Assalamu alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk saudara dan saudariku seiman, semoga Allah SWT melimpahkan barakah kepada kita semua. Sebagai kaum muslimin, kita memiliki satu keyakinan mutlak dalam agama kita: Allah itu esa. Allah adalah satu-satunya Tuhan yang kita sembah dan kita ibadahi. Bagi kita yang telah mengetahui konsep keyakinan yang aneh dari umat Kristen, kita seharusnya tahu tentang apa yang kita dengar sebagai Trinitas: Tuhan merujuk kepada tiga hal yakni Bapa (Allah), Anak (Yesus), dan Roh Kudus (Jibril). Kita tak tahu dengan pasti apakah konsep ini benar atau tidak. Kita tak dibenarkan untuk meyakini hal yang seperti ini.
Kita mengakui bahwa Tuhan itu satu karena kita memiliki referensinya, Al Qur’an. Allah SWT menyatakan bahwa Al Qur’an benar-benar diturunkan oleh-Nya, bukan berasal dari tulisan karya manusia:
“Sungguh, Kamilah yang telah menurunkan Al Qur’an dan Kami juga yang akan menjaganya” (QS. Al Hijr: 9).
Ayat tersebut mengindikasikan kebenaran Al Qur’an yang datang dari Allah, dan akan tetap terjaga keasliannya dari campur tangan perbuatan manusia yang licik.
Manakala terdapat kata “Kami”, yang mana orang langsung beranggapan bahwa hal ini berarti ada lebih dari satu, anda harus memperhatikan bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta tapi Dia melibatkan orang lain dalam proses penciptaannya. Sebagaimana kita ketahui, Al Qur’an berasal dari Allah tapi Dia mengutus Jibril untuk menyampaikannya kepa Nabi Muhammad SAW. Maka kata ”Kami” di sini berarti Allah melibatkan Jibril dalam proses menurunkan Al Qur’an. Dan kata ”Kami” dalam menjaga keaslian Al Qur’an merujuk kepada Allah, Muhammad, dan seluruh kaum muslimin yang akan menjaganya sepanjang masa.
Contoh yang lain adalah, “Kami mencipakan manusia dari saripati tanah liat. Kemudian Kami menjadikannya air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh. Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan makhluk yang berbentuk lain” (QS. Al Mu’minun: 12-14).
Kata “Kami” dalam ayat tersebut menyebutkan Allah melibatkan laki-laki dan wanita dalam penciptaan bayi. Sperma dari laki-laki digabungkan dengan sel telur wanita dan terjadilah proses pembuahan dalam rahim.
Sekarang, kita akan memberi bukti penjelasan yang jelas bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan bagi kaum muslimin. Kita tak pernah mengatakan sesuatu tanpa memberikan bukti, Allah berfirman:
“Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar.” (QS. Al Baqarah: 111).
Bahkan Nabi Muhammad SAW pun memerintahkan kita dengan mengatakan hal serupa:
“Barangsiapa menuduh seseorang, dia harus menunjukkan bukti. Barangsiapa yang dituduh, maka dia harus bersumpah” [HR Imam Muslim].
Benar! Kami bertindak berdasarkan perintah, bukan karena dorongan hawa nafsu.
Mengenai keyakinan kami terhadap ke-esa-an Allah, berikut adalah beberapa ayat yang kami berikan.
“Katakan (Hai Muhammad): Dialah Allah, Yang Maha Esa” (QS. Al Ikhlas: 1).
Ayat ini merekam bagaimana Allah memerintahkan Muhammad untuk bersaksi bahwasanya Allah itu tunggal dan tak membutuhkan bantuan dalam mengatur jagad raya.
“Allah! Tiada Tuhan selain Dia” (QS. Al Baqarah: 255).
Ayat ini adalah bukti jelas bahwa tak ada Tuhan yang lain selain Allah. Dialah Yang Maha Esa.
“Tiada Tuhan selain Allah” (QS. Ali Imran: 62).
Sekali lagi, ini sangat jelas untuk bisa dipahami bahkan oleh anak kecil sekalipun. Ini menunjukkan bahwa Allah itu satu, tiada Tuhan yang lain!
“Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Janganlah kamu mengatakant: Tiga. Berhentilah. Yang demikian itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa!” (QS. An Nisa: 171).
Ayat ini sangat mudah dikenali sebagai perintah bagi umat muslim untuk tidak menganggap Tuhan itu tiga, namun cukup satu saja.
Pertanyaan: Mana ayat Injil yang menyebutkan Tuhan Trinitas?
Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar!
Mungkin saja anda (umat Kristen) akan menggunakan ayat berikut ini sebagai bantahan:
Yesus berkata: “Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi Dia dan Kami akan datang kepada-Nya dan diam bersama-sama dengannya” (Yohanes 14: 23),
Atau mungkin ayat yang ini:
“Roh Kudus yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku” (Yohanes 14: 26).
Kami tidak menyalahkan anda jika ayat ini digunakan, tapi anda harus memperhatikan hal penting bahwa ayat tersebut bisa memiliki makna ambigu (lebih dari satu pengertian). Ayat-ayat tersebut tak menyebutkan secara gamblang bahwa Tuhan itu tiga: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Apakah ada keasksian jelas tentang Tuhan anda atau barrangkali anda hanya sekedar menyimpulkan sendiri dalam menafsirkan ayat? Buktikan penjelasan yang jelas!
Mari kita beralih ke topik yang lain.
Kami meyakini Allah adalah Tuhan. Kami memiliki banyak sumber yang dipercaya dan tak mungkin salah: Al Qur’an. Perhatikan ayat-ayat ini:
“Sungguh! Akulah Allah, tiada Tuhan selain Aku, sembahlah Aku dan dirikan shalat untuk mengingatku!” (QS. Taha: 14).
Ada empat poin penting yang bisa kita dapat dari ayat yang pendek namun penuh dengan kebenaran tersebut:
- Tuhan kami adalah Allah, berdasarkan “Akulah Allah”.
- Dialah satu-satunya Tuhan dan tak ada Tuhan yang lain selain Dia, berdasarkan “tiada Tuhan selain Aku”.
- Kami diperintahkan untuk menyembah-Nya, berdasarkan“sembahlah Aku” dan,
- Dia menyuruh kita untuk mendirikan shalat kepada-Nya, berdasarkan “dirikan shalat untuk mengingat-Ku”.
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam” (QS. Al Fatihah: 2).
Ayat ini mendukung ayat-ayat sebelumnya yang menunjukkan Allah itu satu dan mampu mengatur alam semesta.
Pertanyaan: Manakah dalam Injil yang menyebutkan ketuhanan Yesus?
Pernahkan Yesus berkata: ”Akulah Tuhanmu”, atau pernahkah Yesus mengatakan: “Sembahlah Aku”?
Mungkin sebagian di antara anda mengambil ayat ini:
“Pada mulanya adalah friman; firman itu bersama dengan Allah dan firman itu adalah Allah” (Yohanes 1: 1),
Atau mungkin saja anda mengambil ayat-ayat lain yang kesemuanya memiliki makna yang belum pasti, akan tetapi satu hal yang anda hadapi adalah anda takkan pernah menemukan Yesus memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan. Jika anda yakin anda mengikuti pedoman dalam agama anda melalui Injil, maka ini sesuatu yang aneh. Bagaimana anda menganggap Yesus sebagai Tuhan sementara Injil sendiri tak pernah menyebutkannya? Apakah anda hanya mengikuti persangkaan anda belaka?
Atau sekedar mengikuti perkataan seseorang saja, seperti pendeta atau Paus misalnya? Jika ternyata benar anda hanya mengikuti perkataan para pendeta, maka pertanyaannya adalah dari mana mereka mendapatkan materi untuk berkhutbah? Apakah mereka berkhutbah berdasarkan Injil atau sekedar mengikuti persangkaan dan anggapan mereka sendiri? Jika anda benar-benar meyakini bahwa Injil adalah sumber rujukan agama Kristen, anda harus menyatakan bahwa kita tak menyembah Yesus karena dia bukan Tuhan, tapi sembahlah Allah. Sikap anda dalam menjalankan agama anda adalah tidak jelas. Bukalah matamu dengan ikhlas sebelum terlambat…
Perhatikan ayat ini, dan PERHATIKANLAH!
