Ad Code

Ticker

10/recent/ticker-posts

001 Menjawab pembuktian eksistensi Allah SWT

Dari judul asli: Menjawab Tantangan Penghujat Islam tentang Eksistensi Allah swt (1)


Dalam berbagai forum diskusi seringkali kita temui Misionaris Kristen sekaligus Penghujat Islam mempertanyakan eksistensi Allah SWT kepada Muslim diikuti dengan tantangan untuk menunjukkan bukti bahwa Allah SWT memang benar-benar ada.

Oleh karena itu dalam artikel ini saya akan menyampaikan ringkasan jawaban saya atas tantangan mereka. Semoga bermanfaat.

Berikut adalah tantangannya:
1.TUHAN PERNAH TERLIHAT OLEH MANUSIA
Menyingkap Eksistensi Tuhannya Yahudi & Kristen dengan Tuhannya Islam.

Tuhannya Yahudi/Israel/Kristen Di Dalam Alkitab 100% TERBUKTI ADA dan HIDUP
Tuhannya Islam/Muslim di dalam Al-Quran 100% TERBUKTI TIDAK ADA dan MATI
JAWAB
Kalau umat Kristian membanggakan keberadaan Tuhannya karena bisa dilihat oleh manusia, maka apa bedanya keyakinan Kristen dengan keyakinan para penyembah berhala? Orang-orang yang menuhankan Matahari, Gunung batu, dan menuhankan gurunya?

Apakah mereka yang menuhankan manusia yang pernah mati tidak pernah baca ayat 1Timotius 6:16 dalam kitabnya sendiri?

CIRI CIRI TUHAN SEJATI
1. Tidak pernah merasakan mati,
2. Tidak pernah terlihat oleh manusia.

Supaya jelas, mari kita lihat ayat tersebut dalam bahasa asalnya dan dalam berbagai versi terjemahannnya:
ὁ μόνος ἔχων ἀθανασίαν, φῶς οἰκῶν ἀπρόσιτον, ὃν εἶδεν οὐδεὶς ἀνθρώπων οὐδὲ ἰδεῖν δύναται· ᾧ τιμὴ καὶ κράτος αἰώνιον, ἀμήν.

TB Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.

BIS Dialah saja yang tidak bisa dikuasai oleh kematian; Ia hidup di dalam cahaya yang tidak dapat didekati oleh siapapun juga. Tidak ada seorang manusia pun yang pernah melihat-Nya, atau dapat melihat-Nya. Bagi Dialah hormat dan kuasa untuk selama-lamanya! Amin.

FAYH Dialah satu-satunya yang tidak akan mati, yang hidup di dalam terang yang tiada taranya, sehingga tiada seorang pun dapat menghampiri-Nya. Manusia tidak pernah dan tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nya segala hormat, kuasa, dan pemerintahan untuk selama-lamanya. Amin.

DRFT-WBTC Allahlah satu-satunya yang tidak pernah mati. Allah hidup dalam cahaya yang sangat terang sehingga tidak ada yang dapat mendekati-Nya. Tidak ada yang pernah melihat-Nya dan dapat melihat Allah. Hormat dan kuasa bagi Allah untuk selama-lamanya. Amin.

TL Yang hanya mempunyai zat yang tiada mati, dan mendiami terang yang tiada terhampiri;Yang tiada pernah dilihat atau dapat dilihat orang, maka bagi-Nyalah kemuliaan dan kuasa yang kekal. Amin.

KSI Hanya Dialah yang tidak akan pernah mati, yang diam di dalam terang yang tak terhampiri. Belum pernah dan tidak dapat seorang pun melihat-Nya. Bagi-Nya-lah kemuliaan dan kuasa yang kekal! Amin.

DRFT-SB maka ialah sahaja yang empunya peri yang tiada mati, dan mendiami terang yang tiada dapat dihampiri; maka ia belum dilihat dan tiada boleh dilihat oleh seorang jua pun,maka mulia bagi Tuhan dan kuasa yang kekal. Amin.

BABA dia saja yang ada hal ta’boleh mati, dan yang tinggal dalam trang yang orang ta’boleh rapat; yang satu orang pun blum tengok, dan yang satu orang pun ta’boleh tengok; dan k-pada dia jadi-lah hormat dan kuasa yang kkal. Amin.

