Umat ini mengaku sebagai pengikut Kristus karena meyakini bahwa kata "Kristen" (bahasa Yunani: Χρῑστῐᾱνός, Krīstiānós) sama artinya dengan "pengikut Kristus".

Kata "Kristen" sendiri pertama kali muncul di Antiokhia sebagai sebutan untuk pengikut Paulus yang menyebarkan ajarannya sendiri tapi dengan mengatasnamakan Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 11:26) sekitar 16 tahun setelah kepergian Yesus!  
Jadi, sejak awal Kekristenan memang sudah dimulai dengan pemikiran-pemikiran berbasis "logical fallacy" sehingga dalam perkembangannya tidak pernah sepi dari berbagai persoalan yang kerap kali sangat keras membentur logika. 

Contoh paling nyata adalah; mayoritas umat Kristen menganggap diri mereka sebagai pengikut Kristus karena merujuk pada arti kata tsb. Padahal sejak awal kata yang tidak pernah dikenal oleh Yesus sendiri tsb dimaksudkan sebagai sebutan untuk pengikut Paulus. 

Jadi, di satu sisi umat ini mengira mereka adalah pengikut Kristus, sementara di sisi lain sejatinya mereka adalah pengikut Paulus! Dan dalam prakteknya memang terbukti mereka lebih banyak mengikuti ajaran Paulus daripada ajaran Yesus! 

Lalu, bagaimanakah konsekuensi dari pilihan mereka yang lebih mempercayai ajaran Paulus daripada ajaran Yesus? Berikut penjelasannya.

1. PERINTAH YESUS; "TURUTILAH SEGALA PERINTAH ALLAH!"

Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” (Matius 19:16-17) 

"Jangan menyembah ilah-ilah lain. Sembahlah Aku saja. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah k yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa l kepada anak-anaknya, kepada keturunan m yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku," (Keluaran 20: 3-5)
Tetapi karena Paulus mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah (Roma 1: 4), umat Kristen pun secara terang-terangan membangkang perintah Allah dengan menjadikan Yesus sebagai ilah lain dan sujud menyembah Yesus Kristus dalam wujud patung salib - atau patung Yesus tersalib - sebagai ganti menyembah Allah!
Untuk pembangkangan ini, peringatan  dari Yesus sangat jelas:

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (Matius 7:21)

2. YESUS MENGAJARKAN BAHWA ALLAH ADALAH SATU-SATUNYA TUHAN

“Perintah paling penting adalah ‘Dengarlah, hai umat Israel. TUHAN Allah kita adalah satu-satunya Allah. Kasihilah TUHAN Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap nafas hidupmu, dengan segenap akal pikiranmu, dan dengan segenap kekuatanmu. Itulah perintah pertama." (Markus  12:29-30 - TSI)
Tapi umat Kristen menentang perintah utama Yesus ini, dan dengan membuang jauh-jauh segenap kemampuan akal pikirannya, mereka justru durhaka kepada Allah dengan melantik satu ilah lagi di samping Yesus, yaitu Malaikat Gabriel (masing-masing diberi gelar sebagai Tuhan Putra dan Roh Kudus) untuk menjadi tuhan-tuhan lain di samping Allah, sehingga Allah tidak lagi sebagai satu-satunya Tuhan melainkan menjadi salahsatu dari tiga Tuhan yang mereka beri gelar baru sebagai Tuhan Tritunggal
Padahal dalam Markus 12: 29-30 di atas, Yesus sendiri secara terang benderang menyatakan bahwa "Allah adalah Tuhan Kita." Artinya, sama seperti semua umat yang menuhankan Allah, Yesus juga menuhankan Allah, sehingga tentu saja mustahil Yesus adalah Tuhan! 

