Ad Code

Ticker

10/recent/ticker-posts

Menjawab tuduhan Islam haus darah

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم


Hujatan "Islam agama haus darah!" seringkali dilontarkan oleh para kafir penghujat Islam. Sekarang kita perhatikan ayat ayat yang sering mereka persoalkan. Untuk menjawab secara lebih simple akan saya ringkas (kelompokan) ayat-ayat yang disampaikannya.
A. PERINTAH MEMERANGI UMAT BERAGAMA LAIN

QS.Al-Anfal:39
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Untuk memahami ayat ini sebaiknya kita baca juga ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, sehingga mengerti konteks perintah tersebut.

30. Dan , ketika orang-orang kafir memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.

31. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala."

32. Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: "Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih."

33. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun

34. Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal mereka menghalangi orang untuk (mendatangi) Masjidilharam, dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang-orang yang berhak menguasai(nya) hanyalah orang-orang yang bertakwa. tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

35. Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.

36. Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,

37. supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi.

38. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika mereka berhenti , niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku sunnah (hukum) orang-orang dahulu ."

39. Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

40. Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.

Jadi, setelah mencermati ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, maka menjadi jelas dalam konteks seperti apa sebenarnya perintah perang tersebut boleh dilaksanakan. Dengan kata lain, perintah perang dalam Islam adalah perintah bersyarat!

Apa Syaratnya?
  1. Apabila mereka berusaha/berdaya upaya untuk mengusir/memenjarakan/membunuh (ayat 30)
  2. Mereka melecehkan ayat-ayat Allah (ayat 31)
  3. Mereka melecehkan dan menantang Allah (ayat 32-34)
  4. Mereka menjalankan ibadah tetapi hanya untuk melecehkan (ayat 35)
  5. Mereka manafkahkan hartanya untuk menghalang-halangi (ayat 36)
  6. Mereka perlu dipisahkan lebih dahulu, mungkin diantaranya ada orang baik (ayat 37)
  7. Diingatkan agar berhenti dari tindakan-tindakan (yang sudah diuraikan sebelumnya), dan jika mereka berhenti maka akan dimaafkan/diampuni, tetapi kalau mereka tetap tidak mau berhenti masih diingatkan apa saja yang pernah terjadi pada orang-orang terdahulu (ayat 38)
  8. Barulah diperintah berperang (ayat 39)
  9. Dan diingatkan bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penolong dan pelindung.(ayat 40)
Kesimpulannya adalah, perintah berperang harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana tersebut di atas, dan menyikapinya pun harus melalui proses bertahap. Tidak boleh asal-asalan atau tergesa-gesa. Dan yang paling penting untuk diingat adalah “alasan pertama dan utama”, yaitu apabila mereka yang lebih dulu memerangi!
  • Apakah ini patut disebut sebagai ajaran jahat?
  • Apakah ini  bukan ajaran tentang bagaimana seharusnya membela diri?
Sudah sangat jelas bahwa "perintah perang” atau "diijinkan untuk berperang" dalam Islam harus melalui proses bertahap berdasarkan alasan-alasan yang masuk akal hingga akhirnya diperbolehkan mengambil keputusan untuk berperang. 

Pepatah lama mengatakan; “Musuh jangan dicari, tapi jika bertemu musuh, jangan lari! 
Rasanya ungkapan ini klop mewakili prinsip perang seperti dijelaskan di atas!

Selanjutnya, mari kita lihat pula ayat-ayat lain yang dianggap jahat oleh para misionaris dan penghujat Islam.
B. PERINTAH MENGINTIMIDASI UMAT BERAGAMA LAIN

QS. At-Taubah:5
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu temui. tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan melaksanakan salat serta menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka.

QS 9:14
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,

QS 9:29 Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

QS 9:103
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

QS 9:123 Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
(a). Dalam situasi perang, walau bagaimanapun pasti terjadi “kekerasan”. Ayat di atas sangat jelas dikutip dari salahsatu surah Al-Quran, yaitu At-Taubah atau surah Baraah yang membahas perkara “perang”. 

Jika sebelumnya telah dijelaskan sebab-sebab berlakunya perintah perang, maka dalam surah ini dijelaskan bagaimana menyikapi situasi “saat terjadinya perang”. Begitu khususnya surah ini sehingga ada perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan dengan surah-surah lainnya. Jika semua surah selalu diawali dengan “Basmalah”, pernyataan sifat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, maka khusus untuk surah ini tidak. 