KL1863 Melainken Dia jang mempoenjai pri jang tiada berkamatian, dan mendoedoeki trang jang tiada bolih dihampiri, {Keluaran 33:20; Ulangan 4:12; 1Yohanes 4:12} maka Dia djoega belom taoe dilihat orang, atawa bolih dilihat; maka sama Dia djoega segala hormat dan koeasa sampe salama-lamanja. Amin.

KL1870 Maka hanja Ija djoega jang mempoenjai peri jang tidak berkamatian dan Ija mengadoedoeki terang, jang tadapat dihampiri, dan Ijapon belom pernah dilihat orang ataw bolih dilihat orang; maka kapadanja djoega segala hormat dan koewasa sampai salama-lamanja. Amin!

DRFT-LDK Jang sendirij djuga berpunja perij jang tijada kamatijan, dan mendudokij sawatu tarang jang tijada kahampiran: jang barang sa`awrang deri pada segala manusija sudah tijada melihat, dan tijada sampat melihat: bagi sijapa ‘adalah kiranja hhormat, dan khowat jang kakal. ‘Amin.

ENDE Satu-satunja jang tak mungkin mati, Jang mendiami tjahaja jang tak dapat dihampiri, Jang tak pernah dilihat dan tak mungkin dilihat manusia siapapun sadja, bagiNja hormat dan kekuasaan untuk selama-lamanja. Amin.
  • Kitab Kristen sendiri, yang mereka yakini kebenarannya dan dipandang sebagai kitab suci, menandaskan dengan sangat terang benderang bahwa Tuhan Sejati itu ada, tapi keberadaannya tidak mungkin dapat dilihat oleh manusia.  
Keniscayaan ini sejalan dengan ayat-ayat Al-Qur’an yag menerangkan bahwa selama masih hidup di dunia, manusia tidak mungkin dapat melihat Tuhan (lihat penjelasannya di sini). 

Allah berfirman,

“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-’An’aam: 103)

“Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: “Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata.” Maka mereka disambar petir karena kezalimannya.” (QS. Al-An’am: 103)
Dengan demikian, siapa pun yang semasa hidup di dunia membangga-banggakan bahwa Tuhannya dapat dilihat oleh manusia, jelas sedang berhalusinasi dan celakanya; secara bodoh melawan kitab sucinya sendiri! Keyakinannya sebodoh ini cuma ada dalam kepercayaan manusia-manusia primitif penyembah berhala!
2. MANA BUKTI ALLAH SWT PERNAH BERDIALOG DENGAN RASUL-NYA?

Di dalam kitab suci Alkitab kita dapat melihat: Tuhan Yahudi, Tuhan Israel, Tuhannya para Nabi, kerap mengajak para nabinya seperti Musa untuk berdialog. Itu menandakan bahwa Tuhan Israel benar-benar ADA dan HIDUP.

Yesus Kristus kerap berkomunikasi dengan para murid-muridnya, terlebih dengan rasul utusannya langsung; Paulus.

Di dalam Al-Quran, Allah swt, sesembahan Arab, Tuhannya Muhammad, sama sekali tidak pernah berdialog/berkomunikasi langsung dengan nabi utusannya, Muhammad. Itu membuktikan Allah swt TIDAK PERNAH ADA dan HIDUP.

Coba yang  Muslim, yang pintar dan cerdas, apa ada bukti lain?

JAWAB 
Saya berikan bukti di dalam Al-Qur’an bahwa Allah SWT berdialog dengan rasul-Nya:

Dialog dengan Nabi Musa As:
“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Rabb telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: “Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Rabb berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku [7], tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku.” Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: “Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman.” (QS. Al-A’raf: 143)

Dialog dengan Nabi Ibrahim As:
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu ?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): “Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqarah: 260)

Dialog Allah SWT dengan Para Rasul-Nya tentu saja berbeda dengan dialog yang dapat kita bayangkan; seakan-akan Para rasul-Nya dapat melihat jelas Tuhan seperti murid-murid sekolah yang sedang berkomunikasi langsung dengan guru mereka di depan kelas. Karena, sekali lagi, menurut Al-Qur’an maupun Alkitab, di dunia ini tak ada satu manusia pun yang sanggup melihat Allah. Dalam Alkitab bahkan ditegaskan bahwa andaikata ada manusia yang melihat Tuhan, maka dia pasti langsung mati! 