Pernyataan ini ditegaskan lagi dalam salahsatu pesannya sebelum terangkat ke sorga:

" ... pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” (Yohanes 20:17)    

3. YESUS BERDOA KEPADA ALLAH, TUHAN LANGIT DAN BUMI

Berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa,  Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil." (Matius 11:25)

Puji syukur Yesus kepada Bapa - yang disebutnya sebagai Tuhan Langit dan Bumi ini - sama sekali tidak perlu ditafsirkan secara aneh-aneh, sebab semua nabi dan umat terdahulu pun menyeru Allah dengan sebutan yang sama. Sebagai seorang nabi, tentu saja Yesus mengetahui hal ini; bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan baik di langit maupun di bumi. Tidak ada yang lain.

"Perintah paling penting adalah ‘Dengarlah, hai umat Israel. TUHAN ALLAH kita adalah satu-satunya ALLAH." (Markus 12:29 - TSI).

"Sebab itu sadarilah hari ini dan jangan lupa: TUHAN satu-satunya ALLAH di langit dan di bumi; tak ada yang lain." (Ulangan 4: 39 - AYT)
Tapi umat Kristen lebih percaya pada ajaran Paulus daripada ajaran Yesus. Yesus berseru bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan di langit  dan di bumi.  Tapi Paulus membantahnya dengan mengatakan bahwa Allah dan Tuhan adalah dua oknum yang berbeda. (lihat 1Korintus 8:6). Berdasarkan alasan ini umat Kristen pun kemudian secara terang-terangan melawan ajaran Yesus dengan menuhankan Yesus sebagai ganti menuhankan Allah.    
Dalam Matius 5: 18 Yesus bersumpah bahwa tidak ada satu iota pun yang boleh dirobah dari kitab para nabi. Dan dari banyak ayat serupa dalam kitab nabi Yesaya jelas tertulis firman Allah;

"Kamu inilah saksi-saksi-Ku", demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada ALLAH dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku." (Yesaya 43:10-11)

4. YESUS TIDAK MENGHAKIMI MENURUT KEHENDAK SENDIRI

"Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku." (Yohanes 5:30)

Jika sudah jelas demikian, lalu bagaimanakah sebenarnya penghakiman Dia yang mengutus Yesus?

"Beginilah firman Tuhan ALLAH: Kini kesudahanmu tiba dan Aku akan mencurahkan murka-Ku atasmu dan Aku akan menghakimi engkau selaras dengan tingkah lakumu  dan Aku akan membalaskan kepadamu segala perbuatanmu yang keji. Aku tidak akan merasa sayang kepadamu dan tidak akan kenal belas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan kepadamu selaras dengan tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji akan tertimpa atasmu. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." (Yehezkiel 7: 2-4)
Kendati Dia yang mengutus Yesus sudah mengisyaratkan bahwa pembalasan-Nya kepada  para pembangkang yang berbuat keji pada-Nya akan sangat keras, tapi umat Kristen tidak pernah takut pada penghakiman-Nya. Sebab mereka lebih percaya pada ajaran Paulus bahwa selama percaya Yesus adalah Tuhan dan juruselamat, maka dijamin pasti masuk sorga (Roma 10:11-13). Padahal tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada juruselamat selain Allah (Yesaya 43:10-11) dan siapapun yang melawan perintah dan larangan utama-Nya (Keluaran 20: 3-5) Allah akan melempar mereka ke neraka! 
Karena dahsyatnya perkara ini, maka dalam khotbahnya Yesus demikian bersungguh-sungguh  memperingatkan pengikutnya agar benar-benar takut kepada Dia yang mengutus Yesus!

"Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!" (Lukas 12:5)

5. KECUALI ALLAH, YESUS TIDAK KUASA MENENTUKAN APAPUN DI SORGA

"Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." (Matius 20:23)
Umat Kristen secara sadar menggantungkan keselamatan, alias jaminan masuk sorga, bukan kepada kuasa Allah, melainkan kepada kuasa Yesus. Sementara hanya untuk menentukan siapa di sorga yang akan duduk di sisi kanan-kirinya saja Yesus tidak berhak, apalagi memasukkan umat Kristen ke sorga?
Lalu siapakah yang kelak akan masuk sorga dan duduk di sisi kanan-kiri Yesus? Kembali ke peringatan Yesus dalam Matius 7:21; mereka adalah orang-orang yang melakukan segala kehendak Bapa!  