Dalam peperangan pilihan kedua belah pihak sudah sangat jelas; yakni “bunuh atau dibunuh”, sehingga berbagai bentuk kekerasan pun tidak dapat dielakkan. Jika tidak terjadi kekerasan maka aksi itu tidak akan disebut sebagai “perang.” Karena itu, apakah relevan menilai ”kekerasan di dalam peperangan‘ adalah sesuatu yang jahat?

Pada penjelasan sebelumnya sudah diterangkan bahwa perang dalam ajaran Islam merupakan wujud dari reaksi defensif atau perlawanan terhadap tindak kekerasan dan aksi kezaliman yang dilakukan musuh dan baru boleh dilakukan setelah melalui proses pertimbangan bertahap.

(b). Perang tidak boleh dilakukan "kapan saja", karena ada waktu-waktru atau bulan terlarang yang mengharamkan perang.  (ayat 5)

(c). Jizyah dan Zakat juga termasuk bagian yang dianggap jahat oleh orang-orang di luar Islam karena (seolah-olah) diberlakukan secara sangat diskriminatif hanya kepada mereka saja. Padahal sebenarnya tidak.

Ada dua jenis "wajib bayar" bagi penduduk suatu wilayah di bawah sistem pemerintahan Islam, yaitu membayar jizyah dan membayar zakat. Pada prinsipnya kedua kewajiban ini sebenarnya sama persis dengan kewajiban "membayar pajak" bagi setiap warga negara manapun di seluruh dunia ini! Dalam Islam perbedaannya hanya pada penyebutannya saja; yakni "jizyah" bagi non-muslim dan "zakat" bagi muslim. Dengan demikian bukan hanya penduduk non-muslim saja yang wajib bayar jizyah kepada penyelenggara pemerintahan Islam, tapi penduduk muslim pun wajib membayar zakatnya. Lihat penjelasannya di sini.

Perhatikan ini:      
(ayat 103) Orang Islam dewajibkan untuk membayar zakat. Jadi, jika penduduk non-muslim (ahli kitab) tidak wajib membayar apa pun, sementara penduduk muslim harus membayar zakat, apakah ini pantas disebut adil? Siapa pun pasti akan menjawab tidak! Karenanya jika semua penduduk menunaikan kewajibannya masing (non-muslim membayat jizyah dan muslim membayar zakat) maka kewajiban penyelenggara pemerintahan Islam untuk melindungi hak dan kewajiban setiap warga (tanpa membedakan non-muslim dan muslim) pun dengan sendirinya harus dipenuhi. Prinsip keadilan inilah yang diatur dalam hukum Islam. Apakah ini jahat? Silahkan dipikirkan saja sendiri.
3. PERINTAH BUNUH UMAT BERAGAMA LAIN DI MANA SAJA

QS.Al-Baqarah:191
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.
sekarang kita perhatikan juga ayat sebelum dan sesudahnya

190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

191. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah (*) itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.

(*) Fitnah (menimbulkan kekacauan), seperti mengusir sahabat dari kampung halamannya, merampas harta benda mereka dan menyakiti atau menghalan-halangi kebebasan mereka beragama.

193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim

194. Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormat berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Setelah mengetahui bagaimana Islam menempatkan diri dalam sebuah peperangan, maka perlu diingat; kalau tokh akhirnya terjadi perang dan timbul tindak kekerasan di dalamnya, maka tidak boleh melampaui batas (ayat 190).  Tidak dibenarkan menggunakan kekerasan secara berlebihan atau melampaui apa yang sudah musuh lakukan. Artinya, segala bentuk pembalasan harus setimpal dan sepadan dengan apa yang musuh lakukan. Hindari bahaya fitnah yang lebih kejam daripada pembunuhan (ayat 191)

Pada bulan-bulan Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar diharamkan untuk berperang, sedangkan tempat terlarang untuk berperang adalah Masjidil Haram. Kendati demikian, jika diserang pada waktu-waktu dan  tempat terlarang tsb, maka berlaku hukum Qishash. Artinya boleh balas menyerang namun dengan catatan tidak boleh melampaui batas (101 & 194). Dalam konteks ini sangat jelas tidak ada bentuk kejahatan di dalamnya, karena dasar dan penyebab timbulnya perang adalah karena membela diri.

Menyambut tawaran damai dari mereka setelah terlibat peperangan.

"Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu (menyerah) maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka." (QS.4:90)

"Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS.8:61)

Apakah aturan seperti ini jahat?

BAGAIMANA HUKUM DAN ATURAN PERANG DALAM BIBLE? 
Hukum Perang menurut Bible dapat ditemui dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, di mana antara lain disebutkan:


DALAM PERJANJIAN LAMA 
1. Dalam penyerbuan kepada musuh, terlebih dahulu harus ditawarkan perdamaian. Jika musuh menerima ajakan untuk berdamai, maka musuh tersebut harus dijadikan sebagai budak pekerja rodi. Tapi jika musuh tidak mau berdamai, maka harus dikepung dan diperangi habis-habisan. Seluruh penduduk laki-laki harus ditumpas dengan pedang, sedang anak-anak, wanita dan hewan-hewannya boleh dijarah dan dirampas sebagai harta rampasan perang. Bahkan untuk beberapa suku lainnya, semua yang bernafas harus ditumpas habis!.

Ulangan 20:10-14
[10]. Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka haruslah engkau menawarkan perdamaian kepadanya. [11] Apabila kota itu menerima tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi bagimu dan menjadi hamba kepadamu. [12] Tetapi apabila kota itu tidak mau berdamai dengan engkau, melainkan mengadakan pertempuran melawan engkau, maka haruslah engkau mengepungnya; [13] dan setelah TUHAN, Allahmu, menyerahkannya ke dalam tanganmu, maka haruslah engkau membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang. [14] Hanya perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni seluruh jarahan itu, boleh kaurampas bagimu sendiri, dan jarahan yang dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, boleh kaupergunakan.

Ulangan 20:16-17
“Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa yang didirikan Tuhan, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kau biarkan hidup apapun yang bernafas, melainkan harus kau tumpas sama sekali,”.

2. Dalam kitab Bilangan, juga diatur hukum perang, yaitu yang harus dibunuh adalah laki-laki dan perempuan yang sudah pernah bersetubuh. Sedangkan perempuan yang belum pernah bersetubuh (perawan), boleh diambil untuk "kesenangan" mereka.

Bilangan 31:17-18
“Maka sekarang bunuhlan semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh.Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu.”

3. Dalam sejarah Israel, sebagaimana termaktub dalam Bible disebutkan bahwa ketika menyerbu Yerikho, Tuhan telah menyerahkan nasib Yerikho kepada Nabi Yosua. Maka dalam penaklukan Yerikho, semua manusia dan hewan ternak ditumpas habis, tak satupun yang dibiarkan hidup.

Yosua 6:21
“Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.”

4. Perlakuan yang sama juga dilakukan Yosua kepada kerajaan Makeda.

Yosua: 10:28
“Pada hari itu Yosua merebut Makeda dan kota itu dipukulnya dengan mata pedang, juga rajanya. Kota itu dan semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpasnya, tak ada seorangpun yang dibiarkannya lolos. Dan raja Makeda diperlakukannya seperti telah diperlakukannya Raja Rerikho.” .

5. Dalam perang dibenarkan untuk membunuh siapa saja

Imamat 24: 16
"dan dihukum mati. Siapa saja yang mengutuk TUHAN harus dilempari dengan batu sampai mati oleh seluruh jemaat. Hukum itu berlaku untuk orang Israel maupun untuk orang asing yang sudah menetap di Israel."

1Samuel 15: 3 
"jadi, pergilah dan seranglah orang Amalek dan hancurkanlah segala milik mereka. Janganlah tinggalkan sesuatu apa pun; bunuhlah semua orang laki-laki, wanita, anak-anak dan bayi; juga sapi, domba, unta dan keledai.’‘"

Soal rampasan Perang, simak pula ayat-ayat berikut ini:

