam yang memelihara budak sekarang dan budak itu bukan peninggalan dari abad-abad pertama syiar Islam, maka orang Islam itu berarti memperbudak orang merdeka, dan tentu saja ini tidak ada hukumnya dalam Islam dan dia bisa disebut menodai agama Islam dan melanggar HAM.

Akan tetapi secara tekstual, perbudakan tidak diharamkan dalam Quran sebagai antisipasi jika terjadi peperangan dimana musuh-musuh Islam berusaha menawan wanita-wanita muslim dan memperkosanya maka ayat al-Qur'an ini dijadikan senjata umat islam untuk membalas perilaku mereka. Artinya jika suatu waktu umat manusia kembali mengamalkan budaya barbarik dan memperkosa wanita muslim bila meletusnya perang, maka tentara Islam boleh menguasai wanita mereka (jika diizinkan oleh Khalifah Islam) setimpal dengan jenayah perang pihak musuh. [Sumber]

Pada masa-masa lalu, dalam dunia tak berberbudaya, bila meletusnya perang dan satu negara dikalahkan oleh yang lain wanita akan menjadi rampasan perang dan akan diperkosa tanpa perikemanusiaan. Sebagai pembalasan tindakan kejam musuh terhadap wanita, maka al-Qur'an menyatakan perundangannya terhadap wanita musyrik tawanan perang. Jika mereka memperkosa wanita Islam, maka tentara Islam juga dibenarkan menyetubuhi wanita tawanan perang (tanpa nikah). Wanita tawanan perang itu tidak dibenarkan diperkosa tanpa batas sebagaimana tentara kafir,wanita tawanan perang boleh diagihkan kepada tentera islam sebagai hamba dan boleh disetubuhi bergantung kepada keadaan semasa dan jika Pemerintah Islam berpendapat ia setimpal dengan ancaman musuh. Wanita itu menjadi tanggungannya dan tidak boleh dikongsi dengan orang lain. ia boleh mengahwini wanita tersebut atau membebaskannya jika dibayar tebusan oleh keluarganya. Inilah perundangan Islam terhadap perbudakan dan tawanan perang jika musuhnya bersikap kejam terhadap wanita kita. Ini lebih adil daripada sikap barbarik musuh Islam yang merampas dan memperkosa tanpa hak. Islam menetapkan peraturan, ia tidak boleh diperkosa, ia mesti diagihkan dan dipelihara dan diberi layanan yang baik. Itu adalah peraturan masa lalu. Namun sekarang isu ini sudah dikawal oleh UN/PBB.