Tentang perintah untuk melakukan segala kehendak Bapa ini, jangankan kepada manusia, sedangkan kepada Iblis sekalipun perintah Yesus sangat jelas:

"Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:10)

6. TUHAN BUKAN MANUSIA

"Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu." (Imamat 18:4)
Menurut Bible, peraturan Allah yang utama bagi manusia adalah Dekalog (bahasa Yunani: δέκα λόγοι) atau Dasa Titah, atau 10 Perintah Allah sebagaimana tertulis di dalam kitab Taurat. Tapi karena Paulus mengatakan bahwa sejak penyaliban Yesus maka segala hukum dalam Taurat sudah tidak berlaku lagi (Efesus 2:15), maka bukan hanya tidak mematuhi satu pun dari kesepuluh perintah tsb, umat Kristen malah secara terang-terangan melawan perintah Tuhan yang paling utama yakni menjadikan Gabriel yang malaikat dan Yesus yang manusia sebagai ilah-ilah lain di samping Allah! Tidak berhenti hanya sampai di situ, bahkan mereka membuat patung berbentuk salib - atau patung Yesus terpaku di atas salib - lalu sujud padanya, karena lebih patuh pada doktrin karangan para bapa gereja; "tres personae una substancia" bahwa Yesus dan Gabriel adalah "ilah-ilah lain" yang setara dengan Allah!    
Padahal sejak jaman purbakala hingga selama-lamanya Allah telah dengan tegas menyatakan jatidiri-Nya:

"Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu .. " (Hosea 11:9)

Dengan siapakah kamu hendak menyamakan Aku sehingga Aku sejajar dengannya?” (Yesaya 40:25)
Jika sejak dahulu kala Allah telah menegaskan bahwa Dia bukan manusia, tentu saja sampai kapan pun Dia tetap bukan manusia, apalagi sampai berbohong dan  melanggar firman-Nya sendiri dengan cara menghinakan diri-Nya menjelma menjadi manusia! 
"Allah bukanlah manusia, Dia tidak akan berbohong. Allah bukan anak manusia; Dia tidak akan menyesal. Jika Dia berfirman, Dia melakukannya. Jika Dia berbicara, Dia menepatinya." (Bilangan 23:19 - AYT) 

7. TUHAN DAN ALLAH BUKAN DUA DEITI TERPISAH, TAPI SATU ENTITAS YANG SAMA.
Frase "TUHAN, Allahmu" yang membuktikan bahwa TUHAN dan ALLAH adalah satu Deiti yang sama disebutkan sebanyak 398 kali dalam alkitab, yakni 391 kali dalam Perjanjian Lama, dan 7 kali dalam Perjanjian Baru. 6 dari 7 penyebutan "TUHAN, Allahmu" dalam Perjanjian Baru dinyatakan sendiri oleh Yesus Kristus.
Artinya, Yesus sangat mengetahui bahwa ALLAH dan TUHAN adalah satu-satunya ALLAH, atau satu-satunya TUHAN. Bukan dua entitas yang berbeda.

Akan tetapi umat Kristen yang mengaku sebagai pengikut Yesus Kristus lebih percaya dan mengimani bahwa ALLAH dan TUHAN adalah dua Deiti yang berbeda berdasarkan ajaran Paulus yang kemudian dijadikan landasan Pengakuan Iman Kristen dalam teks Kredo Rasuli.

Paulus menulis, 
" .... namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup." (1Korintus 8:6)

Dia memanipulasi pengikutnya bahwa sekalipun menyebut "hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa di sorga", namun dia juga menyebut "hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus", yang dalam konteks ini jelas menunjukkan adanya dua Deiti yang sama-sama berstatus TUHAN! Ajarannya ini sangat bertentangan dengan ajaran semua nabi, termasuk ajaran Yesus sendiri! 