Yesus berkata: “Aku berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan sampaikan” (Yohanes 12: 49).
" .... jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah” (Matius 19: 17).
Ikuti apa yang diperintahkan Allah melalui Yesus!
Jangan ikuti ajaran orang lain yang mengatasnamakan Yesus!
Yesus sendiri bersaksi bahwa dia bertuhankan Allah; yaitu Tuhanku, Tuhan kalian, dan Tuhannya Yesus!
" .... katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” (Yohanes 20:17)
“Sungguh, Allah, Dia Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus” (QS. Az Zukhruf: 64).
Yesus bukanlah Tuhan dan bukan pula seorang Kristen. Dia adalah Muslim. Muslim berarti seorang manusia yang tunduk, patuh, dan taat kepada Allah. Simaklah ayat ini:
“Ketika Isa (atau anda menyebutnya Yesus) merasakan keingkaran mereka (Bani Israil), dia berkata: ‘Siapa yang akan menjadi penolongku untuk Allah?’ Hawariyyun (12 pengikutnya) berkata: ‘Kamilah penolong Allah, kami beriman kepada Allah dan kami bersaksi bahwa kami adalah muslim’” (QS. Ali Imran: 52).
Lihat! Dua belas pengikutnya adalah muslim, bagaimana dengan Yesus? Jika para pengikutnya adalah saja Muslim, maka tentu saja gurunya lebih Muslim. Sekarang bacalah ayat ini:
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan pula Nasrani, tapi dia adalah orang yang lurus, seorang Muslim. Dan dia tak termasuk yang mempersekutukan Allah” (QS. Ali Imran: 67).
Baik Yesus maupun Ibrahim adalah mulsim; mereka menyembah Allah. Yesus pun adalah seorang manusia:
“Isa Al Masih adalah putra Maryam hanyalah seorang rasul, sebelumnya pun telah berlalu beberapa rasul. Dan ibunya seorang yang berpegang teguh kepada kebenaran. Keduanya biasa memakan makanan” (QS. Al Maidah: 75).
“Isa (Yesus) tidak lain hanya seorang hamba” (QS. Az Zukhruf: 59).
OK, sekarang anda telah melihat kebenaran Al Qur’an. Kewajiban kami sebagai muslim adalah menjadi pemberi peringatan agar kita sama-sama menempuh jalan yang lurus. Kami mengkhawatirkan suatu hal; tak peduli seberapa keras kami berteriak untuk menyelamatkan anda dari api neraka, tapi anda tetap mengacuhkan peringatan ini. Kami khawatir anda termasuk golongan yang Allah telah sebutkan:
“Allah telah mengunci mati hati dan telinga mereka. Penglihatan mereka buta dan mereka akan mendapat siksa yang pedih” (QS. Al Baqarah: 7).
Kami juga khawatir manakala kami telah memberi bukti namun anda tetap menyangkalnya, tinggalkanlah keyakinan anda yang sekarang atau Allah akan melempar kalian ke dalam api neraka. Sekali lagi, tinggalkan dan anda akan mendapat keselamatan di surga.
Saat ini di mana anda sedang membaca peringatan nyata, sepanjang anda masih bisa bernafas lega dan memiliki fisik yang sehat untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, temukan kebenaran dan kembalilah kepada Tuhanmu (Allah) tanpa ada Tuhan yang lain. Allah masih membuka pintu taubat untuk anda supaya kembali kepada Islam. Anda masih punya keempatan untuk melakukannya sebelum segalanya terlambat! Lantas apa lagi yang anda tunggu? Selamatkan diri dan keluargamu dari api yang menyala di neraka!
Tiada lagi yang bisa kami katakan, semoga Allah memberi hidayah kepada anda untuk kembali ke jalan yang lurus (Islam), bukan jalan yang dimurkai Allah (Yahudi), bukan pula jalannya orang yang sesat (Kristen).
Wassalamu’ alaykum.
[Rizky Muhammad | Menjawab Fitnag Misionaris]
0 Komentar