Bilangan 31
[25] TUHAN berfirman kepada Musa:
[26] "Hitunglah jumlah rampasan yang telah diangkut, yang berupa manusia dan hewan--engkau ini dan imam Eleazar serta kepala-kepala puak umat itu.
[27] Lalu bagi dualah rampasan itu, kepada pasukan bersenjata yang telah keluar berperang, dan kepada segenap umat yang lain.
[28] Dan engkau harus mengkhususkan upeti bagi TUHAN dari para prajurit yang keluar bertempur itu, yakni satu dari setiap lima ratus, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba;
[29] dari yang setengah yang telah didapat mereka haruslah engkau mengambilnya, lalu menyerahkannya kepada imam Eleazar, sebagai persembahan khusus bagi TUHAN.
[30] Tetapi dari yang setengah lagi yang untuk orang Israel lain haruslah engkau mengambil satu ambilan dari setiap lima puluh, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba, jadi dari segala hewan, lalu menyerahkan semuanya kepada orang Lewi yang memelihara Kemah Suci TUHAN."
[31] Kemudian Musa dan imam Eleazar melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
[32] Adapun rampasan, yakni yang masih tinggal dari apa yang telah dijarah laskar itu berjumlah: enam ratus tujuh puluh lima ribu ekor kambing domba
[33] dan tujuh puluh dua ribu ekor lembu,
[34] dan enam puluh satu ribu ekor keledai,
[35] selanjutnya orang-orang, yaitu perempuan-perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki, seluruhnya tiga puluh dua ribu orang.
[36] Yang setengah yang menjadi bagian orang-orang yang telah keluar berperang itu jumlahnya tiga ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus ekor kambing domba,
[37] jadi upeti bagi TUHAN dari kambing domba itu ada enam ratus tujuh puluh lima ekor;
[38] lembu-lembu tiga puluh enam ribu ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada tujuh puluh dua ekor;
[39] keledai-keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada enam puluh satu ekor;
[40] dan orang-orang enam belas ribu orang, jadi upetinya bagi TUHAN tiga puluh dua orang.
[41] Lalu Musa menyerahkan upeti yang dikhususkan bagi TUHAN itu kepada imam Eleazar, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
[42] Yang setengah lagi yang menjadi bagian orang Israel lain, yang dipisahkan Musa dari bagian orang-orang yang telah berperang itu,
[43] yaitu yang setengah yang menjadi bagian umat yang lain itu: domba-domba tiga ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus ekor,
[44] lembu-lembu tiga puluh enam ribu ekor,
[45] keledai-keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor,
[46] dan orang-orang enam belas ribu orang.
[47] Lalu Musa mengambil dari yang setengah yang menjadi bagian orang Israel lain itu satu ambilan dari setiap lima puluh, baik dari manusia baik dari hewan, kemudian menyerahkan semuanya kepada orang Lewi yang memelihara Kemah Suci, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
[48] Lalu mendekatlah para pemimpin tentara, yakni kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus, kepada Musa
[49] serta berkata kepadanya: "Hamba-hambamu ini telah menghitung jumlah prajurit yang ada di bawah kuasa kami dan dari mereka tidak ada seorangpun yang hilang.
[50] Sebab itu kami mempersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN apa yang didapat masing-masing, yakni barang-barang emas, gelang kaki, gelang tangan, cincin meterai, anting-anting dan kerongsang untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kami di hadapan TUHAN."
[51] Maka Musa dan imam Eleazar menerima dari mereka emas itu, semuanya barang-barang tempaan.
[52] Dan segala emas persembahan khusus yang dipersembahkan mereka kepada TUHAN, yakni yang dari pihak kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus, ada enam belas ribu tujuh ratus lima puluh syikal beratnya.
[53] Tetapi prajurit-prajurit itu masing-masing telah mengambil jarahan bagi dirinya sendiri.
[54] Setelah Musa dan imam Eleazar menerima emas itu dari pihak kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus, maka mereka membawanya ke dalam Kemah Pertemuan sebagai peringatan di hadapan TUHAN untuk mengingat orang Israel.

Berdasarkan apa yang tercatat di Alkitab, ternyata Tuhan minta upeti dari Rampasan Perang.

DALAM PERJANJIAN BARU 
Yesus memerintahkan untuk membunuh musuhnya, terlepas musuh itu menyerang Yesus atau tidak.

Lukas 19:27
"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka Aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan BUNUHLAH mereka di depan mata-Ku".

Markus 16:15-16
"Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum." 

Masih mau bohong bahwa dalam Bible tidak ada perintah bunuh?
Yesus juga memerintahkan pengikutnya untuk bertindak seperti teroris.

Matius 10:34
"Jangan kamu menyangka bahwa AKU datang untuk membawa damai di atas bumi; AKU datang bukan untuk membawa DAMAI melainkan PEDANG".

Lukas 12:49
"AKU datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah AKU harapkan, api itu telah menyala!" 

