Ad Code

Ticker

10/recent/ticker-posts

Menjawab ayat-ayat permusuhan dalam Al-Quran


1. PERINTAH MEMERANGI KAFIR
Surat At-taubah ayat 29 sering kali salah difahami sebagai suatu perintah dan kewajiban agama bagi muslim untuk senantiasa berperang dengan ahli kitab sebagai sebuah metode pemaksaan agama Islam kepada mereka. Ayat ini pula sering dipakai dasar tuduhan serupa oleh para pembenci Islam dan orang-orang yang gagap sejarah. Berikut bunyi ayatnya:
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar, (yakni orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." (QS.At-taubah 29 )
Tafsir Ibnu Kathir: 
This honorable Ayah was revealed with the order to fight the People of the Book, after the pagans were defeated, the people entered Allah's religion in large numbers, and the Arabian Peninsula was secured under the Muslims' control. Allah commanded His Messenger to fight the People of the Scriptures, Jews and Christians, on the ninth year of Hijrah, and he prepared his army to fight the Romans and called the people to Jihad announcing his intent and destination. The Messenger sent his intent to various Arab areas around Al-Madinah to gather forces, and he collected an army of thirty thousand. Some people from Al-Madinah and some hypocrites, in and around it, lagged behind, for that year was a year of drought and intense heat. The Messenger of Allah marched, heading towards Ash-Sham to fight the Romans until he reached Tabuk, where he set camp for about twenty days next to its water resources. He then prayed to Allah for a decision and went back to Al-Madinah because it was a hard year and the people were weak, as we will mention, Allah willing.

Sebagaimana penjelasan Ibnu Kathir mengenai latar belakang ayat tsb, nampak jelas sudah bahwasanya ayat tersebut mengandung nilai kasuistis,  yakni peperangan dengan bangsa Romawi.

Perjanjian damai tidak sejalan dgn teori perang abadi 
Di dalam sebuah hadits diceritakan nabi saw berbicara perjanjian damai dgn romawi. Hadits menarik karena jikalau Attaubah ayat 29 diartikan sebagai perang abadi, dimana memerangi ahli kitab adalah kewajiban, maka perjanjian damai dgn ahli kitab adalah penolakan thd konsep perang abadi. Jika kemudian Rasulllah saw mengizinkan atau tidak menyalahkan adanya perjanjian damai, maka ayat ini tidak bisa difahami sbg perintah PERANG ABADI, karena perjanjian damai masih berpeluang di sana. Berikut bunyi haditsnya.

Sunan Abu Dawud, Book 008, Hadith Number 2761. 
Narated By Dhu Mikhbar : Hassan ibn Atiyyah said: Makhul and Ibn Zakariyya went to Khalid ibn Ma'dan, and I also went along with them. He reported a tradition on the authority of Jubayr ibn Nufayr. He said: Go with us to Dhu Mikhbar, a man from the Companions of the Prophet (pbuh). We came to him and Jubayr asked him about peace. He said: I heard the Apostle of Allah (pbuh) say: You will make a secure peace with the Byzantines, then you and they will fight an enemy behind you. 

Namun Sekarang pertanyaan adalah jika memang perintah perang ini bukanlah sebuah metode penyebaran agama maka seharusnya ada alasan rasional yang menyebabkan turunnya perintah memerangi Romawi ini. Sebab jika penyerangan thd romawi adalah penyerangan tanpa sebab, maka dapat dipastikan memang bahwa ayat ini tidak bersifat kasuistis dan mengandung ajaran perang abadi yang menjadi kewajiban kaum muslimin untuk selalu berada dalam situasi memerangi orang2 ahli kitab. Nah lalu KENAPA ROMAWI DISERANG ? mari kita liat beberapa catatan mengenai interaksi yang terjadi dgn Romawi sebelum perintah penyerangan ini turun dimana itu bisa dijadikan alasan penyerbuan ke Romawi.

