Pada artikel ini situs isadanIslam.com (IDI) mengeluarkan salinan "tanya-jawab" yang berjudul Apakah semua agama Sama, tapi isinya menyimpang jauh dari judul. Kenapa? Karena tidak secara komprehensif membahas berbagai agama, melainkan hanya Islam dan Kristen saja. Itu pun fokus pada perbedaan antara Alkitab dengan Al-Qur'an, dan lebih lucu lagi, ketika menyebut nomor kesekian lalu seperti kebakaran jenggot langsung menghakimi Al-Qur'an atau Nabi Muhamamd mengajarkan Jihad, Aneh, dan Kekejaman!

Berikut salinan yang kami kutip dari:

Bapak MZ yang Budiman,
Terima kasih banyak atas surat Bapak MZ. Kami senang mendengar pemahaman dan pendapat Bapak serta menghargai usaha Bapak untuk membuat satu kesimpulan yang cukup memuaskan.

Sebelumnya kami minta maaf, tetapi berdasarkan ajaran yang tertulis dan ditinggalkan oleh Nabi Muhammad dalam Al-Quran juga oleh Isa Al-Masih dalam Alkitab, dengan sangat terpaksa saya meragukan kesimpulan-kesimpulan yang sudah Bapak buat. Karena kurang mendalam atau faham ajaran Budha maupun Kong Hu Cu, perhatian saya berpusat pada wahyu yang diterima Nabi Muhammad dan berita Injil yang disiarkan Isa Al-Masih.

Karena saya kurang berani menyatakan bahwa "saya memiliki pemahaman hakiki tentang agama," maka di sini saya memulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan saja. Yaitu:

1) BENARKAH, "KITA SEBAGAI UMAT MANUSIA DARI AGAMA LANGIT APAPUN, TIDAK MEMILIKI HAK UNTUK MENILAI ATAU BAHKAN MEMPERTENTANGKAN SATU SAMA LAIN"? Bukankah Tuhan memberikan akal sehat kepada manusia supaya dapat menilai apa yang didengar, apa yang diajarkan dan siapa yang mengajarkan? Bukankah bila ada dua ajaran yang saling bertentangan, sudah tentu kedua ajaran tersebut tidaklah sama-sama benar, tetapi hanya salah satu di antaranya?

Contoh pertama:
Alkitab atau Injil menceritakan secara teliti mengenai penderitaan, penyaliban dan kebangkitan Isa Al-Masih (lihat Injil Matius pasal 26-28, Injil Markus pasal 14-16, Injil Lukas pasal 22-24, Injil Yohanes pasal 12-21).

*Sedangkan* 'wahyu' Nabi yang membawa Al-Quran 600 tahun kemudian menyatakan, "Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina) dan karena ucapan mereka: 'Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah', padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka...Sura 4:157".

Manakah yang benar? Bukankah ajaran Alkitab dan ajaran Al-Quran jelas bertentangan? Apakah cerita historis dalam Alkitab yang juga diakui sarjana non-theologi adalah yang benar? atau justru pernyataan Al-Quran yang benar?

Contoh kedua:
Alkitab mengajarkan bahwa Isa Al-Masih bukan "manusia pilihan" (kalimat Bapak) saja. Injil Yohanes pasal 1 menyatakan bahwa “Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi.” (pasal 1:1-3). Lalu diteruskan tentang Isa Al-Masih, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita melihat kemuliaan-Nya” (pasal 1:14). Memang ini cerita Natal. Isa Al-Masih bukan "manusia pilihan" saja. Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.

Sekali lagi pernyataan Alkitab ini bertentangan dengan ajaran Al-Quran, yang menyatakan "Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman 'Jadilah' (seorang manusia) maka jadilah dia (Sura 3:59)." Lagi, "Al- Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu beberapa rasul.” (Sura 5:75).

Sekali lagi saya bertanya: mana yang benar, Isa Al-Masih adalah Tuhan yang menjelma dan turun dari surga lahir sebagai bayi perawan Maryam, *atau* ajaran Al-Quran yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih diciptakan seperti Adam dan sesuai kata Bapa adalah "manusia pilihan" saja?

