Para Misionaris dan pendukungnya sering menuding Al-Quran sebagai karangan Nabi Muhammad SAW. Entah apa tujuan mereka melontarkan tudingan demikan, ingin melemahkan iman kaum muslimin, atau memang bermaksud mengkritisi Al-Quran? Wallahu 'alam!

Padahal sebenarnya banyak sekali bukti bahwa mustahil Al-Quran dikarang oleh manusia, apalagi oleh Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai seorang 'umi' (tidak dapat menulis dan membaca). Untuk itu, hanya sebagai tambahan pengetahuan, mari sama-sama kita cermati salahsatu bukti yang jarang dipublikasi di milis-milis atau media sosial.

Suatu hari para rohaniwan Nasrani dan Yahudi membicarakan Kenabian Raulullah SAW. Sebagian di antara mereka ada yang ragu tentang kerasulan Nabi Muhammad SAW, sedangkan sebagian lainnya bahkan tidak percaya sama sekali.

Oleh sebab itu mereka menanyakan beberapa hal yang menjadi bukti-bukti kenabian seseorang, di antaranya tentang mukjizat dan hal-hal luar biasa lainnya. Nabi-Nabi Yahudi memiliki kehebatan luar biasa seperti Musa AS yang dapat membela laut - dengan izin Allah. Dan Nabi Isa AS yang mampu menghidupkan orang mati - dengan izin Allah. Lalu, apa mukjizat Nabi Muhammad SAW?
Para sahabat Nabi Muhammad SAW mencatat ada lebih dari tiga ratus mukjizat yag pernah diperlihatkan Allah melalui tangan beliau semasa hidupnya dulu. Tapi anehnya, Nabi Muhammad SAW sendiri tidak pernah secara eksplisit mengagungkan mukjizat-mikjizat tsb kecuali hanya satu, yakni Al-Quran. Ya! Al-Quran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW yang hingga hari ini tidak pernah selesai menunjukkan berbagai keajaibannya!

Catatan: Mukjizat adalah suatu anugrah Allah kepada seorang nabi dan rasul untuk membuktikan kenabian dan kerasulan mereka, dan biasanya Mukjizat tidak pernah terulang sampai dua kali.
Salah satu nama indah Al-Qur’an adalah At-Tanzil. Apa arti At-Tanzil? Kata At-Tanzil artinya diturunkan. Maksudnya bahwa Al-Qur’an itu diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril ‘alaihi as-salam. Ini untuk membantah anggapan bahwa Al-Qur’an bukan wahyu dari Allah SWT, tapi semata-mata hanya perkataan Nabi Muhammad SAW saja. Mereka mengira Al-Qur’an itu karya atau karangan Nabi Muhammad SAW sendiri. Atau, ada yang berpendapat, hasil kecerdasan (baik itu IQ, EQ, maupun SQ) Nabi Muhammad SAW. Mereka memakai istilah “Wahyu Nafsi”

Pendapat tersebut salah. 
Mau bukti? Baik! Mari sama-sama kita gunakan akal sehat kita untuk berpikir secara logis menalar sedikit fakta-fakta berikut ini:

1. Jika memang Al-Qur’an itu buatan Nabi Muhammad SAW, lalu mengapa ketika terjadi ‘hadisul ifki” (berita bohong yang disebarkan oleh kaum munafik bahwa Siti Aisyah selingkuh dengan Shofwan bin Mu’aththal As-Sulami untuk merusak citra Rasulullah SAW dan Abu Bakar r.a) Nabi Muhammad SAW tidak langsung membantah berita itu, tapi beliau menunggu jawaban dari Allah sampai akhirnya turun surah An-Nur. Kalau Al-Qur’an itu datang dari Nabi Muhammad SAW mengapa harus menunggu satu bulan dalam kesedihan, bukankah beliau bisa langsung membantah kabar itu?

2. Ketika Perang Tabuk, ada seorang munafik mengajukan dalih supaya tidak ikut perang dan Nabi Muhammad SAW izinkan. Lalu, turun surat At Taubah ayat 43, yang menegur sikap Rasulullah tersebut. Kalau Al-Qur’an itu karya Nabi Muhammad, lantas mengapa Al-Qur’an itu menyalahkan keputusan Nabi Muhammad SAW?

3. Kisah Nabi Muhammad SAW memalingkan wajah dari Abdullah bin Ummu Maktum r.a, karena Nabi sedang melayani seorang pembesar Quraisy, mengapa harus ada surat ‘Abasa? Itu semua sebagai bukti bahwa Al-Qur’an itu bukan dari diri Nabi Muhammad SAW tapi diturunkan oleh Allah SWT kepada beliau.

4. Kalau Al-Qur’an itu buatan Nabi Muhammad SAW bukankah beliau tidak bisa membaca dan menulis, maka dari manakah beliau tahu tentang kisah para Nabi sebelumnya, padahal jaraknya ratusan bahkan ribuan tahun. Misalnya, kisah Nabi Adam a.s, Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s, Isa a.s dan yang lainnya? Toh, kalaupun beliau bisa membaca dan menulis, bukankah sejarah mencatat bahwa pada zaman Nabi Muhammad SAW, kitab taurat dan Injil masih dalam bahasa Ibrani dan belum ada terjemahannya dalam bahasa Arab. Lantas, darimana Nabi Muhammad SAW mendapatkan semua pengetahuan itu?

5. Dari mana Nabi Muhammad SAW mengetahui proses perkembangan janin dalam rahim, sebagaimana tertulis dalam surat Al-Insan ayat 1 s/d 10, padahal ilmu kedokteran belum lahir dan peralatan canggih baru ditemukan 14 abad kemudian? Atau, dari mana Nabi Muhammad SAW mengetahui tentang proses terjadinya bumi yang tertulis dalam surah Al-Anbiya’ ayat 30 yang dibenarkan oleh para ilmuwan modern dengan teori ‘Big Bang? Atau, dari mana nabi Muhammad SAW mengetahui bahwa pertemuan antara dua laut ada pemisah seperti dinding? 

Itu semua menunjukkan bahwa Al-Qur’an itu datang dari Allah rabbul ‘alamin.

Nah, masih belum percayakah bahwa Al-Qur'an adalah Kalam Allah?

Semoga Allah membukakan hati Anda dan melimpahkan hidayah pada Anda.
Amin.