A. Romawi secara diam-diam sudah membangun aliansi dgn orang2 nasrani yg berhubungan dgn nabi saw untuk melumpuhkan ummat Islam. 

Dalam sebuah peristiwa yg terkenal yakni peristiwa penghancuran masjid Dhirar yang terekam dalam Quran surat Attaubah ayat 107 :

Attaubah 107 : 
“Dan ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan , untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mu'min serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu . Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta.”

Tafsir Ibnu Kathir (9:107) : 
The reason behind revealing these honorable Ayat is that before the Messenger of Allah migrated to Al-Madinah, there was a man from Al-Khazraj called "Abu `Amir Ar-Rahib (the Monk).'' This man embraced Christianity before Islam and read the Scriptures. During the time of Jahiliyyah, Abu `Amir was known for being a worshipper and being a notable person among Al-Khazraj. When the Messenger of Allah arrived at Al-Madinah after the Hijrah, the Muslims gathered around him and the word of Islam was triumphant on the day of Badr, causing Abu `Amir, the cursed one, to choke on his own saliva and announce his enmity to Islam. He fled from Al-Madinah to the idolators of Quraysh in Makkah to support them in the war against the Messenger of Allah . The Quraysh united their forces and the bedouins who joined them for the battle of Uhud, during which Allah tested the Muslims, but the good end is always for the pious and righteous people. The rebellious Abu `Amir dug many holes in the ground between the two camps, into one of which the Messenger fell, injuring his face and breaking one of his right lower teeth. He also sustained a head injury. Before the fighting started, Abu `Amir approached his people among the Ansar and tried to convince them to support and agree with him. When they recognized him, they said, "May Allah never burden an eye by seeing you, O Fasiq one, O enemy of Allah!'' They cursed him and he went back declaring, "By Allah! Evil has touched my people after I left.'' The Messenger of Allah called Abu `Amir to Allah and recited the Qur'an to him before his flight to Makkah, but he refused to embrace Islam and rebelled. The Messenger invoked Allah that Abu `Amir die as an outcast in an alien land, and his invocation came true. After the battle of Uhud was finished, Abu `Amir realized that the Messenger's call was still rising and gaining momentum, so he went to Heraclius, the emperor of Rome, asking for his aid against the Prophet . Heraclius gave him promises and Abu `Amir remained with him. He also wrote to several of his people in Al-Madinah, who embraced hypocrisy, promising and insinuating to them that he will lead an army to fight the Messenger of Allah to defeat him and his call. He ordered them to establish a stronghold where he could send his emissaries and to serve as an outpost when he joins them later on. These hypocrites built a Masjid next to the Masjid in Quba', and they finished building it before the Messenger went to Tabuk. They went to the Messenger inviting him to pray in their Masjid so that it would be a proof that the Messenger approved of their Masjid. They told him that they built the Masjid for the weak and ill persons on rainy nights. However, Allah prevented His Messenger from praying in that Masjid. He said to them, (If we come back from our travel, Allah willing.)'' When the Messenger of Allah came back from Tabuk and was approximately one or two days away from Al-Madinah, Jibril came down to him with the news about Masjid Ad-Dirar and the disbelief and division between the believers, who were in Masjid Quba' (which was built on piety from the first day), that Masjid Ad-Dirar was meant to achieve. Therefore, the Messenger of Allah sent some people to Masjid Ad-Dirar to bring it down before he reached Al-Madinah.