Contoh ketiga:
Isa Al-Masih mengajarkan “Aku berkata kepadamu: kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang baik...” (Injil Matius 5:44-45). Dan Isa Al-Masih mempraktekan sifat kasih ini sehingga dari salib Isa Al-Masih berseru "Ya Bapa, ampunilah mereka (musuh yang menyalibkanNya), sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Injil Lukas 23:34)”.

Sebaliknya Nabi Muhammad membawa ajaran jihad yang berbeda sekali. Berikut adalah beberapa kutipan dari dua Sura saja. "Penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka... barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaanNya (Sura 8:12,13)." "Perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama semata-mata bagi Allah (8:39)." "Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min untuk berperang...(8:65)." "Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi (8:67)." "Apabila sudah habis bulan-bulan Haram maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka. . . (9:5)." "Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaran) tangan-tanganmu. . . (9:14)." "Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah) (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka. . . (terang maksudnya perangilah Orang Kristen) (9:29)." "Perangilah kaum musyrikin. . . (9:36)." "Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu dan bersikap keraslah terhadap mereka (9:73)." "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya (9:86)."

Contoh sikap Nabi Muhammad terhadap orang yang dianggap nyata dalam Sura ke 111, yaitu AL LAHAB (GEJOLAK API). Kutuknya hebat, "Binasalah kedua tangan Abu Lahab. . . . kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) isterinya. . . ."

Abu Lahab, yang nama sebenarnya adalah Abdul Uzza, dianggap musuh meskipun ia masih 'keluarga' Nabi Muhammad sendiri tetapi tidak menyambut 'wahyu' yang diberitakan oleh Muhammad.

2) SUNGGUHKAH "SETIAP AGAMA ADALAH JALAN RACHMAH YANG DITUNJUKKAN ALLAH UNTUK SELURUH MANUSIA"?

Jikalau saya membaca kutipan di atas tentang 'perangilah', 'penggallah', 'pancunglah', 'bunuhlah', 'jihadlah', 'bersikap keraslah', saya sukar mengerti hal ini sebagai "Rachmah yang ditunjukan Allah".

3) SUNGGUHKAH "SAMA SEKALI TIDAK ADA PERBEDAAN YANG HAKIKI APALAGI PERTENTANGAN ANTARA AGAMA LANGIT YANG DITURUNKAN OLEH ALLAH MELALUI BERBAGAI RASULNYA"? Bacalah kutipan di atas dan baca juga kitab Injil, yaitu Perjanjian Baru, dan lihatlah betapa besarnya jurang atau perbedaan antara agama Islam dan ajaran Isa Al-Masih serta rasul-rasulNya.

Bapak menutup surat dengan kalimat ..."pasti kita akan menjadi manusia sesuai sabda Nabi Isa Al-Masih, Nabi Muhammad serta Rasul lain". Bagaimana mungkin menjadi manusia yang sesuai dengan ajaran Nabi Isa Al-Masih yang mengajarkan "Kasihilah Tuhan Allahmu... dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil Lukas 10:27 - mohon cerita Orang Samaria yang murah hati berikutnya dibaca juga). Lalu kemudian juga menjadi manusia yang sesuai dengan sabda Nabi Muhammad yang mengajarkan dan mendorong pengikutnya untuk berperang?

Akhir kata, jalan keselamatan yang disediakan oleh Isa Al-Masih bukanlah melalui berbagai macam "ritual ibadah dan kegiatan dakwah maupun kegiatan sosial . . . . Doa Persembahan (Kristen), Shalat (Islam), Semedi (Hindu/Budha)". Memang Isa Al-Masih membawa ajaran kasih yang indah tetapi itupun bukan maksud utama kedatanganNya dari sorga. Perkataan Isa Al-Masih berikutnya menguraikan maksud kedatanganNya:

"Karena Anak Manusia (yaitu Isa Al-Masih) juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Injil Markus 10:45)." Firman Tuhan lain yang menerangkan hal ini tertulis dalam 2 Korintus 5:21 "Dia (Isa Al-Masih) yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." Sehingga Rasul Petrus dengan tegas berkotbah, "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kisah Para Rasul 4:12)." Hari inipun tetap benar, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (Injil Yohanes 3:6-17)."