Lukas 12:51
"Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas Bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan PERTENTANGAN" 

Jelas terlihat bahwa hukum perang dalam Bibel itu sangat kejam, bengis, dan tidak manusiawi. Karena itu seharusnya para pengkritik aturan perang dalam Islam berkaca pada kitabnya sendiri yang menggariskan konsep perang sedemikian tidak manusiawinya.

Mari kita lihat ke dunia yang lebih nyata, yaitu dunia fakta dan data. Coba kita perhatikan sejarah Islam, khususnya sejarah nabi Muhammad SAW. Tuduhan bahwa Islam haus darah dengan sendirinya terbantah setelah mengetahui berapa banyak sebenarnya korban jiwa dalam peperangan Islam di selama masa kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Dr. Muhammad ‘Imarah pernah melakukan penelitian, dan ternyata dari 20 perang besar Islam yang pernah terjadi selama 23 tahun masa kerasulan Nabi Muhammad SAW, jumlah korban jiwa dari kedua belah kubu; Muslim dan Kafir, tercatat hanya 386 orang!

Bayangkan! Meski ada "Perintah Perang" dan "Bunuh Kafir" (khususnya Kafir Harbi) dalam ayat-ayat kitab suci umat Islam, namun nyatanya sejarah perang Islam mencatat jumlah korban yang luar biasa kecil dibandingkan dengan korban perang dan korban dari berbagai aksi invasi (kepentingan) Kristen ke berbagai wilayah di seluruh dunia!

Mengapa demikian?
Karena sekalipun dalam perang, para pejuang Muslim tetap terikat pada Adab (Etika) Perang Dalam Islam.

Jumlah Korban Perang Dalam Catatan Sirah Nabawi
Jika Islam masih dianggap haus darah - atau disebarkan dengan pedang - mari kita teliti lebih jauh berapa banyak sebenarnya jumlah korban perang sepanjang sejarah kerasulan Nabi Muhammad SAW.
  1. Perang Badar | 2 Hijriyah | Kafir 70 | Muslim 14 
  2. Operasi Abdullah bin Jahsy | 2 Hijriyah | Kafir 1 | Muslim 0
  3. Perang As-Sawiq | 2 Hijriyah | Kafir 0 | Muslim 0
  4. Operasi Ka’ab bin Asyraf  | 3 Hijriyah | Kafir 1 | Muslim 0
  5. Perang Uhud | 3 Hijriyah  | Kafir 22 | Muslim 70 
  6. Perang Hamra’ul Asad | 3 Hijriyah | Kafir 1 | Muslim 0
  7. Operasi Raji’ | 3 Hijriyah | Kafir 0 | Muslim 7 
  8. Operasi Bi’ru Ma’unah | 3 Hijriyah | Kafir 0 | Muslim 27 
  9. Perang Khandaq | 5 Hijriyah | Kafir 3 | Muslim 5 
  10. Perang Bani Quraidhah | 5 Hijriyah | Kafir 600 (*) | Muslim 0
  11. Operasi Atik | 5 Hijriyah | Kafir1 - Muslim 0
  12. Perang Dzi Qird | 6 Hijriyah | Kafir 1 - Muslim 8 
  13. Perang Bani Mushthaliq | 6 Hijriyah | Kafir 0 - Muslim 1
  14. Perang Khaibar | 7 Hijriyah | Kafir 2 - Muslim 20 
  15. Perang Wadilqura | 7 Hijriyah | Kafir 0 - Muslim 1
  16. Perang Mu’tah | 8 Hijriyah | Kafir 0 - Muslim 11 
  17. Perang Fathu Makkah | 8 Hijriyah | Kafir 17 - Muslim 3 
  18. Perang Hunain | 8 Hijriyah | Kafir 84 - Muslim 4 
  19. Perang Thaif | 8 Hijriyah | Kafir 0 - Muslim 13
  20. Perang Tabuk | 2 Hijriyah | Kafir 0 - Muslim 0
(*Sebenarnya angka ini tidak bisa dikatakan sebagai korban perang, karena 600 orang itu memang dihukum mati karena pengkhianatan yang sangat menyakitkan.

Itulah data otentik korban perang dalam sejarah nabi Muhammad SAW selama 23 tahun berdakwah, jumlahnya hanya 386 jiwa saja, sudah termasuk muslim dan kafir.

BANDINGKAN!