`Ali bin Abi Talhah reported that : 
Ibn `Abbas said about this Ayah (9:107), "They are some people of the Ansar to whom Abu `Amir said, `Build a Masjid and prepare whatever you can of power and weapons, for I am headed towards Caesar, emperor of Rome, to bring Roman soldiers with whom I will expel Muhammad and his companions. ' When they built their Masjid, they went to the Prophet and said to him, "We finished building our Masjid and we would like you pray in it and invoke Allah for us for His blessings

Dari penjelasan Ibnu Kathir di atas, kita bisa melihat bahwa Romawi setelah peristiwa perang Uhud sudah menjadi ancaman besar bagi kaum muslimin. Romawi sudah membangun aliansi berbahaya dgn para rahib kristen pembenci Islam serta orang2 munafiq yang berada di sekitar nabi saw. Heraklius memberikan support thd musuh2 dalam selimut berada di sekitar kaum muslimin. Bisa dibayangkan kekuatan adidaya saat itu sedang mengintip-ngintip dan menunggu waktu untuk kemudian menghancurkan kaum muslimin waktu itu. Seorang pemimpin manapun akan menganggap serius situasi demikian.

B. Ka’ab Bin Malik yang diboykot karena tidak ikut perang Tabuk dibujuk Romawi untuk bergabung. 
Di dalam poin A di atas kita sudah mendapat bukti ancaman Romawi bagi kaum muslim yg menggunakan orang2 munafiq di sekitar nabi saw sbg akses masuknya kekuatan Romawi. Dalam bukti berikutnya ini diceritakan oleh Ibnu Hisham juga terekam dalam sahih Bukhari kisah 3 orang yang didiamkan karena absentnya mereka dalam perang Tabuk. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh kekuatan Romawi di Ghassan – Syam untuk menciptakan akses baru masuknya kekuatan Romawi. Berikut ceritanya :

Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisham, Bab 197 hal. 498: 
Ketika aku sedang berada di pasar, tiba-tiba ada orang Nabthi dari Syam yang biasa membawa makanan untuk dijual di Madinah menanyakan tentang diri ku “siapakah yang bisa mennjukkan Ka’ab bin Malik kepada ku?” orang-orang memberi isyarat kepada ku, kemudian orang tsb datang kepada ku dan menyerahkan surat raja Ghassan kepadaku yang ditulis di kain sutra. Surat berbunyi “‘amma Ba’du, kami mendengar bahwa sahabatmu (Rasululah saw) tdk lagi ramah kepada mu dan Allah tidak akan membiarkanmu di negeri yang engkau dihinakan di dalamnya. Pergilah kepadaku niscaya kami akan membantumu” setelah membaca surat raja Ghassan tsb, aku berkata “ini juga termasuk ujian. Raja Ghassan tsb mendengar apa yg terjadi padaku dan seseorang dari musyrikin menginginkanku, kemudian aku pergi ke tungku membawa surat tsb, menyalakan tungku, dan membakar surat tsb di dalamnya”.

2 bukti yang sudah kita bahas sebenarnya sudah cukup untuk menjelaskan posisi Romawi yang nyata-nyata adalah sebuah ancaman bagi kaum muslim. Sebagai seorang komandan tempur yang ulung, rasulullah saw menciptakan perang lebih kepada pertimbangkan taktik yang hebat dan brilian untuk menyelamatkan kaum muslimin dari segala potensi kekuatan yang akan menghancurkannya. Bukanlah sebuah keputusan hebat dalam taktik peperangan dgn menunggu kaum muslimin dikagetkan oleh penyerangan tiba2 oleh kekuatan musuh dan tidak siap menghadapinya. Taktik serangan preventif inilah yang senantiasa mengantarkan kemenangan pasukan Rasullah saw. Dan 2 bukti di atas ini pula telah menjadi sebuah alasan yang jelas kenapa Romawi diserang oleh kaum muslimin.

C. Romawi menganggap muslim sebagai ancaman/musuh maka demikian pula muslim bertindak waspada thd kekuatan Romawi. 
Dimata Romawi Islam bukan lagi permasalahan hati saja, namun merupakan simbol permusuhan politis. Memang waktu itu sekulerisme belumlah populer. Berabad-abad perbedaan keyakinan dgn penguasa dianggap sbg sebuah pemberontakan politik. Agama merupakan kepanjangan tujuan2 politik penguasa. Kisah rahib kristen di atas menjadi bukti bahwa Romawi menggunakan agama sbg alat spionase dan ilfiltrasi kekuatan mereka di dalam meluaskan pengaruhnya. Ibnu Ishaq meriwayatkan sebuah kisah masuk Islamnya gubernur Romawi bernama Farwah bin Amir yang memeluk Islam yang berujung pada kematiannya di tangan orang2 Romawi disebabkan keislamannya.

Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisham, Bab 213 hal. 569 : 
Ibnu Ishaq berkata “Farwah bin Amr bin Annafirah Al judzami kemudian An Nufatsi mengirim duta kepada Rasulllah saw yang melaporkan ia telah masuk Islam dan menghadiahkan Baghlah putih kepada beliau. Farwah bin Amir adalah Gubernur kerajaan Romawi. Daerah kekuasaannya ialah Mu’an dan daerah2 Syam di sekitarnya. Ketika orang2 Romawi mendengar apa yg dilakukan Farwah bin Amr, mereka mencarinya kemudian menangkapnya dan menawannya di tempat mereka. …… kemudian orang2 Romawi memenggal leher Farwah bin Amr Al judzami di mata air tsb. Mudah-mudahan Allah merahmatinya. 

Kisah ini adalah sebuah bukti bahwa Islam memang nyata-nyata dianggap berbahaya oleh Romawi. Oleh karena itulah kenapa Romawi terus mencari jalan untuk menikam ummat Islam mengggunakan cara-cara yang biasa mereka lakukan yakni penyusupan oleh para agamawan kristen yg menjadi agama resmi di kekaisaran Romawi.

KESIMPULAN: Penyerangan Nabi saw terhadap Romawi bukanlah penyerangan tanpa alasan kuat yang menyebabkan Romawi harus diperangi. Romawi sudah menjadi ancaman besar kaum kelangsung hidup kaum muslimin, dimana keterlibatan musuh-musuh dalam selimut menjadikan peluang Romawi untuk menghancurkan kekuatan kaum muslimin lebih besar. Maka demi keamanan kaum muslimin mau tidak mau kekuatan adidaya tersebut harus dilumpuhkan. 

Ayat 29 dari surat Attaubah tidak bisa ditafsirkan sbg konsep penyerangan tanpa alasan thd pihak kafir. Muslim tidak mesti perang jika pihak kafir tidak membahayakan kaum muslimin. Perjanjian damai dgn mereka masih diperbolehkan untuk dilakukan, dan bahkan melakukan kerjasama yang dapat saling menguntungkan. 

2. TIDAK ADA PAKSAAN DALAM ISLAM

QS. 18.29. Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.

QS. 17.107. Katakanlah: “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah).

QS. 2.217 Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

QS 5.54. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

QS 25.68. Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan TIDAK MEMBUNUH JIWA yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

QS 10.99. Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?

QS.10.100. Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.

3. ISLAM MENGAJARKAN UNTUK BERSIKAP BAIK DAN MELARANG MEMBUNUH KAFIR YANG TIDAK MEMERANGI ISLAM
"Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS. At Taubah: 6)

“Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barang siapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara tobat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An Nisaa’: 92)
“Barangsiapa membunuh seorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun.” [HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih]

4. JIZYAH DAN ZAKAT
Dan mungkin ada sesuatu yang dianggap Jahat yaitu mengenai Jizyah untuk orang di luar Islam! Benarkah aturan ini Jahat??

Sebaiknya perhatikan juga bahwa orang Mukmin juga mempunyai kewajiban yaitu Membayar Zakat

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS 9:103 ) 

Sedangkan orang Islam dibebani membayar zakat, jadi kalau orang ahli kitab tidak dibebani membayar apa-apa , apakah ini adil? Yang beragama Islam diwajibkan membayar Zakat tetapi yang bukan Islam dibebaskan, apakah ini pantas disebut keadilan? 