Kepada Bapak undangan Isa Al-Masih masih berlaku, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat (dengan banyaknya ritual ibadah, kegiatan dakwah, shalat, semedi, dll), Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Injil Matius 11:28)." Perhatikanlah berkat ini tidak dijual, tidak menurut apa yang diusahakan tetapi semata-mata satu pemberian saja. Kelegaan yang dimaksud oleh Isa Al-Masih ialah pengampunan dari dosa serta hidup kekal di surga.

Harapan dan doa saya ialah bahwa Bapak juga akan mengalami berkat terindah ini.
Wassalam,
David Eran
Staff Isa dan Islam
Begitulah paparan dari artikel yang ditulis IDI yang saya kutip, menjelaskan perbedaan antara Islam dan Kristen, Al-Qur'an dan Alkitab serta ajaran Yesus dengan ajaran Nabi Muhammad Saw.

Dengan menggunakan penjelasan yang tidak berimbang dan memang selalu demikian yang dilakukan oleh IDI ketika menjelaskan tentang kristen akan selalu menyanjung setingi langit, sementara jika berbicara tentang Islam maka ia akan mendiamkan atau merendahkan. Nah, pada artikel ini juga sama. Misalnya bahasa yang digunakan untuk contoh pertama di atas menyebut:

Manakah yang benar? Bukankah ajaran Alkitab dan ajaran Al-Quran jelas bertentangan? Apakah cerita historis dalam Alkitab yang juga diakui sarjana non-theologi adalah yang benar? atau justru pernyataan Al-Quran yang benar?

Bahasa yang digunakan dengan menyanjung Alkitab seolah-olah sejarah Alkitab bebas dari kritik. padahal jika mau fair justru begitu banyak hal-hal yang perlu dipertanyakan dalam Alkitab.

CONTOH SEJARAH  
  1. Salah hitung dalam Alkitab Kejadian 46: 8-1 5, disebutkan daftar nama-nama bani Israel yang datang ke Mesir berjumlah 34 nama. Padahal pada ayat 1 5 disebutkan “Jadi seluruhnya, laki-laki dan perempuan, berjumlah 33 jiwa". Pakai Tuhan tidak pandai berhitung??
  2. Kontradiksi penyebutan: Siapakah anak Daud yang kedua?. Kileab (II Samuel 3: 2-3)  Daniel (I Tawarikh 3: 1) mana yang benar?
  3. Yang dibunuh Daud, pasukan berkuda atau pasukan jalan kaki? 40.000 pasukan berkuda  (II Samuel 10:8). 40.000 pasukan berjalan kaki (I Tawarikh 19: 18). mana yang benar
Meskipun beberapa situs Kristen mencoba menjawab pertanyaan ini bahkan salah satu situs yang cukup populer membantah kontradiksi ini hingga mengutip bahasa Ibrani dan Yunani ternyata cuma berapology.  Jawaban tersebut tidak menjawab secara tuntas karena faktanya sebearapa kuat pun dibela karena memang Alkitabnya bermasalah maka tetap saja akan ketahuan kesalahannya.

Yang terparah adalah Silsilah Yesus sendiri bermasalah dalam Alkitab, karena masing Alkitab berbeda alias kontradiksi satu sama lain.

Pembaca silahkan simak artikel secara langsung: Analisis silsilah Yesus  masalah ini sudah sering kali didiskusikan di beberapa forum kepada beberapa pendeta, namun tidak pernah terjawab dengan tuntas termasuk situs sarapanpagi.org sendiri.

Apakah pantas menyebut sejarah Alkitab diakui?

Kalau contoh kedua masih terlihat fair, maka beda sekali pada contoh ketiga. IDI berapi-api dan semangat sekali seolah-olah seperti kebakaran jenggot!

Awalnya menyebut ajaran Alkitab yang mengajarkan kasih dsb giliran menyebut Al-Qur'an langsung disebutkan semuanya seperti tumpah.. 