"Namun, kamu tidak akan melihat wajah-Ku, sebab tidak seorang pun yang memandang-Ku dapat tetap hidup." (Keluaran 33:20)
  • Jadi, mencontohkan dialog Yesus dengan murid-muridnya, sama saja dengan menyatakan bahwa murid-murid Yesus adalah para penyembah Berhala yang menuhankan manusia. Padahal tidak ada satu catatan pun dalam Alkitab yang mengindikasikan bahwa ada di antara 12 murid Yesus yang menuhankan guru mereka seperti halnya umat Kristen hari ini! Apalagi jika itu dikaitkan dengan Paulus. Tidak ada satu catatan pun dalam Alkitab yang megindikasikan bahwa Paulus kerap berkomunikasi dengan Yesus. Sementara kisah petemuan Paulus dengan Yesus dalam perjalanan ke Damsyik sudah lama dapat dibuktikan hanya bualan Paulus saja!
Fakta ini sekaligus menegaskan bahwa doktrin ketuhanan Yesus bertentangan dengan ayat-ayat Alkitab. Karenanya, tidak salah bila sebagian orang Kristen yang meyakini kebenaran Alkitab menentang keras ketuhanan Yesus!
3. APA BUKTI KEILAHIAN ALLAH SWT?
Apakah Allah SWT memiliki mukjizat seperti halnya Yesus Kristus? Bila ada, apa saja, dan mana buktinya?
JAWAB
Mukjizat hanya milik Allah SWT. Baik Alkitab maupun Al-Quran sama-sama menjelaskan bahwa Allah SWT banyak menunjukan Mukjizat-Nya kepada manusia melalui perantaraan tangan-tangan manusia pilihan-Nya. Oleh karena itu hanya manusia primitif yang tidak berbeda dengan para penyembah berhala saja yang menuhankan manusia pilihan Allah SWT hanya karena mereka pernah memperlihatkan mukjizat. 

Sebagai contoh, perhatikan kesaksian tentang mukjizat yang Allah SWT tunjukkan melalui perantaraan tangan Isa Almasih (As).

Petrus berkata:
"Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret,  seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia  di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu." (Kisah Para Rasul 2:22)

Isa Almasih (As) berkata, 
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu’jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman." (QS. Ali-Imran: 49) 
  • Para utusan Allah SWT, melalui merekalah Allah SWT menunjukan Mukjizat-Nya sebagai bukti Kemahakuasaan-Nya. Selain ditunjukkan melalui perantaraan Isa Almasih (As), Mukjizat Allah juga ditunjukkan antara lain melalui Abraham (As), Nuh (As), Musa (As) termasuk, tentu saja, melalui Muhammad SAW. 
Kendati rata-rata umat Islam sangat jarang membicarakan, apalagi mengangung-agungkan mukjizat Nabi Muhammad SAW, namun itu tidak berarti bahwa beliau tidak bermukjizat. Jika ingin tahu apa saja mukjizat yang pernah ditunjukkan oleh Allah SWT melalui perantaraan Nabi Muhammad SAW - silahkan simak detilnya di sini.
Dengan demikian, adalah sangat keliru bila menganggap segala mukjizat yang pernah diperlihatkan oleh Yesus - seperti dikisahkan dalam Alkitab - sebagai bukti keilahiannya yang bahkan dianggap jauh melampaui Kemahakuasaan Allah SWT.

Karenanya, sungguh ironis apabila para Kristen abangan masih heboh sendiri membangga-banggakan mukjizat Yesus sebagai bukti bahwa beliau adalah Tuhan, karena panatua ke-12 murid Yesus sendiri, Petrus; dengan tegas menyatakan bahwa segala mukjizat yang dilakukan oleh Yesus sesungguhnya adalah bukti kekuasaan Allah yang diperlihatkan melalui perantara tangan Yesus!
Walau bukti telah ditunjukkan, bukan Kristen namanya jika kemudian tidak mati-matian coba membantah kebenaran yang sudah sangat jelas kitabiyah di atas dengan berbagai dalih dan asumsi yang melulu bersandar pada angan-angan kosong belaka. (Bersambung)
 

Bagikan artikel ini

Posting Komentar

0 Komentar