Kenapa?
Karena menurut alkitab, baik Yesus, para nabi terdahulu, maupun Allah sendiri selalu menyandingkan kata ALLAH dan TUHAN sebagai entitas yang sama!
Ini adalah bukti bahwa doktrin Kristen tentang ketuhanan Tritunggal, dimana ALLAH dipisahkan dari TUHAN jelas merupakan doktrin yang mengkerdilkan kemahakuasaan ALLAH, melawan kehendak TUHAN, dan menentang ajaran semua nabi, termasuk ajaran Yesus sendiri yang sesungguhnya sudah sangat jelas tertulis dalam alkitab! 
Contoh ayat-ayat semisal ini sudah menjelaskan sendiri bahwa sesungguhnya hanya ada satu Tuhan,  yaitu ALLAH!

"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah TUHAN, Allahmu." (Imamat 18: 2) 

"Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu." (Ulangan 28: 2)

Yesus dan keduabelas muridnya selalu menyerukan Shema Yisrael ini:

"Dengarlah, hai umat Israel. TUHAN Allah kita adalah satu-satunya Allah." (Markus 12:29 -TSI)

Jadi, pengakuan iman kristen bahwa hanya ada satu Allah, yaitu Bapa, dan hanya ada satu Tuhan yaitu Yesus Kristus, jelas tidak sama dengan apa yang diajarkan oleh ALLAH melalui Yesus! 

Dari penjelasan singkat dengan mengutip hanya beberapa ayat saja dari Bible seperti dipaparkan di atas, kita sama-sama dapat melihat sendiri, sekaligus menyimpulkan bahwa doktrin pokok Kristen tentang keilahian Yesus dan konsep Ketuhanan Tritunggal bukan hanya tidak sesuai, bahkan sangat bertentangan dengan segala kehendak dan perintah Allah yang disampaikan kepada manusia melalui ajaran semua utusan-Nya; yakni para nabi terdahulu, termasuk Yesus!
Kristen dengan doktrin Tritunggalnya adalah 100% perbuatan makar melawan Allah dan Rasul-Nya; Yesus Kristus putra Maria!
Kendati demikian, para apologeter Kristen akan mati-matian berdalih dengan berbagai teori bahwa tidak ada yang salah dengan iman Kristen karena pada dasarnya sudah sesuai dengan apa yang tertulis dalam Bible sebagai kitab suci mereka. 

Tapi di sisi lain, para pendeta yang menyadari betapa jauh penyelewengan doktrin-doktrin Kristen dari  inti ajaran yang dibawa oleh Bible sendiri -  dan sadar pula betapa beratnya pertanggungjawaban mereka kelak pada Hari Pembalasan Allah sebagai konsekuensi dari terus menerus mewartakan kebohongan kepada jemaatnya - pada akirnya meninggalkan Kristen, dan tidak sedikit di antaranya yang memilih menjadi Muallaf!

Kenapa?
Karena sebagaimana ditunjukkan oleh Allah melalui ayat-ayat Al-Quran dan diterangkan pula dalam ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, maka baik secara diam-diam maupun secara terbuka mereka mengakui bahwa sebenarnya ada ratusan ayat-ayat dalam Alkitab yang secara tegas membantah, sekaligus menolak keras doktrin-doktrin pokok kekristenan tentang konsep ketuhanan; khususnya mengenai Tritunggal, anak Allah, Tuhan Yesus, dosa waris dan penyesalan Allah karena telah menimpakan dosa Adam kepada seluruh umat manusia - sehingga harus menebusnya dengan cara mati terkutuk di tiang salib dlsb, secara implisit maupun eksplisit menyiratkan ancaman Allah bahwa siapa pun yang mempercayainya sebagai kebenaran yang datang dari Allah, dipastikan tidak akan pernah masuk sorga!
Wallahu 'alam bisyawwab!