Ayat-ayat yang dikutip di atas adalah ayat-ayat yang sudah boleh dibilang tuduhan basi yang selalu dijadika alasan untuk menjelekkan ajaran Islam yang menyatakan Islam adalah agama Perang. Padahal akan terlihat bagaimana penipuan dan kelicikan Kristen atau IDI ini dalam memanipulasi an memutilasi ayat. Hanya mengambil bagian-bagian terpenting dari ayat-ayat yang mendukung tuduhan mereka, dan bahkan secara tidak fair tidak mencantumka ayat sebelum maupun dan sesudahnya apa lagi tafsir yang benar.

Mengenai bantahan soal ayat-ayat Perang ini sudah dibantah secara lengkap pada artikel sebelumnya: Bantahan Tuntas Ayat-Ayat Perang dalam Al-Qur'an

Di sini saya akan cantumkan beberapa di antaranya:

Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

Untuk memahami ayat sebaiknya kita baca ayat tersebut sebelum dan sesudahnya sehingga tahu konteks perintah tersebut.

30. Dan, ketika orang-orang kafir memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.

31. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: “Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala.”

32. Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: “Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.”

33. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun

34. Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal mereka menghalangi orang untuk (mendatangi) Masjidilharam, dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang-orang yang berhak menguasai(nya) hanyalah orang-orang yang bertakwa. tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

35. Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.

36. Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,

37. supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi.

38. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: “Jika mereka berhenti , niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku sunnah (hukum) orang-orang dahulu .”

39. Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

40. Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.

Jadi, setelah membaca ayat-ayat sebelumnya maka akan jelas sekali seperti apa konteks "perintah perang" tersebut. Perintah perang tersebut adalah perintah yang bersyarat. Lalu apa syaratnya?

1. Apabila mereka mengusir/memenjarakan/membunuh (ayat 30)
2. Mereka melecehkan ayat-ayat Allah (ayat 31)
3. Mereka melecehkan dan menantang Allah (ayat 32-34)
4. Mereka menjalankan ibadah tetapi hanya untuk melecehkan (ayat 35)
5. Mereka manafkahkan hartanya untuk menghalang-halangi (ayat 36)
6. Mereka perlu dipisahkan lebih dahulu, barangkali ada diantaranya orang yang baik (ayat 37)
7. Diingatkan agar berhenti dari tindakan-tindakan (yang sudah diuraikan sebelumnya),dan kalau mereka berhenti maka akan di maafkan/diampuni,tetapi kalau mereka tetap tidak mau berhenti masih diingatkan apa-apa yang pernah terjadi orang-orang terdahulu (ayat 3)
8. Barulah diperintah berperang (ayat 39)
9. Dan diingatkan bahwa Allah sebaik-baiknya penolong dan pelindung.(ayat 40)

Kesimpulannya adalah perintah berperang adalah harus memenuhi syarat-syarat seperti di atas, dan menyikapinya harus melalui proses bertahap! Tidak asal-asalan atau tergesa-gesa. Dan paling perlu diingat adalah “persoalan pertama dan utama” yaitu mereka dahulu yang memulai bersikap memusuhi!

Apakah ajaran seperti ini ajaran yang jahat? 
Bukan ajaran tentang pembelaan diri?
Memerangi orang yang sudah punya niatan Mengusir.memenjarakan,membunuh?

Dan itupun berdasarkan syarat yang sangat banyakdan harus dilakukan secara bertahap dalam menghadapi mereka!

"Penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka... barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaanNya (Sura 8:12,13)."

Mari kita lihat konteks ayat ini, silahkan baca mulai dari ayat ke-7.

7. Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir, 
8. agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya. 
9. (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." 
10. Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
11. (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu)
12. (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman." Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka
13. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya. 
14. Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada (lagi) azab neraka. 

Sekarang silahkan baca ayat di atas? Apakah pembaca masih menganggap ayat ini kejam? bukankah ayat ini berkaitan tentang Perang? 

Apakah benar harus berlemah lembut ketika medan pertempuran?

"Perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama semata-mata bagi Allah (8:39)." "Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min untuk berperang...(8:65)." "Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi (8:67)." "Apabila sudah habis bulan-bulan Haram maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka. . . (9:5)." "Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaran) tangan-tanganmu. . . (9:14)." "Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah) (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka. . . (terang maksudnya perangilah Orang Kristen) (9:29)." "Perangilah kaum musyrikin. . . (9:36)." "Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu dan bersikap keraslah terhadap mereka (9:73)." "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya (9:86)."

QS 9:5 Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu

QS 9:14 Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,

QS 9:29 Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

QS 9:103 Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

QS 9:123 Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

a. suasana perang pasti ada “kekerasan”ayat diatas sangat jelas sekali dikutip dari satu surat yaitu At taubah atau surat Baraah. Yaitu surat yang membahas soal “perang” kalau sebelumnya membahas soal :penyebab-penyebab perintah perang maka dalam surat ini akan penjelasan bagaimana menyikapi “saat terjadinya perang”

Dan begitu khususnya Surat ini maka ada perbedaan yang sangat mencolok dengan Surat-Surat lain yang selalu di awali dengan “Basmalah” tetapi khusus Surat ini tidak. Dan dalam peperangan sudah sangat jelas “membunuh atau terbunuh” jadi aroma kekerasan pasti terjadi dalam peperangan fisik!

Karena kalau tidak ada kekerasan didalam perang maka tidak mungkin termasuk sebagai “perang”
Jadi apakah relevan menilai bahwa :”kekerasan didalam perang ‘ itu jahat?

Yang penjelasan sebelumnya sudah sangat jelas bahwa itu merupakan perlawanan terhadap sebuah kezaliman,yang sudah dilakukan berbagai cara / proses bertahap (diberi peringatan terlebih dahulu dan tahapan-tahapan selanjutnya.

b. dalam hal waktu ada pembatasan/ waktu-waktu terlarang bulan yang diharamkan (ayat 5 )

c. Jizyah dan Zakat Dan mungkin ada sesuatu yang dianggap Jahat yaitu mengenai Jizyah untuk orang di luar Islam!Benarkah aturan ini Jahat?

Sebaiknya perhatikan juga bahwa orang Mukmin juga mempunyai kewajiban yaitu Membayar Zakat

(ayat 103) Sedangkan orang Islam dibebani mem-bayar zakat,jadi kalau orang ahli kitab tidak dibebani membayar apa-apa ,apakah ini adil???

Yang beragama Islam di wajibkan membayar Zakat tetapi yang tidak Islam dibebaskan??

= apakah itu keadilan??

siapapun akan menjawab tidak adil! Tetapi kalau seperti ini semua warga di beri kewajiban membayar (walau namanya saja berbeda) tetapi mereka sama-sama dilindungi bukankah justru inilah keadilan = bukan ajaran Jahat!

3. QS 2:191

Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.

sekarang kita perhatikan juga ayat sebelum dan sesudahnya

190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

191. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah

* itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.
* . Fitnah (menimbulkan kekacauan), seperti mengusir sahabat dari kampung halamannya, merampas harta mereka dan menyakiti atau mengganggu kebebasan mereka beragama.


193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

194. Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormat berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

setelah kita tahu bagaimana saat perang tetapi ada yang perlu diingat !a. kalau akhirnya terjadi perang dan harus ada kekerasan maka jangan sampai melampaui batas (ayat 190) =
tidak boleh menggunakan kekerasan secara berlebihan dari apa yang mereka lakukan = yang sepadan dengan apa yang mereka lakukan . bahayanya fitnah yang lebih kejam daripada pembunuhan (ayat 191)

c. bulan Haram dan tempat yang terlarang untuk berperang tetapi kalau diserang pada saat itu maka tetap berlaku hukum Qishash yaitu boleh balas menyerang (101 &194) maka dalam konteks ini sangat jelas sekali tidak ada ayat kejahatan didalamnya karena semua karena ada sebab / pemicu dari mereka sendiri yang memerangi terlebih dahulu ,= memerangi karena diperangi lebih dahulumaka berlakulah hukum Qisash yaitu membalas yang sepadan / setara tidak boleh melampaui batas!!