Siapapun akan menjawab ini tidak adil! Tetapi kalau seperti ini semua warga diberi kewajiban membayar (walau namanya saja berbeda) tetapi mereka sama-sama dilindungi bukankah justru inilah yang disebyt sebagai keadilan? [Lihat Selayag pandang Jizyah]  

PUNGUTAN PAJAK SEPERTI JIZYAH JUGA ADA  DI ALKITAB 

Dan pajak sendiri sudah ada sebelum datangnya Islam, bahkan Yesus pun juga membayarnya:

Yosua 16:10 Tetapi orang Kanaan yang diam di Gezer tidaklah dihalau mereka. Jadi orang Kanaan itu masih tetap tinggal di tengah-tengah suku Efraim sampai sekarang, tetapi menjadi budak rodi.
Yosua 17:13 Setelah orang Israel menjadi kuat, orang Kanaan itu dibuatnya menjadi orang rodi, tetapi tidaklah sama sekali mereka itu dihalaunya.
Roma 13:7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
Matius 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
18:25Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
 sebaiknya anda baca juga ayat ayat ini!

TUHAN DALAM ALKITAB JUGA MEMBUTUHKAN HARTA RAMPASAN PERANG!!!

BILANGAN 31:25-41
31:25 TUHAN berfirman kepada Musa:
31:26 “Hitunglah jumlah rampasan yang telah diangkut, yang berupa manusia dan hewan–engkau ini dan imam Eleazar serta kepala-kepala puak umat itu.
31:27 Lalu bagi dualah rampasan itu, kepada pasukan bersenjata yang telah keluar berperang, dan kepada segenap umat yang lain.
31:28 Dan engkau harus mengkhususkan upeti bagi TUHAN dari para prajurit yang keluar bertempur itu, yakni satu dari setiap lima ratus, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba;
31:29 dari yang setengah yang telah didapat mereka haruslah engkau mengambilnya, lalu menyerahkannya kepada imam Eleazar, sebagai persembahan khusus bagi TUHAN.
31:30 Tetapi dari yang setengah lagi yang untuk orang Israel lain haruslah engkau mengambil satu ambilan dari setiap lima puluh, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba, jadi dari segala hewan, lalu menyerahkan semuanya kepada orang Lewi yang memelihara Kemah Suci TUHAN.”
31:31 Kemudian Musa dan imam Eleazar melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
31:32 Adapun rampasan, yakni yang masih tinggal dari apa yang telah dijarah laskar itu berjumlah: enam ratus tujuh puluh lima ribu ekor kambing domba
31:33 dan tujuh puluh dua ribu ekor lembu,
31:34 dan enam puluh satu ribu ekor keledai,
31:35 selanjutnya orang-orang, yaitu perempuan-perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki, seluruhnya tiga puluh dua ribu orang.
31:36 Yang setengah yang menjadi bagian orang-orang yang telah keluar berperang itu jumlahnya tiga ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus ekor kambing domba,
31:37 jadi upeti bagi TUHAN dari kambing domba itu ada enam ratus tujuh puluh lima ekor; 
31:38 lembu-lembu tiga puluh enam ribu ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada tujuh puluh dua ekor;
31:39 keledai-keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada enam puluh satu ekor;
31:40 dan orang-orang enam belas ribu orang, jadi upetinya bagi TUHAN tiga puluh dua orang.
31:41 Lalu Musa menyerahkan upeti yang dikhususkan bagi TUHAN itu kepada imam Eleazar, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