Korban Perang Agama Kristen di Eropa
Coba bandingkan dengan perang saudara sesama Kristen antara sekte Katholik melawan Protestan di Eropa yang jumlah korban jiwa mencapai 10 juta nyawa. Kalau dikatakan bahwa Islam itu haus darah, karena perangnya telah merenggut 386 nyawa, lalu Katholik dan Protestanyang berperang saudara dan menewaskan 10 juta nyawa itu mau kita sebut apa?

Filosuf Perancis, Voltire (1694-1778), menyebutkan bahwa korban nyawa 10 juta orang itu terjadi di masa lalu, sama dengan 40% penduduk Eropa Tengah. Coba pikir lagi, siapa sih yang haus darah?

Korban Revolusi Bolsevic
Di Rusia untuk mewujudkan komunisme dilaksanakan Revolusi Bolsevic pada tahun 1917. Dan untuk itu telah terbunuh 19 juta orang. Setelah komunisme berkuasa, telah terhukum secara keji sekitar 2 juta orang dan sekitar 4 atau 5 juta orang diusir dari Rusia. Apakah kita masih mau bilang Islam itu harus darah, lalu komunisme itu mau kita bilang apa?

Korban Bom Atom Amerika di Jepang
Di tahun 1945, Amerika telah menjatuhkan bom di Hiroshima yang merenggut nyawa 140 ribu orang. Sedangkan di Nagasaki jumlah korbannya 70 ribu jiwa. Belum terhitung mereka yang luka, sakit dan cacat seumur hidupterkena radiasi nuklirnya.

Pengeboman itu dilakukan resmi oleh pemerintah Amerika di bawah kepemimpinan Rosevelt, Presiden USA saat itu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, penemuan besar tenaga nuklir digunakan sebagai senjata pemusnah massal. Yang harus darah itu Islam atau Amerika?

Korban Suku Indian
Jauh sebelum benua Amerika didatangai bangsa Eropa, sudah terdapat suku asli yang menghuni dengan damai benua itu.

Namun pada tahun 1830 lahir Indian Removal Act, peraturan yang memungkinkan pengusiran terhadap bangsa Indian demi kepentingan para pendatang yang didominasi oleh kulit putih. Akibatnya, lebih dari 70.000 orang Indian diusir dari tanahnya sehingga mengakibatkan ribuan orang meninggal.
Apakah Islam masih mau dibilang haus darah, ataukah para koboi Amerika itu yang haus darah?

Korban Rwnda
Di Rwanda, kurang lebih 800.000 suku Tutsi menjadi korban pembantaian terencana oleh tokoh- tokoh militan suku Hutu, bahkan sebagian suku Hutu sendiri yang beraliran moderat, dalam arti tidak memusuhi suku Tutsi, juga menjadi korban pembantaian tersebut.

Korban Perang Dunia Kedua
Di tahun 1945, jumlah populasi umat manusia di muka bumi tercatat sebanyak 1, 9 milyar orang (1.971.470.000 jiwa). Di masa itu terjadi perang dunia kedua, tercatat jumlah korban jiwa mencapai angka fantastis, tidak kurang dari 62 juta orang, tepatnya 62, 537, 400 jiwa. Itu sama saja pembunuhan 3, 17% jumlah populasi umat manusia di muka bumi.
Dan perang itu melibatkan negara adidaya saat itu, yang nota bene bukan negeri Islam. Masihkah kita menuduh Islam sebagai agama peperangan? Pernahkah peradaban Islam melahirkan perang dunia?

Korban Pembantaian Yahudi di Palestina
Kelompok teroris Yahudi pimpinan Menachem Begin dengan anggota-anggotanya, antara lain Ariel Sharon, pada tahun 1948 pernah membantai 1.000 orang Arab penduduk Deir Yassin, selatan Jerusalem.
Dan Ariel Sharon ketika menjabat Menteri Panglima Angkatan Bersenjata Israel, terlibat pembantaian 3.000 warga sipil Palestina di kamp pengungsi Sabhra dan Shatila, selatan Lebanon tahun 1982.

Itu bukan perang tapi pembantaian. Pasukan bengis Yahudi Israel datang ke Palestina dan menembaki warga sipil yang tidak berdosa. Masih pulakah kita katakan Islam sebagai agama haus darah? Dan apakah kita masih ingin bilang bahwa Yahudi itu ramah, penuh kasih dan lemah lembut?

Korban Serbia di Bosnia
Pasukan Serbia dipimpin oleh Slobodan Milosevic melakukan operasi pembersihan etnis secara sistematis di kota-kota yang dikuasainya selama perang berlangsung. Sedikitnya 200.000 orang penduduk Bosnia Herzegovia beragama Islam tewas dalam perang empat tahun tersebut.