Sekarang mari kita bandingkan dengan apa yang disebutkan dalam Alkitab dengan melihat konteksnya pada ayat tersebut:

 dengan ayat ayat yang terdapat dalam kitab Yahudi TANAKH yang oleh Kristen diganti Labelnya menjadi Perjanjian LAMA,

kalau mereka para Penhujat mengutip ayat ayat Al Qur’an tanpa memperhatikan Konteks ayat yang dikutip,maka pada saya akan menjawab perbandingan ini dengan menyampaikan ayat ayat yang memperhatikan Konteks ayat tersebut, dengan tidak mengutip satu ayat tetapi mengutip dengan menyertakan ayat sebelum dan sesudahnya

Bilangan 31:1-18

31:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
31:2 “Lakukanlah pembalasan orang Israel kepada orang Midian; kemudian engkau akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu.”
31:3 Lalu berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Baiklah sejumlah orang dari antaramu mempersenjatai diri untuk berperang, supaya mereka melawan Midian untuk menjalankan pembalasan TUHAN terhadap Midian.
31:4 Dari setiap suku di antara segala suku Israel haruslah kamu menyuruh seribu orang untuk berperang.”
31:5 Demikianlah diserahkan dari kaum-kaum Israel seribu orang dari tiap-tiap suku, jadi dua belas ribu orang bersenjata untuk berperang.
31:6 Lalu Musa menyuruh mereka untuk berperang, seribu orang dari tiap-tiap suku, bersama-sama dengan Pinehas, anak imam Eleazar, untuk berperang, dengan membawa perkakas tempat kudus dan nafiri-nafiri pemberi tanda semboyan.
31:7 Kemudian berperanglah mereka melawan Midian, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, lalu membunuh semua laki-laki mereka.
31:8 Selain dari orang-orang yang mati terbunuh itu, merekapun membunuh juga raja-raja Midian, yakni Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reba, kelima raja Midian, juga Bileam bin Beor dibunuh mereka dengan pedang.
31:9 Kemudian Israel menawan perempuan-perempuan Midian dan anak-anak mereka; juga segala hewan, segala ternak dan segenap kekayaan mereka dijarah,
31:10 dan segala kota kediaman serta segala tempat perkemahan mereka dibakar.
31:11 Kemudian diambillah seluruh jarahan dan seluruh rampasan berupa manusia dan hewan itu,
31:12 dan dibawalah orang-orang tawanan, rampasan dan jarahan itu kepada Musa dan imam Eleazar dan kepada umat Israel, ke tempat perkemahan di dataran Moab yang di tepi sungai Yordan dekat Yerikho.
31:13 Lalu pergilah Musa dan imam Eleazar dan semua pemimpin umat itu sampai ke luar tempat perkemahan untuk menyongsong mereka.
31:14 Maka gusarlah Musa kepada para pemimpin tentara itu, kepada para kepala pasukan seribu dan para kepala pasukan seratus, yang pulang dari peperangan,
31:15 dan Musa berkata kepada mereka: “Kamu biarkankah semua perempuan hidup?
31:16 Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN dalam hal Peor, sehingga tulah turun ke antara umat TUHAN.
31:17 Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh.
31:18 Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu.
31:17 Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh.
31:18 Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu.

Atau anda ingin ayat-ayat pembunuhan massal lagi didalam alkitab?
Anda boleh baca ayat-ayat ini juga.

8:1 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Janganlah takut dan janganlah tawar hati; bawalah seluruh tentara dan bersiaplah, majulah ke Ai. Ketahuilah, Aku serahkan kepadamu raja negeri Ai, rakyatnya, kotanya dan negerinya,

8:2 dan haruslah kaulakukan kepada Ai dan rajanya, seperti yang kaulakukan kepada Yerikho dan rajanya; hanya barang-barangnya dan ternaknya boleh kamu jarah. Suruhlah orang bersembunyi di belakang kota itu.”

8:3 Lalu bersiaplah Yosua beserta seluruh tentara untuk pergi ke Ai. Yosua memilih tiga puluh ribu orang, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, mereka disuruhnya pergi pada waktu malam

8:4 dan kepada mereka diperintahkannya, katanya: “Ketahuilah, kamu harus bersembunyi di belakang kota itu untuk menyerangnya, janganlah terlalu jauh dari kota itu, dan bersiap-siaplah kamu sekalian.