31:42 Yang setengah lagi yang menjadi bagian orang Israel lain, yang dipisahkan Musa dari bagian orang-orang yang telah berperang itu,
31:43 yaitu yang setengah yang menjadi bagian umat yang lain itu: domba-domba tiga ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus ekor,
31:44 lembu-lembu tiga puluh enam ribu ekor,
31:45 keledai-keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor,
31:46 dan orang-orang enam belas ribu orang.
31:47 Lalu Musa mengambil dari yang setengah yang menjadi bagian orang Israel lain itu satu ambilan dari setiap lima puluh, baik dari manusia baik dari hewan, kemudian menyerahkan semuanya kepada orang Lewi yang memelihara Kemah Suci, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
31:48 Lalu mendekatlah para pemimpin tentara, yakni kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus, kepada Musa
31:49 serta berkata kepadanya: “Hamba-hambamu ini telah menghitung jumlah prajurit yang ada di bawah kuasa kami dan dari mereka tidak ada seorangpun yang hilang.
31:50 Sebab itu kami mempersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN apa yang didapat masing-masing, yakni barang-barang emas, gelang kaki, gelang tangan, cincin meterai, anting-anting dan kerongsang untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kami di hadapan TUHAN.”
31:51 Maka Musa dan imam Eleazar menerima dari mereka emas itu, semuanya barang-barang tempaan.
31:52 Dan segala emas persembahan khusus yang dipersembahkan mereka kepada TUHAN, yakni yang dari pihak kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus, ada enam belas ribu tujuh ratus lima puluh syikal beratnya.
31:53 Tetapi prajurit-prajurit itu masing-masing telah mengambil jarahan bagi dirinya sendiri.
31:54 Setelah Musa dan imam Eleazar menerima emas itu dari pihak kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus,maka mereka membawanya ke dalam Kemah Pertemuan sebagai peringatan di hadapan TUHAN untuk mengingat orang Israel.

apa menurut anda ayat ayat tersebut Tuhannya Musa tidak menghalalkan rampasan Perang?

Fakta di KItab Bilangan 31 :25-54 tidak sekedar menghalalkan tetapi justru Tuhan Musa minta Upeti dari rampasan Perang!
dan ingin jelas lagi perhatikan kata kata yang saya bold
apa anda tidak pernah membaca ayat ayat tersebut?

atau anda bisa juga baca harta Rampasan yang dikhususkan hanya untuk Tuhan

Yosua 6:17-19
6:17 Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang kita suruh.
6:18 Tetapi kamu ini, jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya.
6:19 Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN.”

NGAPAIN TUHAN MINTA UPETI? MAU SHOPPING DI MALL?

APAKAH TUHAN DALAM ALKITAB TIDAK PERNAH MEMAKSA ORANG LAIN UNTUK MEMELUK AGAMANYA DAN TIDAK ADA PERINTAH UNTUK MEMBUNUH BAGI YANG TIDAK MAU MENERIMA?

Pergilah kesemua jalan dan lintasan dan PAKSALAH orang-orang yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh" (Luk 14:23)

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan di baptis akan diselamatkan, tetapi yang tidak percaya akan DIHUKUM." (Mrk 16-15)

"Pergilah jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan anak dan Roh Kudus," (Mat 28:19)

Bunuhlah Nabi / Pemimpin Dari Agama Lain :

Ulangan 13:1-5
13:1 Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpin, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat,

13:2 dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya,

13:3 maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.

13:4 TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.

13:5 Nabi atau pemimpi itu HARUSLAH DIHUKUM MATI, karena ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang menebus engkau dari rumah perbudakan--dengan maksud untuk menyesatkan engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.

Ulangan 18:20-22
18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, NABI ITU HARUS MATI.
18:21 Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? --
18:22 apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."
(Ulangan 18:20-22)

BUNUHLAH SIAPAPUN YANG MUSYRIK
Ulangan 13:6-9
13:6 Apabila saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk  engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah   lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu,
13:7 salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi,
13:8 maka janganlah engkau mengalah   kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang  kepadanya, janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya,
13:9 tetapi bunuhlah  dia! Pertama-tama tanganmu   sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. 

JADI SEKARANG JELAS KAN MANA YANG AGAMA PAKSAAN?
 


Bagikan artikel ini

Posting Komentar

0 Komentar