Lalu kita bertanya:
  • Siapakah yang membantai 800.000 warga muslim yang sudah menyerah di palestina hanya dalam waktu 3 hari?
  • Siapakah yang membantai 1.500.000 muslim yang menyerah di spanyol atas perintah Queen Issabella III?
  • Siapakah yang membantai ribuan suku aboriginal(penduduk asli) di Amerika Utara dan Australia agar supaya mereka bisa mengambil alih tanah dan harta mereka ?
  • Siapakah yang membantai jutaan manusia penduduk Amerika selatan?
  • Siapakah yang membantai jutaan manusia dalam perang dunia ke I?
  • Siapakah yang membantai 6 Juta orang yahudi di perang dunia ke II?
  • Siapakah yang membantai 2 juta orang kristen Polandia di perang dunia ke II?
  • Siapakah yang membantai 6 Juta penduduk China ?
  • Siapakah yang membantai 2 Juta penduduk Kamboja?
  • Siapakah yang membantai 2 Juta Penduduk pilipina saat mereka menjajahnya?
  • Siapakah yang membantai lebih dari 0.5 juta penduduk tibet dalam 6 dekade terakhir?
  • Siapakah yang membantai 2 juta warga Vietnam dalam perang vietnam?
  • Siapakah yang menggunakan bahan kima dan senjata biologi untuk memusnahkan rakyat vietnam?
  • Siapakah yang membantai ribuan orang dengan menjatuhkan bom nuklis di jepang menewaskan beribu-ribu penduduk Hirosima dan Nagasaki?
  • Siapakah yang membantai 2 Juta penduduk Afika di Rwanda, Sierra, Leone, Burundi and Congo Dalam waktu 2 dekade terakhir?
  • Siapakah yang menyebabkan lebih dari 9.5 juta manusia menjadi pengungsi yang terlantar di afrika?
  • Siapakah yang membantai dan merampas tanah dari White farmers di Zimbabwe?
  • Siapakah yang menciptakan NUKLIR, SENJATA BIOLOGI DAN SENJATA KIMIA pembunuh masal?
  • Siapakah yang menjual Bom-bom yang muntakhir dan mesin pembunuh terbaik di dunia?
  • Siapakah yang membantai Orang kulit hitam di Amerika dan tidak menganggap mereka manusia sampai dengan tahun 1960?
  • Siapakah yang tidak menganggap wanita sebagai manusia hingga tahun 1940?
Dan jawabnya adalah: bangsa-bangsa yang mengklaim diri sebagai pemeluk Kristen! Bangsa-bangsa yang tanpa rasa malu senantiasa menggaungkan jargon "omong kosong" Kristen adalah agama kasih!

Sebagian besar aksi terror dan pembataian di atas dilakukan oleh kelompok ini. Namun orang-orang Kristen masih bertegar tengkuk mengaku bahwa penyebaran agama kristen dilakukan dengan kasih. 

Padahal pada kenyataannya:
Sejarah mencatat bahwa penyebaran ajaran Kristen di seluruh dunia dilakukan oleh dan melalui penetrasi imperialisme dan kolonialisme British, Spanyol, Belanda, Portugal, dan Amerika berdasar motto: "GOLD, GLORY, AND GOSPEL THROUGH THE WORLD!"
Lantas, mana bukti bahwa Islam haus darah dan ajarannya mendorong aksi pembunuhan? Semua itu hanya tuduhan yang tidak jelas ujung pangkalnya, sebagai hasil rekayasa para kafir penyesat. Mereka gunakan ayat Al-Quran tanpa menghiraukan konteks, bahkan memutilasi ayat-ayat dari kitab suci umat Islam tsb agar sesuai dengan misi mereka; yakni mengekspose sebanyak-banyaknya cerita bohong tentang Islam sebagai agama barbar, sehingga umat manusia di seluruh dunia terkecoh, lalu merasa cukup memiliki alasan untuk memusuhi Islam! 

Tapi pada kenyataannya tuduhan mereka mentah, sebab sejarah juga mencatat bahwa semua tuduhan itu tidak pernah terbukti. Justru kehidupan di luar Islamlah yang penuh bersimbah darah, kotor, dan sangat menjijikkan!


Wallahu'alam bishsyawwab.


Bagikan artikel ini

Posting Komentar

0 Komentar