8:5 Aku dan semua orang yang bersama-sama dengan aku akan mendekati kota itu; apabila mereka keluar menyerbu kami, seperti yang pertama kali, maka kami akan melarikan diri dari hadapan mereka.

8:6 Jadi mereka akan keluar menyusul kami, sehingga kami memancing mereka jauh dari kota itu, sebab mereka akan berkata: orang-orang itu melarikan diri dari hadapan kita seperti yang pertama kali. Jika kami melarikan diri dari hadapan mereka,

8:7 maka kamu harus bangun dari tempat persembunyianmu itu untuk menduduki kota itu, dan TUHAN, Allahmu, akan menyerahkannya ke dalam tanganmu.

8:8 Segera setelah kamu merebut kota itu, haruslah kamu membakarnya; sesuai dengan firman TUHAN kamu harus melakukan semuanya itu; ingatlah, itulah perintahku kepadamu.”
8:9 Demikianlah Yosua menyuruh mereka pergi, lalu berjalanlah mereka ke tempat persembunyian dan tinggal di antara Betel dan Ai, di sebelah barat Ai. Tetapi Yosua bermalam di tengah-tengah rakyat pada malam itu.

8:10 Keesokan harinya Yosua bangun pagi-pagi, lalu diperiksanyalah barisan bangsa itu dan berjalanlah ia maju beserta para tua-tua orang Israel di depan bangsa itu ke Ai.

8:11 Juga seluruh tentara yang bersama-sama dengan dia berjalan maju; mereka maju mendekat, lalu sampai ke tentangan kota itu, kemudian berkemahlah mereka di sebelah utara Ai, sehingga lembah itu ada di antara mereka dan Ai.

8:12 Yosua telah mengambil kira-kira lima ribu orang, lalu disuruhnya mereka bersembunyi di antara Betel dan Ai, di sebelah barat kota itu
.
8:13 Beginilah rakyat itu diatur: seluruh tentara itu di sebelah utara kota dengan barisan belakang di sebelah barat kota. Pada malam itu berjalanlah Yosua melalui lembah itu.

8:14 Pagi-pagi, ketika raja negeri Ai melihat hal itu, maka ia dan seluruh rakyatnya, orang-orang kota itu, segera keluar berperang, menyerbu orang Israel, ke lereng di seberang dataran itu; raja itu tidak tahu, bahwa ada orang bersembunyi di belakang kota.

8:15 Yosua dan seluruh orang Israel itu berlaku seolah-olah dipukul mundur oleh mereka, lalu melarikan diri ke arah padang gurun.

8:16 Sebab itu semua orang yang ada di kota dikerahkan untuk mengejar orang Israel. Maka mereka mengejar Yosua, sehingga makin jauhlah mereka terpancing dari kota.

8:17 Seorangpun tidak tertinggal lagi di Ai dan Betel yang tidak keluar memburu orang Israel. Mereka meninggalkan kota itu terbuka, karena mereka mengejar orang Israel.

8:18 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Acungkanlah lembing yang ada di tanganmu ke arah Ai, sebab Aku menyerahkan kota itu ke dalam tanganmu.” Maka Yosua mengacungkan lembing yang di tangannya ke arah kota itu.

8:19 Ketika diacungkannya tangannya, maka segeralah bangun orang-orang yang bersembunyi itu dari tempatnya, mereka berlari memasuki kota, merebutnya, lalu segera membakar kota itu.

8:20 Ketika orang Ai berpaling menoleh ke belakang, tampaklah asap kota itu naik membubung ke langit; mereka tidak sempat melarikan diri ke manapun juga, sebab rakyat yang tadinya lari ke padang gurun, berbalik melawan pengejar-pengejarnya.

8:21 Ketika Yosua dan seluruh Israel melihat, bahwa orang-orang yang bersembunyi itu telah merebut kota dan bahwa asap kota itu naik membubung, berbaliklah mereka, lalu menewaskan orang-orang Ai.

8:22 Sementara itu juga keluar orang-orang Israel yang lain dari dalam kota menyerbu orang-orang Ai, sehingga terjepit di tengah-tengah orang Israel itu, yang ini dari sini dan yang itu dari sana; orang-orang Ai ditewaskan, sehingga seorangpun dari mereka tidak ada yang dibiarkan terlepas atau luput.

8:23 Tetapi raja Ai ditangkap mereka hidup-hidup dan dihadapkan kepada Yosua.

8:24 Segera sesudah orang Israel selesai membunuh seluruh penduduk kota Ai di padang terbuka ke mana orang Israel mengejar mereka, dan orang-orang ini semuanya tewas oleh mata pedang sampai orang yang penghabisan, maka seluruh Israel kembali ke Ai dan memukul kota itu dengan mata pedang.

8:25 Jumlah semua orang yang tewas pada hari itu, baik laki-laki maupun perempuan, ada dua belas ribu orang, semuanya orang Ai 8:26 Dan Yosua tidak menarik tangannya yang mengacungkan lembing itu, sebelum seluruh penduduk kota Ai ditumpasnya.

8:27 Hanya ternak dan barang-barang kota itu dijarah oleh orang Israel, sesuai dengan firman TUHAN, yang diperintahkan-Nya kepada Yosua.

8:28 Yosua membakar Ai dan membuatnya menjadi timbunan puing untuk selama-lamanya, menjadi tempat yang tandus sampai sekarang.

8:29 Dan raja Ai digantungnya pada sebuah tiang sampai petang. Ketika matahari terbenam, Yosua memerintahkan orang menurunkan mayat itu dari tiang, lalu dilemparkan di depan pintu gerbang kota, kemudian didirikan oranglah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang

Sekarang bagaimana menurut Pembaca setelah melihat ayat Alkitab diatas? Apakah Itu bukan kekejaman?

Bagi Kristen menganggap Yesus adalah Allah itu sendiri, artinya Yesus dan Allah adalah sama, Yesus adalah Allah itu sendiri.

Apakah anda yakin Yesus lah yang melakukan kekejaman di Perjanjian lama? Mungkin IDI bisa menjawab?

Kemudian untuk surah Al-Lahab mengenai kutukan tersebut, IDI lupa bahwa dalam alkitab bagitu banyak kutuk mengutuk.

Ul 28:16 Ul 28:17  Rat 3:65 sa
Ayb 3:8
Sampai sampai Yesus pun dikutuk  Gal 3:13    "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib

IDI tidak perlu berapology menyatakan Alkitab bebas dari ungkapan-ungakapn seperti ini. karena itu hanya akan menunjukan jati diri kalian sendiri.

IDI  menulis: 
2) SUNGGUHKAH "SETIAP AGAMA ADALAH JALAN RACHMAH YANG DITUNJUKKAN ALLAH UNTUK SELURUH MANUSIA"?
Jikalau saya membaca kutipan di atas tentang 'perangilah', 'penggallah', 'pancunglah', 'bunuhlah', 'jihadlah', 'bersikap keraslah', saya sukar mengerti hal ini sebagai "Rachmah yang ditunjukan Allah".
Karena dasar pembuktiannya memang sudah keluar maka dalam hal tuduhan ini pun sangat keliru, justru yang perlu dipertanyakan apakah Agama Kristen itu agama Kasih? atau Kasih(an)
Karena seperti yang ditunjukan situs IsadanIslam.com dan beberapa situs lainnya. senang menghujat menipu, menuduh tanpa bukti, memelintir ayat Al-Qur'an seperti halnya situs IsadanIslam.com ini senang memelintir dan memotong-motong ayat al-Qur'an.

Kemudian mengenai pembahasan selanjutnya mengenai kesimpulan dari artikel yang ditulis situs IsadanIslam.com  batal alias gugur. tidak memiliki argumen apa-apa. karena pembuktiannya cukup lemah. mereka lupa bahwa ayat-ayat Alkitab jauh lebih kejam. namun mereka menutup mat atas ayat-ayat tersebut.

Wallahu A'lam